Cerdas Mengatasi Penyakit Dan Menggunakan Obat

Memasuki musim hujan di bulan November ini, membuat banyak orang termasuk saya untuk selalu berjaga-jaga dengan membawa payung dan memakai jaket agar tidak mudah terserang penyakit. Setelah melewati musim kemarau yang cukup panjang, kita harus bisa menjaga stamina agar bisa menjalani aktivitas dengan sehat. Sejak saya kecil, karena ibu saya bekerja sebagai perawat di klinik, maka ketika saya sakit langsung diberi obat antibiotik agar cepat sembuh. 
Ketika sudah lulus kuliah, saya pernah terkena radang tenggorokan sehingga saya sulit berbicara. Awalnya saya meminum antibiotik agar cepat sembuh. Namun radang malah manjadi parah dan membuat saya panik. Setelah mencari informasi dan nasihat dari teman saya mencoba pengobatan tradisional menggunakan jeruk nipis dan perlahan-lahan penyakit radang menjadi berkurang. Ternyata saya mendapat informasi kalau terlalu sering minum antibiotik kurang baik dan membuat virus atau bakteri menjadi lebih kebal.


Akhirnya informasi yang tepat agar bisa menggunakan obat dengan baik, ketika saya menghadiri Talkshow yang diadakan Kementrian Kesehatan dengan tema Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat pada 14 November 2015 di JIEXPO Kemayoran. Pada acara ini Kementrian Kesehatan juga ingin mengajak masyarakat agar tahu jenis-jenis obat yang ada dan bagaimana menggunakan obat dengan tepat. Pembicara pertama ibu Purnamawati mengatakan kalau sebenarnya setiap manusia memiliki daya tahan walaupun dikelilingi virus atau bakteri.

Biasanya penyakit yang dialami manusia pilek, batuk, demam dan diare. Namun dianggap merepotkan karena bisa menghalangi aktivitas. Padahal batuk dan pilek merupakan cara tubuh melindungi paru-paru dari menumpuknya lendir. Sedangkan diare cara tubuh untuk membuang zat beracun dari perut. Berarti penyakit tersebut tidak perlu diatasi dengan antibiotik cukup istirahat yang teratur dan menjaga pola makan maka secara perlahan akan sembuh dengan sendirinya. Penyebab penyakit tersebut adalah virus yang tidak bisa disembuhkan dengan antibiotik karena tidak dapat berkembang biak di luar tubuh manusia.


Berbeda dengan bakteri yang jumlahnya bisa mencapai triliunan dan bisa berkembang biak di luar tubuh manusia. Namun sebagian besar bakteri bermanfaat bagi manusia. Manfaat bakteri antara lain bisa menghancurkan sampah, menjaga usus tetap sehat, dan menjaga tubuh dari bakteri jahat. Sedangkan bakteri jahat bisa menimbulkan penyakit disentri, tipes, dan TBC. Dan tidak semua bakteri jahat bisa menimbulkan penyakit. Jika daya tahan tubuh manusia baik, maka bakteri jahat yang masuk tidak akan membuat tubuh menjadi sakit.

Bagi yang belum tahu arti antibiotik, anti berarti melawan biotik berarti hidup. Nah antibiotik berarti melawan hidup. Jika kita sering meminum antibiotik maka semua bakteri baik yang jahat maupun yang baik akan menjadi kebal. Akibatnya jika tubuh terserang virus, kemudian diberi antibiotik maka bakteri dan virus menjadi kebal sehingga menjadi mudah sakit. Dampaknya tubuh menjadi rentan penyakit dan akan menghabiskan banyak biaya untuk berobat di rumah sakit.

Untunglah sekitar lima tahun terakhir saya sudah menghindari meminum antibiotik dan memilih untuk menjaga daya tahan tubuh. Ketika saya pilek atau demam, saya lebih memilih memperbanyak minum air putih, istirahat dan makan buah-buahan agar badan kembali segar. Ternyata setelah mendengar penjelasan ibu Purnamawati pilihan saya sudah tepat dan bermanfaat untuk kesehatan. Selanjutnya ibu Dr Azizah Wati mengajak tamu yang hadir untuk maju dan membacakan kandungan obat yang banyak dijual. Ternyata masih banyak orang yang belum memperhatikan kandungan obat yang ada.


Selain kandungan obat, ada juga logo obat yang perlu diperhatikan. Ada obat dengan logo berwarna merah yang merupakan antibiotik. Untuk meminum jenis obat ini harus menanyakan dulu ke dokter apakah diminum sebelum atau sesudah makan. Jika sudah terlanjur makan, maka sebaiknya menunggu 2 jam kemudian agar lambung sudah kembali kosong. Jarak yang tepat ketika meminum obat dalam satu hari ialah tujuh atau delapan jam. Misalnya di pagi hari minum obat jam tujuh, maka minum kembali di siang hari jam dua siang dan di malam hari jam sembilan malam.

Untuk obat berwarna biru, harus dibeli di apotek dan diminum dengan hati-hati. Sebaiknya membeli obat di apotek karena ada tanggal kadaluarsa yang jelas dan bisa menanyakan kandungan obat kepada apoteker. Sebelum membeli obat kenali dahulu komposisi, dan pelajari efek samping bagi tubuh. Setelah membeli obat, simpan di tempat kering bisa juga menggunakan toples yang sudah dibersihkan. Jika membaca kandungan obat yang berbeda merk, kandungan parasetamol bisa berbeda yang harus disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, dan berat badan.

Pengetahuan saya pun menjadi bertambah tentang obat-obatan. Yang sebelumnya saya kurang memperhatikan logo dan kandungan obat, setelah mendengar penjelasan ibu Azizah maka saya menjadi lebih berhati-hati dalam membeli dan mengkonsumsi obat. Sebuah talkshow yang bermanfaat dan harus disebarluaskan ke masyarakat agar teliti menggunakan obat. Setelah talkshow berakhir, kedua pembicara, moderator dan sfaf Kementrian Kesehatan bersama-sama meluncurkan program baru yaitu Gema Cermati. Gema Cermati merupakan kependekan dari Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat.


Sebuah program yang mengajak seluruh elemen masyarakat agar teliti menggunakan obat dan lebih menjaga kesehatan diri dan lingkungan sekitar agar tidak mudah terserang penyakit. Yuk dukung program Gema Cermati dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan aktif memperoleh informasi dengan benar mengenai obat-obatan.


Comments

  1. Ternyata pengetahuan tentang obat sangat penting. Mencari tahu tentang komposisinya serta mengetahui efeknya juga adl hal yg harus diperhatikan. Makasih udah share :)

    ReplyDelete
  2. semakin menambah wawsan saya yang awam banget tentang medicine, makasi ya mbak NurAnissa :)

    ReplyDelete
  3. Hm, memang kudu teliti menggunakan antibiotik, ya Mbak. Aku jgbaca bbrpa artikel, mmg harus hati-hati.

    ReplyDelete
  4. Kenapa ya kalau kita berobat pasti dikasih antibiotik ma dokternya?

    Jadi ya kita tinggal ikut aja

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah sebagai pasien harus berani bertanya komposisi dan manfaat antibiotik tersebut :)

      Delete
  5. Aku malah sering gak minum obat dari dokter. lebih suka minum jamu. Ya, karena gak tau komposisi dan manfaat suatu obat. Gak dikasih tahu juga ma dokternya. -,-

    ReplyDelete
  6. Cerdas dalam memilih obat sebelum minum, postingan yang bermanfaat Mbak ^^

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Lima Hal Yang Harus Dimiliki Pekerja Digital Masa Kini

ulasan film sokola rimba

PopBox Loker Multifungsi Untuk Berbagai Kebutuhan