Saatnya Selamatkan Keluarga Dan Generasi Muda Dari Bahaya Merokok

Hampir setiap hari saya terkena paparan asap rokok dari berbagai tempat. Mulai dari angkutan umum, tempat makan, pusat perbelanjaan, dan perkantoran. Walaupun sudah peraturan larangan merokok di tempat umum tetap saja orang tidak perduli dan melanggarnya. Jumlah perokok aktif setiap tahun yang bertambah bahkan sampai anak sekolah dasar. Hasil riset dari Vital Strategies meneybutkan tiga dari lima (58.2%) pelajar yang saat ini merokok membeli rokok di toko atau warung.

Melihat masalah ini pemerintah tidak tinggal diam, Kementrian Kesehatan rutin mengadakan kampanye anti merokok. Di tahun 2016 ini Pemerintah meluncurkan kampanye baru yang mengangkat dampak ekonomi dari merokok dengan tema "Suara Hati Anak" yang didukung Vital Strategies. Dalam iklan "Suara Hati Anak" menampilkan seorang ayah yang terbaring di tempat tidur karena merokok dan anaknya terpaksa putus sekolah untuk membantu keluarganya.


Kejadian ini banyak dialami warga menengah ke bawah yang lebih memilih merokok daripada membiayai anaknya sekolah. Ironisnya lagi rokok menjadi pengeluaran terbesar kedua masyarakat Indonesia setelah beras. Hal ini menjadi bukti bahwa orang sudah semakin tergantung kepada rokok dan kurang perduli akan dampak negatif terhadap lingkungan sekitarnya. Saat peluncuran iklan layanan masyarakat pada 27 Mei 2016 di Hotel JW Marriot,  Menteri Kesehatan Ibu Nila Moeloek mengatakan tema peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia tahun ini ialah "Suarakan Kebenaran". Alasan memilih tema tersebut ialah agar masyarakat mengetahui dampak dari merokok.





Selanjutnya peluncuran iklan secara simbolis dilakukan oleh ibu Nila dan Pak Anung Sugihantono sebagai Dirjen Kesehatan Masyarakat dengan memukul rokok besar dengan palu. Saat sesi talkshow dengan media dan komunitas, ibu Nila menjelaskan bahwa tema iklan layanan masyarakat tahun ini berdasarkan banyaknya anak-anak yang sudah mulai merokok. Bahkan beliau menerima informasi beberapa rumah sakit yang kewalahan menerima pasien yang merokok setiap tahun. Jika dihitung pengeluaran negara untuk membiayai masyarakat jauh lebih besar dibandingkan penerimaan negara dari cukai rokok.



Untuk mencegah dampak yang semakin meluas, kegiatan edukasi sudah dilakukan di beberapa sekolah dan menghimbau agar orang tua juga terbuka dengan anaknya mengenai dampak merokok. Dengan diluncurkannya iklan layanan masyarakat ini, diharapkan semua elemen masyarakat terlibat aktif mendukung baik secara online maupun offline. Walaupun sudah ditayangkan di beberapa stasiun televisi ternama, masyarakat bisa ikut memberikan dukungan melalui situs www.suaratanparokok.co.id dan media sosial lainnya dengan tanda pagar #SuaraTanpaRokok.


Sudah saatnya msyarakat, media dan pemerintah menyelamatkan generasi muda dari ancaman penyakit berbahaya akibat merokok. Mari "Sayangilah Hidupmu, Sayangilah Keluargamu, dan Berhentilah Merokok."


Comments

  1. merokok itu emang sangat berbahaya sekali, kan di kemasan juga sudah ada peringatannya bahwa merokok membunuhmu, kok tetep banyak yang merokok ya,..

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya masih banyak yang belum perduli akan dampaknya mas

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Lima Hal Yang Harus Dimiliki Pekerja Digital Masa Kini

ulasan film sokola rimba

PopBox Loker Multifungsi Untuk Berbagai Kebutuhan