Hari Gini Nunggu THR??
Menjelang Idul Fitri di tengah meningkatnya harga sembako dll banyak
karyawan dan pengusaha yang sedang sibuk menanti dan membagikan THR
alias Tunjangan Hari Raya. THR merupakan tambahan gaji yang diberikan
menjelang Idul Fitri bagi karyawan yang sudah bekerja minimal 3 bulan.
Bagi yang sudah bekerja 1 tahun maka mendapatkan THR sebesar 1 bulan
gaji, jika belum maka mendapatkan THR secara proporsional.
Kebanyakan orang menggunakan THR untuk berbelanja kebutuhan menjelang Idul Fitri seperti baju muslim, kue-kue kering / biskuit, membeli sembako dan persiapan untuk memasak ketupat , opor dan rendang. Sisanya digunakan untuk membayar zakat fitrah, keperluan mudik, dan ditabung. Karena mendapatkan THR hanya setahun sekali maka biasanya orang menggunakannya cenderung berlebihan dengan berbelanja bukan sesuai kebutuhan namun sesuai keinginan. Padahal jika dilihat tidak semua barang harus dibeli cukup seperlunya sesuai dengan kebutuhan. Dan THR bisa digunakan untuk investasi masa depan dengan menggunakannya untuk deposito, membeli emas, atau reksadana.
Bagi yang tidak bekerja seperti saya atau wiraswasta tidak perlu menunggu THR karena banyak cara yang bisa dilakukan agar bisa mendapatkan pemasukan yang lebih menjelang Idul Fitri. Termasuk mengikuti lomba ngablogburit ini , yang hadiahnya bisa juga dianggap sebagai THR. Karena jumlah wiraswasta atau enterpreneur masih belum banyak di Indonesia, maka masih banyak orang yang hanya bisa pasrah menunggu untuk mendapatkan THR, padahal kita bisa mendapatkan THR setiap bulan jika berani keluar dari zona nyaman alias berwirausaha. Kebanyakan orang masih enggan keluar dari zona nyaman karena takut mengalami kegagalan dan takut mengambil resiko jika tidak menerima pendapatan rutin secara bulanan. Padahal jika menjadi wirausaha kita malah bisa membuka lapangan pekerjaan dan tidak perlu menunggu satu tahun atau menjelang lebaran untuk mendapatkan THR dan bisa menggunakan THR untuk investasi atau bersedekah di bulan Ramadhan.
Untuk mulai berwirausaha sekarang bisa dimulai dengan modal yang minim seperti komputer dan internet dengan kemauan dan ketekunan maka pendapatan bisa diperoleh lebih besar dari pada sekedar menunggu datangnya THR. THR bisa diperoleh tidak hanya melalui gaji yang diperoleh dengan bekerja secara konvensional namun juga bisa diperoleh dengan melakukan usaha yang berkaitan dengan bulan Ramadhan misalnya dengan berbisnis makanan berbuka puasa, bisnis busana muslim, bisnis parcel, atau bisnis rental mobil untuk orang yang akan mudik.
Saatnya merubah mindset dari yang hanya pasrah menunggu THR menjadi wirausaha yang mendapatkan THR setiap bulannya dan menciptakan peluang usaha dan lapangan pekerjaan bagi orang lain di sekitar kita. Banyak peluang di sekitar kita yang bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan THR dan menggunakan THR dengan cermat sesuai dengan kebutuhan. Bila diperhatikan hari-hari menjelang Idul Fitri banyak orang berbelanja secara berlebihan di pusat perbelanjaan untuk merayakan Idul Fitri padahal tidak perlu seperti itu yang hanya akan menimbulkan sifat konsumtif pada diri kita.
Kebanyakan orang menggunakan THR untuk berbelanja kebutuhan menjelang Idul Fitri seperti baju muslim, kue-kue kering / biskuit, membeli sembako dan persiapan untuk memasak ketupat , opor dan rendang. Sisanya digunakan untuk membayar zakat fitrah, keperluan mudik, dan ditabung. Karena mendapatkan THR hanya setahun sekali maka biasanya orang menggunakannya cenderung berlebihan dengan berbelanja bukan sesuai kebutuhan namun sesuai keinginan. Padahal jika dilihat tidak semua barang harus dibeli cukup seperlunya sesuai dengan kebutuhan. Dan THR bisa digunakan untuk investasi masa depan dengan menggunakannya untuk deposito, membeli emas, atau reksadana.
Bagi yang tidak bekerja seperti saya atau wiraswasta tidak perlu menunggu THR karena banyak cara yang bisa dilakukan agar bisa mendapatkan pemasukan yang lebih menjelang Idul Fitri. Termasuk mengikuti lomba ngablogburit ini , yang hadiahnya bisa juga dianggap sebagai THR. Karena jumlah wiraswasta atau enterpreneur masih belum banyak di Indonesia, maka masih banyak orang yang hanya bisa pasrah menunggu untuk mendapatkan THR, padahal kita bisa mendapatkan THR setiap bulan jika berani keluar dari zona nyaman alias berwirausaha. Kebanyakan orang masih enggan keluar dari zona nyaman karena takut mengalami kegagalan dan takut mengambil resiko jika tidak menerima pendapatan rutin secara bulanan. Padahal jika menjadi wirausaha kita malah bisa membuka lapangan pekerjaan dan tidak perlu menunggu satu tahun atau menjelang lebaran untuk mendapatkan THR dan bisa menggunakan THR untuk investasi atau bersedekah di bulan Ramadhan.
Untuk mulai berwirausaha sekarang bisa dimulai dengan modal yang minim seperti komputer dan internet dengan kemauan dan ketekunan maka pendapatan bisa diperoleh lebih besar dari pada sekedar menunggu datangnya THR. THR bisa diperoleh tidak hanya melalui gaji yang diperoleh dengan bekerja secara konvensional namun juga bisa diperoleh dengan melakukan usaha yang berkaitan dengan bulan Ramadhan misalnya dengan berbisnis makanan berbuka puasa, bisnis busana muslim, bisnis parcel, atau bisnis rental mobil untuk orang yang akan mudik.
Saatnya merubah mindset dari yang hanya pasrah menunggu THR menjadi wirausaha yang mendapatkan THR setiap bulannya dan menciptakan peluang usaha dan lapangan pekerjaan bagi orang lain di sekitar kita. Banyak peluang di sekitar kita yang bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan THR dan menggunakan THR dengan cermat sesuai dengan kebutuhan. Bila diperhatikan hari-hari menjelang Idul Fitri banyak orang berbelanja secara berlebihan di pusat perbelanjaan untuk merayakan Idul Fitri padahal tidak perlu seperti itu yang hanya akan menimbulkan sifat konsumtif pada diri kita.
Comments
Post a Comment