Menyebarkan Kebaikan Melalui Tulisan

Ketika saya masih kecil sering ditanya cita-cita oleh teman-teman atau guru di sekolah. Kadang saya menjawab ingin menjadi dokter, astronot atau arsitek. Namun ada beberapa teman yang menjawab dengan santai muda berfoya foya, tua kaya raya, dan mati masuk surga. Saat itu jawaban seperti itu masih dianggap sesuatu yang lucu bahkan kurang masuk akal. Karena tidak semua orang bisa seenak itu hidupnya dan orang yang pensiun di Indonesia identik dengan hidup dalam kekurangan. Namun sekarang dengan berbagai kemudahan memperoleh informasi tentang investasi atau keuangan, hal itu bisa dimiliki semua orang dengan konsistensi. 

Dengan semakin banyak populasi penduduk di Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia, membuat sepeda motor menjadi kendaraan yang banyak dimiliki dan digunakan. Sepeda motor menjadi solusi bagi warga untuk memudahkan aktivitas baik untuk bekerja atau kuliah karena irit bahan bakar dan mudah menembus kemacetan. Setiap tahunnya berbagai merek dan model motor hadir untuk memenuhi kebutuhan pengendara yang tidak hanya mudah digunakan tapi juga keren untuk dipamerkan. 

Karena sejak lahir rambut saya tebal dan berombak, maka untuk menata rambut supaya rapi butuh waktu yang tidak sebentar. Apalagi kalau habis terkena sinar matahari dan angin maka harus menyisir lebih lama supaya bisa tertata rapi. Sempat terpikir untuk meluruskan rambut ketika lulus SMA, tapi kurang disetujui sama orang tua karena khawatir rambut menjadi kering dan rusak. Ternyata beberapa teman yang meluruskan rambut di salon memang mengalami kerusakan rambut seperti rambut kering, memerah bahkan rontok. Niat untuk meluruskan rambut saya tunda sampai waktu yang tepat. 

Membuat film yang mengandung nilai religi baik itu tentang akhlak atau yang lain bukanlah hal yang mudah karena harus bisa memasukkan unsur agama dan membuatnya mudah untuk diterima. Berbekal semangat ingin berdakwah, sebuah rumah produksi BedaSinema Pictures mencoba membuat film yang disutradarai Humar Hadi dengan judul "Tausyiah Cinta". Karena mendengar semangat untuk berdakwah dari sekelompok generasi muda, saya menerima tawaran teman untuk menonton tanggal 7 Januari 2015 di Blok M Square. 

Dua bulan lagi teman dekat saya akan menikah tentu saya sebagai teman menyambut gembira undangan ini dan menyiapkan waktu untuk datang ke pesta pernikahannya. Namun yang membuat saya harus bingung dan sedikit panik, ialah menyiapkan busana yang tepat dan nyaman. Apalagi beberapa undangan pernikahan mengharuskan dress code atau upacara adat tertentu. Sebagai teman yang baik tentu harus bisa menyesuaikan tema undangan yang akan dihadiri sesuai dengan karakter diri sendiri. Untuk memakai baju yang tepat bagi saya butuh proses yang tidak mudah karena harus membeli di beberapa tempat dan mencoba berkali-kali.