Masa Depan Cemerlang Dimulai Dari Sekarang

Beberapa tahun lalu saat saya masih melanjutkan kuliah Sarjana di Universitas Indonesia, saya juga bekerja sebagai pengajar di beberapa bimbingan belajar dan homeschooling swasta di daerah Tebet. Alasan saya saat itu mengajar selain karena lebih fleksibel waktunya juga bisa mengenali karakter anak-anak yang beraneka ragam. Beberapa diantaranya merupakan anak berkebutuhan khusus yang kurang sesuai dengan sekolah formal namun memiliki bakat yang sama dengan anak pada umumnya. Selain itu ada yang menekuni profesi atlet sepak bola sejak sekolah dasar dan sering mengikuti kompetisi tingkat internasional.


Dari situlah saya menyadari bahwa kemampuan setiap orang yang berbeda dan tidak bisa disamakan seperti sekolah formal. Belum tentu jika dia kurang menguasai matematika merupakan anak yang bodoh bisa jadi anak tersebut memiliki bakat lain yang unik dan berprestasi. Saat mengajar saya pun baru menyadari tentang kecerdasan majemuk yang sudah lama diterapkan di negara maju. Ternyata hal itu pun dibahas saat saya menghadiri talkshow dengan Komunitas Emak Blogger dengan tema "Persiapan Pendidikan Anak Menghadapi Persaingan Global" di Hong Kong Cafe tanggal 28 Agustus 2016. 

 

Sebagai seorang pengajar dan perempuan saya juga perduli dengan pendidikan anak karena tantangan di masa depan yang lebih berat di masa depan. Seringkali saya mendengar cerita dari teman yang sudah memiliki anak namun bingung memilih pendidikan yang tepat dan menyiapkan dana pendidikan yang tidak murah. Bagi Elizabeth T Santosa yang merupakan psikolog profesional ada tiga tips utama bagi orang tua agar bisa mendukung cita-cita anak yaitu : mengidentifikasi potensi anak, mengarahkan & membina dan memotivasi. Menurut saya mengidentifikasi potensi anak bisa dilakukan dengan berbagai cara antara lain melihat minat dan bakat anak, melakukan psiko test dan analisa sidik jari.


Setelah mengetahui kecerdasan yang dimiliki anak, maka orang tua akan semakin mudah untuk mengarahkan. Kecerdasan yang dikemukakan oleh Howard Gardner antara lain kecerdasan linguistik, matematis logis, spasial, kinestetik jasmani, musikal, interpersonal, intrapersonal,dan naturalis. Saya sendiri setelah melakukan tes sidik jari ada empat kecerdasan utama yaitu intrapersonal, linguistik, musikal, dan naturalis. Itulah sebabnya dulu saya suka menulis jurnal, menyendiri, membaca novel, belajar sambil mendengarkan musik dan jalan-jalan ke alam terbuka. Namun kurang menyukai mata pelajaran matematika, sering lupa jalan di tempat baru dan bingung mencari jalan keluar jika mengunjungi mall baru. 


Setiap anak memiliki kecerdasan majemuk, butuh perlakuan yang berbeda dan akan lebih baik jika anak-anak distimulasi kedelapan kecerdasan tersebut. Jika kecerdasan tersebut dikembangkan dengan konsisten maka bisa meraih prestasi di masa depan. Kini orang tua harus bisa melihat bahwa kecerdasan bukan sekedar nilai akademis saja namun juga bakat atau ketrampilan yang bisa menciptakan inovasi. Program pencarian bakat pun semakin marak di televisi mendorong masyarakat unjuk gigi dengan bakat yang unik. Hal ini bisa menjadi bukti jika kita memiliki bakat bisa menjadi sukses dan populer di masyarakat. 



Untuk menyiapkan anak agar siap bersaing di era global butuh persiapan beberapa hal antara lain pengetahuan seputar informasi terkini, bisa berkomunikasi dan memberi contoh kepada anak, memberikan pendidikan karakter, moral dan ketrampilan, memilih lingkungan pergaulan yang tepat dan menyiapkan dana pendidikan agar bisa mendapatkan pendidikan terbaik. Semua itu harus kompak dilakukan orang tua agar anak bisa terarah memiliki pendidikan yang tepat. 



Bicara pendidikan tentu berkaitan dengan dana yang tidak sedikit karena ada kenaikan setiap tahunnya akibat inflasi. Pendidikan yang semakin mahal membuat orang tua perlu menyiapkan dan memiliki dana khusus pendidikan untuk anak-anak. Persiapan merupakan hal penting karena melihat orang tua saya yang cukup kerepotan membiayai kedua anaknya kuliah karena tidak adanya dana khusus pendidikan. Untuk itulah Jiwasraya perusahaan asuransi di Indonesia yang sudah berdiri sejak tahun 1859 dan terdiri 14 kantor wilayah memiliki produk sesuai dengan kebutuhan orang tua akan dana pendidikan. 



Di Indonesia masih banyak masalah pendidikan terkait dengan biaya misalnya anak yang terpaksa putus sekolah karena keterbatasan biaya atau orang tua yang terpaksa melakukan tindakan kriminal untuk membiayai sekolah anaknya. Dari riset yang dilakukan Jiwasraya 81 % orang tua ingin anaknya lulus sarjana, namun hanya 5 % orang tua yang memiliki dana asuransi pendidikan, dan 44 % orang tua masih memiliki pemahaman yang minim tentang asuransi. Sedangkan di era sekarang jika anak memiliki pendidikan yang tinggi akan memiliki peluang besar berkompetisi di dunia kerja atau wirausaha. 


Produk Jiwasraya yang tepat untuk memberikan pendidikan yang terbaik ialah JS Prestasi yang merupakan  produk yang menjamin kepastian jenjang pendidikan masa depan bagi putra-putri nasabah. Bapak T. Agung Priyambodo saat menjelaskan manfaat JS Prestasi menjelaskan ada lima manfaat utama bagi nasabah yaitu :

a. premi gratis setiap jatuh tempo tahapan 
b. mudah memiliki manfaat sesuai keinginan dan kemampuan
c. perencanaan keuangan beasiswa yang fleksibel 
d. manfaat dana jenjang pendidikan dapat diambil enam bulan sebelumnya
e. dapat mengatasi penurunan nilai uang


Uang asuransi ketika anak memasuki jenjang SD sebesar 10 %, SMP sebesar 20 %, SMA sebesar 30 %, perguruan tinggi 50  % ditambah beasiswa 5 tahun yang bisa dibayarkan secara bulanan atau sekaligus. Manfaat resiko akan tetap dibayarkan meskipun nasabah meninggal dunia, meninggal dunia karena kecelakaan, dan cacat tetap total. Meskipun banyak asuransi yang menawarkan dana pendidikan namun nasabah tidak perlu khawatir karena Jiwasraya merupakan badan usaha yang dananya dijamin langsung oleh pemerintah. Ditambah usia yang sudah ratusan tahun menjadi bukti keseriusan di bidang asuransi Indonesia. 


Setelah mengikuti talkshow saya mendapat banyak pengetahuan tentang mengarahkan minat anak walaupun sudah memasuki perguruan tinggi dibutuhkan komunikasi dan keseriusan. Karena masih banyak kasus anak yang salah memilih jurusan karena tekanan orang tua dan anggapan miring orang tua tentang sebuah profesi. Selain itu orang tua perlu melek finansial agar bisa menciptakan generasi penerus yang siap bersaing secara global. Info selengkapnya mengenai JS Prestasi bisa dibaca di situs www.jiwasraya.co.id atau ikuti di akun media sosial fb dan twitter @jiwasraya. 



Comments

  1. JS prestasi nih agaknya menggiurkan banget nih untuk diikuti. Hihi. Makasi sharingnya ya Maaaak :D

    ReplyDelete
  2. nambah informasi lagi nih tentang asuransi, soalnya lagi nyari2 buat pendidikan anak nanti

    ReplyDelete
  3. ok deh semoga cocok produk asuransinya :)

    ReplyDelete
  4. Baru tau kelebihan Jiwasraya, sepertinya menarik utk dijadikan referensi asuransi anak, thanks Mba

    ReplyDelete
  5. wah, pernah ngajar di homeschooling jg yah mbak? jadi tertarik sharing kapan2 ya kl kopdaran lagi. event2 keren kayak gini perlu sering2, hahaha..

    ReplyDelete
  6. Thanks for sharing ya mak, JS Prestasi emang kece ya untuk perencanaan keuangan anak :)

    ReplyDelete
  7. Asuransi JS menarik... jujur saya tertarik tuh dan lagi cari info...

    ReplyDelete
  8. Kecerdasan seseorang jangan dipandang dari satu sudut aja ya mak, mungkin saja anak punya keahlian lain...

    ReplyDelete
  9. iya berbagai macam kecerdasan pada anak :)

    ReplyDelete
  10. Mak pernah ngajar homeschooling yaaa, cerita2 kalo bersua kembali ya maaak. Inshaa Allah. :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Lima Hal Yang Harus Dimiliki Pekerja Digital Masa Kini

ulasan film sokola rimba

PopBox Loker Multifungsi Untuk Berbagai Kebutuhan