Meningkatkan Ketrampilan Dengan Workshop Menjahit

Menghadapi era perdagangan bebas saat ini dibutuhkan ketrampilan dan kreativitas agar bisa bersaing dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Dengan memiliki ketrampilam maka bisa memiliki nilai lebih dibandingkan hanya mengandalkan ijazah pendidikan. Agar bisa memiliki ketrampilan dan kreativitas harus aktif mengikuti seminar dan workshop agar bisa menimba ilmu dari orang yang lebih ahli dan berpengalaman. Saat ini pemerintah sudah mulai memberikan banyak pelatihan kepada masyarakat secara gratis agar bisa menjadi wirausaha atau karyawan yang profesional. 


Saya sendiri suka mengikuti workshop atau seminar yang bisa menambah ketrampilan dan kreativitas karena saya merasa ilmu yang dimiliki masih kurang. Apalagi saat melamar pekerjaan harus berani bersaing dengan tenaga kerja asing yang jauh lebih ahli dan berpengalaman. Maka saat menerima ajakan untuk mengikuti workshop menjahit kardigan, saya pun dengan senang menerima karena ingin bisa menjahit dengan lancar. Bertempat di ruang pamer Museum Tekstil, saya tidak sabar mengikuti workshop karena saya sendiri belum pernah ke Museum Tekstil jadi ini merupakan pengalaman pertama datang ke museum ini.


Begitu sampai saya tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk memotret beberapa kain yang dipamerkan dan beberapa sudut museum. Walaupun beberapa kali melewati museum ini, namun baru sempat melihat ke dalamnya saat mengikuti workshop menjahit. Workshop ini diadakan dengan melibatkan berbagai pihak antara lain Brother, Kartini Blue Bird, Penerbit Puspa Swara dan ibu Tati Murtati SPd, MPd. Acara workshop pun dimulai dengan dibukanya sambutan ibu Sylviana selaku Deputi Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta.


Selesai sambutan, peserta yang hadir dibagi per kelompok masing-masing beranggotakan lima orang. Masing-masing mendapatkan perlengkapan untuk menjahit mulai dari kain, gunting, benang, meteran, karbon dan lainnya. Karena jumlah mesin jahit dan waktu yang terbatas dan waktu yang tidak lama maka pola kardigan sudah dipersiapkan dan peserta tinggal menggambar polanya di atas kain. Disinilah saya belajar dari awal mulai dari melipat kain yang rapi agar saat dijahit tidak kusut, menggambar pola,memotong, memasang jarum pentul, membuat batas di atas kain dan mengukur.




Setelah istirahat makan siang, saya melanjutkan kembali membuat kardigan sambil menunggu antrian menjahit. Sambil menunggu antrian, saya mengamati mesin jahit Brother yang digunakan. Ternyata mesin jahit GS2700 merupakan best seller dari Brother. Mesin jahit ini memiliki beberapa kelebihan yaitu : dapat menjahit 27 jenis jahitan, lampu LED di dalam mesin, bisa menjahit lurus, zigzag, dan satin, pengaturan yang mudah dan cepat, dan daya listrik rendah 51 watt. Saat giliran saya tiba untuk menjahit pinggiran kardigan, cara menggunakan mesin jahit cukup mudah dengan menggunakan pedal kaki yang kecil


Selain itu saat akan memutus benang cukup mudah dan hasil jahitan cukup rapi asalkan dipegang dengan baik. Walaupun belum selesai membuat kardigan namun saya merasa cukup puas bisa belajar membuat kardigan dan merasakan langsung mesin jahit Brother. Manfaat lainnnya yang saya dapatkan selain mendapat pengetahuan menjahit, saya juga bisa mengenal komunitas lain yaitu Kartini Blue Bird. Komunitas ini merupakan program pemberdayaan perempuan dengan memberikan program pelatihan kepada istri pengemudi.


Tak terasa acara workshop menjahit pun selesai dan kami pun pulang dengan membawa hasil workshop. Walaupun hanya sebentar workshop ini bisa meningkatkan ketrampilan agar bisa mandiri secara finansial. Semoga workshop lanjutan bisa diadakan lagi dengan jumlah mesin jahit lebih banyak dan tempat berbeda agar bisa memiliki ketrampilan yang lebih beragam.

sumber : gesangsari.com




Comments

  1. Senang sekali bisa belajar menjahit, semoga ada lagi workshop menjahit seperti ini.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Lima Hal Yang Harus Dimiliki Pekerja Digital Masa Kini

ulasan film sokola rimba

PopBox Loker Multifungsi Untuk Berbagai Kebutuhan