Bingung Mau Beli Makan Tapi Gak Bisa Delivery ?? Gojek Food Solusinya

Sebelum saya resign dari kantor tahun lalu, seringkali saya merasa bingung kalau jam makan siang tiba. Bukan hanya uang makan yang pas-pasan tapi juga pilihan makanan yang terbatas serta tempat makan yang tidak banyak. Salah satu cara agar tidak jenuh saat makan siang biasanya saya dan teman-teman memesan makanan di restoran kemudian dikirim ke kantor atau delivery. Memang ada sedikit variasi jika memesan makanan dibandingkan membeli makan siang di foodcourt atau kantin kantor. Namun masih ada kendala yaitu ada beberapa restoran yang tidak terdapat jasa delivery atau pengantaran makanan. Kalaupun harus membeli di restoran atau di mall yang bikin males atau kurang efektif ialah jarak yang jauh dan macet membuat waktu yang terbuang di jalan menjadi lebih banyak dibandingkan waktu memakannya.

Melihat kebutuhan para pekerja atau orang pada umumnya di Jakarta, satu perusahaan yang menyediakan jasa aplikasi transportasi motor GOJEK meluncurkan layanan terbaru yaitu layanan pesan antar makanan. Layanan atau fitur tersebut ialah GO FOOD yang diciptakan untuk layanan pesan antar makanan. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk memesan makanan lebih dari 15000 restoran yang terdapat dalam 23 kategori, dari warung kaki lima hingga restoran mewah yang ada di seluruh Jabodetabek semuanya bisa dipesan langsung dari GO FOOD. Bagi pengguna GO JEK selama bulan April 2015 ada promo free delivery asalkan masih di area Jabodetabek. 

Nah dengan layanan ini bagi karyawan atau saya yang ingin mencoba menu di warung atau restoran tertentu tapi males keluar dan gak mau kejebak macet GO FOOD jadi solusi yang praktis. Kalo biasanya saya pesan delivery baik ke rumah atau ke kantor males nunggu makanan sampe karena lama dengan GO FOOD pesanan akan tiba dalam waktu kurang dari 60 menit. Dalam GO FOOD sendiri, terdapat fitur near me yang memungkinkan pengguna mencari restoran yang lokasinya dekat dengan lokasi pengguna, sehingga waktu pengiriman menjadi lebih efisien.

Ketika saya mendapat undangan dari GOJEK untuk peluncuran fitur GO FOOD tanggal 8 April 2015 di Conclave Jl. Wijaya I No 5C Jakarta, tamu baik dari media maupun blogger yang datang langsung diminta untuk memesan makanan melalui GO FOOD. Awalnya saya bingung karena banyaknya pilihan ditambah jaringan sinyal yang sulit. Namun saya dan mba Ana yang juga seorang blogger akhirnya memesan bebek bakar dan jus di Ayam Bakar Taliwang. Untuk makanan ringan saya memesan martabak duren Fatmawati dan nutella di D Marco. Yang bikin seru ketika mendengarkan presentasi dari pak Nadiem Makariem, beberapa sopir GOJEK datang membawa pesanan secara bersamaan kemudian memanggil nama tamu yang datang.

Makanan yang dipesan pun beraneka ragam, mulai dari KFC, Pizza Hut, Abuba Steak, dll. Setelah menunggu kurang lebih 45 menit akhirnya pesanan saya tiba yaitu bebek bakar dan jus jambu. Namun sayangnya pesanan yang di D'Marco Kemang tidak dapat diantar karena saya mendapat sms dari sopir GO JEK yang akan membeli bahwa tempat tersebut sudah tutup 7 bulan yang lalu. Wah sayang banget kalau hampir semua restoran yang sudah tutup masih tercantum di list GO FOOD.

Menurut saya lahirnya fitur GO FOOD selain memudahkan konsumen membeli makanan dengan mudah namun juga memudahkan restoran atau pemilik usaha yang bergerak di bidang kuliner namun tidak memiliki jasa pengiriman bisa menjangkau konsumen lebih luas. Ke depannya GO FOOD akan hadir di kota-kota besar di seluruh Indonesia dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan layanan menjadi lebih baik lagi.

Selesai acara peluncuran GO FOOD, ada beberapa peserta yang masih menunggu makanan yang belum datang. Termasuk teman saya mba Anna yang masih menunggu pesanan makanan dari 14.30 sampai jam 16.00. Salah satu pesanan yang tiba di pukul 16.00 ialah pizza yang dibeli di Kemang Village. Memang kendala utama pengantaran yang lama ialah jalanan macet. Namun seharusnya kendala itu bisa diatasi agar waktu tunggu tidak lebih dari 1 jam. Masukan lain untuk pengembang aplikasi GO JEK ialah memastikan restoran atau warung tersebut masih buka jangan sampai sudah menunggu 1 jam ternyata sudah tutup atau bangkrut. Hal ini tentu merugikan pengguna aplikasi GO JEK dan sopir GO JEK sendiri. 

Kedepannya saya berharap akan ada inovasi terbaru dari GOJEK selain memenuhi kebutuhan konsumen namun juga bisa membantu meningkatkan pendapatan tukang ojek di Indonesia dan tentunya mengundang blogger lagi seperti saya dalam perkenalan atau launching fitur terbaru.