Menyebarkan Kebaikan Melalui Tulisan

Dewasa ini dengan perkembangan informasi yang begitu pesat menimbulkan efek yang berbeda pada manusia. Di satu sisi manusia dapat terbantu dengan mudahnya informasi, namun di sisi lain jika tidak bisa menyaring informasi dengan benar maka bisa menimbulkan kejenuhan akibat luapan informasi bahkan stress. Ditambah dengan banyaknya masalah dihadapi orang dewasa mulai dari tuntutan ekonomi, kemacetan, dan bencana alam membuat tingkat stress pada orang dewasa menjadi lebih tinggi. Maka sekarang di kota-kota besar di Indonesia maupun negara lainnya mulai banyak kegiatan relaksasi yang banyak diikuti orang dewasa. Kegiatan tersebut antara lain dengan yoga, meditasi, liburan ke tempat yang jauh dari keramaian dan mewarnai.

Cerita tentang agen rahasia yang mengejar musuh ke berbagai negara sering diangkat ke layar lebar dengan berbagai judul dan karakter. Cerita ini disukai karena bagi saya sendiri bisa melihat aktor utama berpetualang ke berbagai negara, menangkap penjahat yang berbahaya dan dilengkapi dengan peralatan yang canggih. Biasanya film tentang agen rahasia ini, diperankan aktor yang sudah memiliki jam terbang bermain film yang banyak dan memiliki stamina yang fit untuk memerankan adegan laga yang sulit. Hampir setiap tahun ada film tentang agen rahasia yang dirilis, baik itu produksi Hollywood atau Inggris.

Tak terasa di tahun 2015 ini tujuh tahun saya menginjakkan kaki di Jakarta yang awalnya hanya bekerja kemudian melanjutkan sekolah, kini saya juga mendalami pekerjaan sesuai minat saya menulis, jalan-jalan dan menonton film. Setiap tahun banyak perubahan yang terjadi di Jakarta mulai dari bangunan perkantoran, apartemen, hotel, tempat makanan baru dan transportasi baru. Dulu saya menganggap Jakarta hanya tempat untuk mencari nafkah, melanjutkan sekolah dan bertemu dengan teman-teman. Kini saya mulai ingin mengenal Jakarta lebih dalam dengan mengunjungi berbagai tempat yang unik seperti museum, pasar, klenteng dan taman. 

Sekitar 3500 tahun sebelum masehi, orang jaman dahulu menggunakan matahari sebagai penunjuk waktu dengan memanfaatkan bayangan yang jatuh pada permukaan yang datar. Beberapa tahun kemudian orang Mesir menggunakan obelisk untuk mengukur waktu kemudian memakai jam pasir dan jam air. Seiring dengan perubahan waktu, semakin banyak inovasi yang mempermudah manusia untuk menentukan waktu. Awalnya jam tangan lebih banyak digunakan wanita pada abad ke 16 hingga awal abad ke 20. Inovasi kemudian menciptakan jam tangan elektrik dari Amerika dan jam tangan menggunakan baterai dari Jepang.

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 13 ribu pulau lebih, garis pantai sepanjang 95.181 km dan seribu lebih suku bangsa yang menempati berbagai pulau dengan sekitar 746 bahasa daerah maka Indonesia memiliki keragaman yang unik dibandingkan negara lain. Apalagi ditambah berbagai upacara adat dari berbagai suku dan rangkaian pegunungan api dari Sabang sampai Merauke membuat kekayaan alam dan budaya tidak akan cukup diceritakan dalam bentuk narasi saja. Jika dilihat dari kekayaan flora dan fauna yang ada, Indonesia memiliki jenis yang beraneka ragam. 

Jakarta sebagai ibukota negara dan kota metropolitan memiliki berbagai fasilitas yang menarik berbagai pendatang dari luar kota dan pulau sehingga menjadi kota dengan populasi terpadat di Indonesia. Sebagai pusat bisnis dan pemerintahan membuat pembangunan perkantoran dan pemukiman mulai berkembang dari tahun 80an hingga sekarang. Perkembangan ekonomi setiap tahun membuat tren gaya hidup pun berubah. Jika dahulu orang lebih suka tinggal di rumah dengan halaman yang luas dan lingkungan tetangga yang bersahabat, kini karena jumlah lahan yang  terbatas dan perubahan gaya hidup apartemen menjadi pilihan yang diminati.

Menjelang pilkada serentak bulan Desember mendatang, banyak kepala daerah yang ingin terpilih kembali melakukan berbagai cara agar mendapatkan simpati dari rakyatnya. Biasanya mereka akan memberikan banyak janji kepada rakyat dengan meyakinkan. Namun jika sudah terpilih, banyak pula calon kepala daerah yang sibuk mengurus proyek pribadi dan lupa akan janji kepada rakyat sebelum terpilih. Padahal seharusnya sebagai kepala daerah, mereka sewajarnya memiliki kesadaran untuk tulus mengabdi bukan mengejar kekayaan atau jabatan semata. Bicara ketulusan memang sesuatu yang abstrak dan tidak mudah untuk dinilai namun bisa dilakukan dengan kemauan yang kuat dan konsistensi tindakan.