saatnya menjadi pemilih cerdas

       Setiap lima tahun sekali di Indonesia diadakan pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat di DPR, DPRD, DPD dan presiden serta wakil presiden. Selama bertahun-tahun masyarakat Indonesia hanya mempunyai tiga pilihan partai politik dan selama 32 tahun pula presiden Indonesia terpilih secara berturut-turut. Semenjak era reformasi tahun 1998 pemilu di Indonesia mengalami perubahan sistem dimana masyarakat bisa memilih langsung presiden dan wakil rakyat di anggota legislatif.Selain memilih di tingkat pusat terdapat pula pemilihan kepala daerah atau pilkada dimana masyarakat bisa memilih gubernur atau walikota secara langsung.
       Karena event terdekat adalah pemilu untuk wakil rakyat dan presiden maka yang bisa kita lakukan ialah menggunakan hak pilih dengan tepat dan bersikap kritis untuk mencegah kecurangan pada pemilu 2014. hal-hal yang bisa kita lakukan ialah :



a. tolak kampanye yang memberikan uang
saat ini masih banyak parpol atau caleg yang memberikan uang dengan harapan memperoleh suara terbanyak pada hari H. namun money politics bukanlah solusi yang bisa membawa bangsa Indonesia lebih baik namun malah menimbulkan masalah baru. Banyaknya caleg atau politikus yang mengeluarkan uang untuk dana kampanye membuat mereka terdorong melakukan korupsi untuk mengembalikan uang partai atau menambah pundi-pundi kekayaan. salah satu cara yang dapat kita lakukan ialah dengan menolak tegas caleg yang memberikan imbalan uang pada saat kampanye dan melaporkan kepada instansi resmi agar diberi sanksi.


b. kritis dengan visi misi caleg atau capres
banyaknya artis yang terjun ke politik untuk caleg untuk memperoleh dukungan suara membuat orang bertanya -tanya apakah artis tersebut mengetahui dengan baik tentang politik atau hanya dimanfaatkan partai untuk perolehan suara saja?? Salah satu hal yang bisa kita lakukan adalah menanyakan visi misi artis sebagai caleg serta program kerja yang akan dia jalankan. ketika artis tersebut tidak memiliki visi misi yang jelas dan tidak menjalankan tugasnya dengan baik maka tidak dipilih dalam pemilu dan kita harus berani mengkritisi agar caleg artis tersebut tidak dipilih dan mengundurkan diri ketika terbukti melakukan pelanggaran

c. memberikan masukan kepada caleg dan capres untuk perduli lingkungan
perduli lingkungan bukan hanya slogan saja tetapi berupa tindakan antara lain tidak memasang spanduk di pohon, menempel poster dengan baik bukan di fasilitas umum, mengajak masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya, memberikan satu bibit pohon bagi partisipan yang mengikuti kampanye.

d. mendorong parpol atau politisi untuk berkampanye dengan positif
kampanye positif dapat dilakukan dengan memberikan informasi yang membangun seperti pendidikan, kesehatan , lingkungan agar masyarakat umum dapat merubah pola pikir dan perilaku menjadi lebih baik lagi bukan sekedar musik dangdut yang mempertontonkan aurat tanpa isi pesan yang jelas. menegur parpol apabila kampanye dilakukan dengan membawa anak-anak dibawah umur karena kegiatan tersebut melanggar undang-undang yang berlaku.

e. mengadakan kontrak atau perjanjian politik bagi para caleg
bagi para caleg atau capres yang akan menjabat sebagai anggota legislatif atau presiden terlebih dahulu membuat perjanjian kepada masyarakat yang akan memilih dia untuk mentaati segala aturan perundangan-undangan yang berlaku serta memberikan contoh positif kepada masyarakat dan menghindari perbuatan yang melanggar agama maupun hukum seperti korupsi, perzinahan, penipuan dll. sumpah jabatan harus ditambahkan dengan kata-kata demi rakyat Indonesia sehingga apabila pejabat atau presiden melakukan pelanggatan masyarakat bisa memberikan sanksi berat agar membuat jera para koruptor dan pelanggaran lainnya.
         cara-cara tersebut adalah salah satu hal kecil yang bisa kita lakukan untuk membawa perubahan positif pada pemilu 2014 kali ini. perubahan dimulai dari diri sendiri kemudian akan menular ke lingkungan sekitar agar masyarakat makin perduli dengan politik yang bersih dari pelanggaran. masih banyak hal lain yang bisa dilakukan agar caleg atau politisi mencalonkan diri untuk menjalankan amanah untuk mensejahterakan rakyat bukan hanya demi kedudukan atau kekayaan saja. masyarakat lah yang menentukan caleg atau capres seperti apa yang baik untuk membawa perubahan positif di Indonesia jika tetap saja menjalankan money politics seperti jaman orba maka kondisi Indonesia tidak dapat menjadi lebih baik. saatnya masyarakat bersikap kritis dengan memberikan input melalui media massa atau social media agar parpol lebih peka dan hati-hati dalam mengambil kebijakan di masyarakat.

Comments

Popular posts from this blog

Lima Hal Yang Harus Dimiliki Pekerja Digital Masa Kini

ulasan film sokola rimba

PopBox Loker Multifungsi Untuk Berbagai Kebutuhan