Menyebarkan Kebaikan Melalui Tulisan

Bulan ini sudah memasuki musim kemarau dimana suhu panas akan banyak dirasakan masyarakat Indonesia. Dimana konsekuensinya adalah badan jadi mudah berkeringat apalagi kalau banyak beraktivitas di luar ruangan.  Hal ini sering saya alami dimana pakaian yang saya pakai akan menimbulkan bau tidak sedap karena terkena asap rokok, asap kendaraan bermotor dan polusi lainnya. Hal ini tentu tidak nyaman karena jika harus meeting atau bertemu klien akan mengganggu konsentrasi dan mengurangi rasa percaya diri. Menurut psikolog aroma wewangian memiliki reaksi yang berbeda misalnya aroma buah-buahan menunjukkan seseorang yang penuh semangat.  Selain itu, keharuman bagi seseorang juga dapat meninggalkan reaksi emosional dan kesan tertentu pada orang lain. Sehingga banyak orang yang rela membeli parfum mahal supaya lebih percaya diri dan aktraktif saat bertemu orang  lain. Padahal supaya wangi tidak hanya dari parfum bisa dari sabun mandi, deterjen dan pelembut pakaian.  Di Korea Selatan buah strawb

Sejak pandemi hadir dua tahun silam, membawa dampak besar bagi kehidupan masyarakat. Salah satunya ialah meningkatnya penggunaan aplikasi dalam berbagai hal mulai dari belajar, belanja, bekerja, menonton film, sampai konsultasi dengan dokter. Semua dilakukan agar masyarakat bisa mengurangi aktivitas di luar rumah dan menghindari resiko penularan penyakit lebih luas. Akses internet kini semakin mudah didapatkan masyarakat dari Sabang sampai Merauke sehingga penggunaan aplikasi terus meningkat setiap tahunnya ditambah hadirnya teknologi 5G.  Dampak lainnya ialah masyarakat jadi lebih peduli akan kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, berolahraga dan memiliki asuransi kesehatan. Ditambah munculnya beberapa layanan kesehatan jarak jauh membuat masyarakat kini lebih memilih berkonsultasi dengan dokter dan membeli asuransi lewat aplikasi. Tren gaya hidup seperti ini menjadi peluang bagi industri asuransi agar bisa menyesuaikan kebutuhan masyarakat akan layanan yang mudah dan prak