Ketika Burung Pemarah Menjadi Pahlawan

Sekitar tahun 2009 ada sebuah permainan yang membuat banyak orang ketagihan dan lupa waktu. Awalnya saya kurang memperhatikan permainan tersebut karena saya kurang suka bermain play station atau lainnya. Namun karena banyak teman, murid dan orang di sekitar saya yang suka dan ketagihan, maka saya pun penasaran. Dan ketika saya mencobanya, ternyata mengasyikkan dan membuat penasaran karena ingin bisa menyelesaikan hingga tahap akhir. Permainan tersebut ialah Angry Birds yang dikembangkan Rovio Entertainment dan bisa diunduh di berbagai platform.

Dengan cepat Angry Birds disukai banyak orang mulai dari anak-anak hingga dewasa. Bahkan selebriti pun banyak yang menyukai permainan tersebut. Setiap tahun Angry Birds dikembangkan ke berbagai versi dengan latar yang berbeda dan menarik. Yang membuat saya suka bermain Angry Birds ialah gambar burung yang lucu dan unik, dan cara memainkan yang mudah cukup ditaruh di ketapel kemudian dilempar ke sekelompok babi.

sumber : wayang.co.id

Melihat kepopuleran Angry Birds di berbagai negara membuat Columbia dan Sony Pictures tertarik membuat cerita ke layar lebar. Disutradarai oleh dua orang sekaligus yaitu Clay Kaytis dan Fergal Reilly serta naskah yang ditulis oleh Jon Votti. Awal saya melihat trailer film Angry Birds ialah ketika akan menonton film Captain America minggu lalu. Di situ saya melihat film animasi yang menarik dan lucu untuk ditonton. 




Kesempatan itu akhirnya tiba saat menonton premier film Angry Birds di Kota Kasablanka tanggal 11 Mei 2016 jam 20.00. Terlihat banyak orang yang sudah menunggu untuk segera menonton filmnya. Pukul 19.30 saya dan teman mulai antri masuk ke dalam bioskop dan memilih tempat duduk di tengah layar bioskop. Setengah jam kemudian film dimulai dengan adegan Red (Jason Sudeikis) yang berusaha mati-matian datang ke sebuah pesta sambil membawa telur walaupun harus terjatuh dari pohon dan terjebur di air.


Ketika datang, ia dianggap terlambat dan dituntut pemilik rumah untuk membayar ganti rugi. Red pun marah dan tidak sengaja memecahkan telur. Ia lalu dibawa ke persidangan dan diberi hukuman untuk mengikuti kelas yang dapat mengendalikan amarah. Tak disangka ia bertemu burung lainnya yang juga terapi yaitu Chuck burung kuning  yang suka mengebut, Bomb burung hitam besar yang bisa meledak dan Terrence burung merah besar yang misterius.


Walaupun dengan sabar Matilda mengajarkan untuk menahan amarah, namun Red tetap saja mudah marah dan melampiaskan dengan kekerasan. Ternyata sejak kecil ia selalu dijauhi teman-temannya karena tidak memiliki orang tua dan memiliki alis yang tebal. Ketika ada kapal besar yang membawa banyak babi hijau yang dipimpin Leonard, Red menjadi curiga dan menyelidikinya. Namun tidak ada yang percaya kecuali kedua temannya. Sampai semua telur yang ada di pulau Burung dicuri dan dibawa ke pulau Babi. 

Burung-burung yang tadinya tidak percaya karena peringatan Red, akhirnya memilih Red menjadi pemimpin untuk mengambil telurnya. Amarah yang ia punya kemudian digunakan memotivasi burung lainnya berani datang dan mengambil telur babi. Bahkan Matilda yang selalu menahan amarah pun akhirnya mengeluarkan amarah untuk memberi pelajaran pada sekelompok babi. Tak disangka Burung Elang yang dipuja dan sudah lama pensiun ikut membantu mengamankan telur yang akan dimasak.



Dari awal sampai akhir saya tertawa terbahak-bahak karena melihat tingkah konyol burung yang unik. Yang awalnya Red dikucilkan dan tidak dipercaya malah menjadi tokoh penting hingga film selesai. Bagi saya film ini bisa ditonton untuk anak-anak dan dewasa karena kategori film yang semua umur. Cerita film yang sederhana namun menghibur membuat semua penonton tertawa. Pesan yang saya dapatkan dari filmnya ialah wajar untuk memiliki amarah asalkan sesuai dengan situasinya. Rasanya film ini sayang untuk dilewatkan dan bisa menjadi tontonan yang menghibur bersama keluarga di akhir pekan. 

Comments

  1. hahahaha harus nonton bgt ini kayaknya... ^o^.. anakku suka ama angry birds, tapi aku kalo gamenya ga suka mbak, krn ga bisa hihihi ;p.. Kemarin baru dgr lagu soundtracknya yg mi oh my... asyiiik yaa.. walopun kata2nya itu doang ;p

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Lima Hal Yang Harus Dimiliki Pekerja Digital Masa Kini

ulasan film sokola rimba

PopBox Loker Multifungsi Untuk Berbagai Kebutuhan