Menjelajah Wisata Kuliner Di Bebek Kaleyo Grand Wisata

Awal Mei ini merupakan minggu yang ditunggu banyak orang karena ada libur panjang dari hari jumat, sabtu dan minggu. Kebetulan tanggal 1 Mei kini yang ditetapkan sebagai hari libur nasional karena merupakan hari buruh internasional jatuh hari jumat sehingga karyawan mendapat waktu libur selama tiga hari. Kesempatan libur panjang ini biasanya digunakan sebagian orang untuk berlibur keluar kota, berkunjung ke mall untuk menonton film, makan atau berkumpul dengan teman dan saudara, dan mendatangi tempat makan untuk wisata kuliner. Saya memilih pilihan terakhir karena pilihan itu bagi saya lebih murah dan mudah dilakukan.\





Sejak pertengahan April lalu, saya mengikuti berita di social media baik facebook atau twitter tentang Grand Opening Bebek Kaleyo di Grand Wisata Bekasi. Saya beberapa kali telah menikmati menu Bebek Kaleyo di dekat tempat tinggal saya yaitu di Tebet. Untuk rasa saya sudah mengakui kalau Bebek Kaleyo dagingnya lembut, mudah dikunyah, tidak amis dan bumbu meresap hingga ke dalam daging. Maka dengan kabar akan pembukaan cabang baru Bebek Kaleyo, saya tidak sabar ingin mencicipi walaupun harus pergi ke tempat yang jauh di Grand Wisata Bekasi Timur.




Ketika mendapat kabar bahwa Grand Opening Bebek Kaleyo Grand Wisata Bekasi Timur diadakan pada hari Jumat tanggal 2 Mei 2015, saya tidak melewatkan kesempatan itu. Dengan modal keberanian saya berangkat berdua dengan teman saya Astari Ratnadya sekitar jam 11.30 menuju Bekasi Timur. Setelah tiba di tol Bekasi Timur kami lalu melanjutkan perjalanan menggunakan ojek menuju Cafewalk Grand Wisata Bekasi Timur. Akhirnya kami tiba sekitar jam 12.30 di Bebek Kaleyo Bekasi Timur dan ternyata pengunjungnya sangat ramai bahkan antrian mengular sampai ke tempat parkiran. Terlihat pula beberapa ucapan selamat berupa rangkaian bunga untuk Grand Opening Bebek Kaleyo Grand Wisata. Sebelum makan saya menyempatkan sholat dhuhur di mushola yang terdapat di lantai dua. 





Perut saya mulai lapar dan ingin segera menyantap bebek yang tersedia di Bebek Kaleyo karena mencium aromanya yang harum. Saya dan teman ikut mengantri untuk mengambil makanan yang disajikan secara prasmanan. Ketika saya melihat daftar menu yang beraneka ragam ternyata harganya cocok dengan kantong saya yang masih ngekost ataupun mahasiwa. Jika selama saya hanya tahu ada artis yang mempopulerkan jargon cetar membahana, ternyata di Bebek Kaleyo pun ada menu bebek cetar dengan bumbu khas Madura. Saya pun memesan menu itu karena penasaran dan siapa tahu saya bisa ikut cetar juga setelah memakannya. 





Selain bebek cetar, saya juga memesan nasi merah, bakwan jagung, sambal oncom lenca, jus jambu, air mineral dan dimsum. Walaupun antrian pengunjung masih banyak dan memesan berbagai makanan, staf Bebek Kaleyo tetap melayani dengan cekatan dan ramah.  Melihat banyaknya menu yang saya pesan perasaan deg-degan mulai muncul apalagi ketika sampai ke bagian kasir. Wah kira-kira total semuanya berapa ya?? Karena saya tidak membawa uang banyak, di dompet hanya ada uang Rp 150.000 itupun untuk ongkos pulang ke Jakarta. Ternyata setelah dihitung petugas kasir yang ramah dan cantik total semua pesanan saya hanya Rp 64.500. Untunglah uang yang harus saya keluarkan untuk membayar masih dibawah Rp 100.000 sehingga saya masih punya uang untuk pulang ke Jakarta.






Selesai membayar semua pesanan, tentu tidak sabar rasanya ingin segera memakan dan menikmati rasanya. Karena saya memakan dengan tangan, saya pun teringat untuk mencuci tangan terlebih dahulu dengan sabun. Fasilitas wastafel tentu sudah dipersiapkan dengan baik oleh Bebek Kaleyo dengan menyediakan wastafel baik di depan maupun di belakang untuk memudahkan pengunjung mencuci tangan. Terdapat pula pengering tangan jika ingin mengeringkan tangan sebelum makan. 



Ketika saya mencoba daging bebek cetar dengan bumbu khas Madura yang pedas dan gurih, kelembutan daging masih sama seperti yang saya rasakan di outlet Bebek Kaleyo Tebet. Dengan mudah saya mengunyah daging bebek dan menikmati bumbu yang pedas dan gurih serta dengan nasi merah yang bergizi. Bakwan jagung yang saya rasakan juga gurih dan manis dengan kompisisi jagung dan tepung yang pas. Biasanya ketika saya memakan bakwan jagung akan dominan tepungnya dibandingkan jagung. Bakwan jagung terasa lebih enak dimakan dengan sambal oncom lenca makanan khas Sunda. Rasa gurih, manis dan pedas berpadu di mulut membuat saya makin makan dengan lahap.

Selesai memakan bebek cetar dan bakwan jagung ingin rasanya meminum sesuatu yang segar dan dan meredakan pedas yang masih tersisa di mulut. Jus jambu menjadi pilihan yang tepat ketika saya meminumnya. Rasa buah jambu yang segar dan manis yang pas membuat mulut saya yang tadinya kepedasan menjadi lega dan nyaman. Jus jambu merupakan salah satu jus kesukaan saya selain rasanya yang enak juga kandungan buahnya yang memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Di sela-sela menikmati makanan di siang hari pengunjung juga diberi hiburan musik akustik dari radio Gen FM. Suara merdu penyanyi dan musik yang lembut membuat saya makin menikmati hidangan sambil menggoyangkan kaki dan kepala mengikuti irama musik.



Perut sudah terasa kenyang walaupun masih ada dimsum yang belum saya makan. Saya memilih menunggu sejenak sambil menikmati lagu yang dinyanyikan. Lima belas menit kemudian saya memakan menu dimsum kombinasi beserta saus dan kecap. Rasa dimsum yang gurih dicampur saus yang manis dan pedas membuat saya menikmati hidangan terakhir. Walaupun dimsum bukan menu utama yang dijual di Bebek Kaleyo namun untuk rasa tetap enak tidak kalah dengan dimsum yang dijual di restoran mahal yang ada di mall.

Seusai makan saya dan teman mengobrol dengan pengunjung lainnya yang mayoritas berasal dari Bekasi. Kesan yang dirasakan pengunjung lainnya selain rasa makanan yang enak, mereka juga senang dengan dibukanya outlet baru di Bekasi Timur sehingga mereka tidak perlu jauh pergi ke Jakarta untuk merasakan daging bebek yang lezat khas Bebek Kaleyo. Tak terasa waktu ashar telah tiba, saya pun menyempatkan sholat sebelum pulang. Selesai sholat saya ingin buang air sejenak di toilet, sekaligus melihat toilet yang ada di Bebek Kaleyo. 




Sebelum masuk, saya melihat tata tertib toilet Kaleyo yang unik. Isi tata tertib antara lain dilarang menyanyi karena ada speaker yang terdengar pengunjung lainnya, apabila menggunakan toilet lebih dari lima menit maka akan dikenakan biaya Rp 1000 dan bisa dinegokan, dan walaupun sudah kebelet harus senyum ketika akan masuk ke toilet. Wah unik juga tata tertibnya belum pernah saya temukan tata tertib yang unik dan lucu di tempat makan lainnya. Di dalam toilet terdapat dua kamar mandi yang bersih dan wangi untuk digunakan pengunjung.




Keluar dari toilet, tak lupa saya mencuci tangan dan mengeringkan kemudian bersiap pulang kembali ke Jakarta. Sebuah pengalaman yang menyenangkan bagi saya, walaupun harus pergi ke tempat yang jauh dan berbeda dari tempat tinggal saya namun hal itu terbayar lengkap dengan makanan Bebek Kaleyo yang enak dan murah. Beruntunglah warga yang tinggal di Bekasi, kini sudah tersedia outlet Bebek Kaleyo di Grand Wisata Bekasi dengan konsep prasmanan dan sudah mendapat label halal dari Majelis Ulama Indonesia sehingga aman dikonsumsi dari anak-anak hingga dewasa. Yuk rasakan sendiri kelezatan Bebek Kaleyo ajak pula keluarga dan teman supaya bisa ketagihan bersama-sama. 





Comments

  1. Dan cuman 60rb tapi dapatnya buanyak banget, keren ya

    ReplyDelete
  2. Saya selektif sekali sama urusan makanan bebek.. maksudnya bukan makanan bebek tapi makanan yang mengandung daging bebek hehe.. Cuma ada segelintir tempat makanan bebek.. argh.. makanan daging bebek yang saya suka. Mari sekarang kita coba yang satu ini... Terima kasih ulasannya..

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Lima Hal Yang Harus Dimiliki Pekerja Digital Masa Kini

ulasan film sokola rimba

PopBox Loker Multifungsi Untuk Berbagai Kebutuhan