Menyebarkan Kebaikan Melalui Tulisan

Jakarta sebagai ibukota negara dan kota metropolitan memiliki berbagai fasilitas yang menarik berbagai pendatang dari luar kota dan pulau sehingga menjadi kota dengan populasi terpadat di Indonesia. Sebagai pusat bisnis dan pemerintahan membuat pembangunan perkantoran dan pemukiman mulai berkembang dari tahun 80an hingga sekarang. Perkembangan ekonomi setiap tahun membuat tren gaya hidup pun berubah. Jika dahulu orang lebih suka tinggal di rumah dengan halaman yang luas dan lingkungan tetangga yang bersahabat, kini karena jumlah lahan yang  terbatas dan perubahan gaya hidup apartemen menjadi pilihan yang diminati.

Menjelang pilkada serentak bulan Desember mendatang, banyak kepala daerah yang ingin terpilih kembali melakukan berbagai cara agar mendapatkan simpati dari rakyatnya. Biasanya mereka akan memberikan banyak janji kepada rakyat dengan meyakinkan. Namun jika sudah terpilih, banyak pula calon kepala daerah yang sibuk mengurus proyek pribadi dan lupa akan janji kepada rakyat sebelum terpilih. Padahal seharusnya sebagai kepala daerah, mereka sewajarnya memiliki kesadaran untuk tulus mengabdi bukan mengejar kekayaan atau jabatan semata. Bicara ketulusan memang sesuatu yang abstrak dan tidak mudah untuk dinilai namun bisa dilakukan dengan kemauan yang kuat dan konsistensi tindakan.

Karena saya lahir dan dibesarkan di Semarang yang terkenal dengan produksi jamu tradisionalnya, maka jamu sudah menjadi minuman yang mudah ditemui sejak kecil. Awalnya saya kurang suka dengan rasa dan baunya yang menyengat, namun berkat kesabaran ibu saya lama-lama saya menjadi terbiasa menjadi minum jamu. Jamu merupakan minuman tradisional yang mudah ditemui, memiliki khasiat yang bermanfaat buat tubuh dan harganya yang murah karena dibuat dari bahan alami yang mudah ditemui. Bahan yang digunakan untuk membuat jamu antara lain akar-akaran, daun-daunan, kulit batang, dan buah.

Sejak di bangku sekolah saya sering mendengar ungkapan "Buku adalah jendela dunia" dari para guru. Ungkapan tersebut dikatakan karena dengan membaca buku, kita jadi menambah wawasan berbagai negara tanpa harus bepergian sehingga seolah-olah kita berkeliling dunia dengan membaca buku. Hal itu pulalah yang biasa diajarkan ibu saya agar suka membaca baik itu buku, koran atau majalah. Sejak saya taman kanak-kanak pula orang tua sudah berlangganan majalah agar anaknya terbiasa membaca. Jika anak-anak lainnya suka merengek minta dibelikan mainan, saya malah meminta dibelikan buku cerita daerah Indonesia.

Sejak tiga tahun terakhir yoga menjadi olahraga yang mulai digemari dan menjadi tren masyarakat Indonesia. Yoga merupakan olahraga yang mengkombinasikan berbagai gerakan tubuh, konsentrasi dan kondisi yang rileks saat melakukannya. Yoga banyak diminati karena banyak manfaatnya, tidak membutuhkan kekuatan fisik yang banyak seperti lari, sepakbola dan lainnya. Beberapa manfaat yoga yang bisa dirasakan baik pria maupun wanita antara lain bisa mengurangi stres, menjaga kebugaran tubuh dan membakar lemak. Ketika melakukan yoga maka peralatan yang dibutuhkan biasanya matras dan pakaian yang bisa menunjang yoga dengan baik.

Sekitar 11 tahun yang lalu ada sebuah tayangan televisi swasta yang selalu menghibur dan ditunggu jutaan orang. Dalam tayangan tersebut diperankan aktor dan aktris yang berganti cerita dan peran setiap minggunya dan unsur komedi yang membuat orang tertawa terpingkal-pingkal. Saya ingat hampir setiap minggu saya menunggu tayangan ini di depan televisi dan jarang terlewatkan. Aktor yang menjadi pemain utama antara lain Tora Sudiro, Aming, Indra Birowo, dan Ronald Surapradja. Sedangkan aktrisnya ada Virnie Ismail, Tike Priatnakusumah,dan Mieke Amalia. Nah tayangan itu pasti sudah familiar di ingatan para penonton yaitu Ekstravaganza. 

Bagi orang Asia terutama orang Indonesia nasi merupakan makanan pokok yang harus ada di setiap keluarga. Rasanya belum kenyang kalau belum makan nasi itu sering saya dengar jika melihat orang makan nasi dengan porsi besar. Padahal banyak makanan lain yang mengandung karbohidrat setara dengan nasi misalnya kentang, sagu, atau roti. Namun tetap nasi menjadi primadona bagi menu makanan orang Indonesia. Karena dikenal sebagai negara agraris dengan padi menjadi hasil panen terbesar yang dibutuhkan jutaan orang di Indonesia.