Mengenang Kembali Peranan Tukang Pos Dalam Sebuah Film

Di era digital sekarang, aktivitas komunikasi menjadi lebih mudah dan cepat. Mengirim pesan dalam bentuk email atau sms dalam hitungan menit bahkan detik akan sampai kepada orang yang dituju. Waktu berkomunikasi kini menjadi lebih efisien dan cepat. Namun terkadang saya rindu dengan masa ketika saya anak-anak sekitar tahun 90an dimana mengirim surat merupakan hal yang populer. Bahkan saya memiliki sahabat pena karena berkenalan lewat surat dari majalah yang saya baca. Kebiasaan ini bahkan berlanjut sampai remaja dimana sahabat saya pindah ke Bandung dan kami rutin berkomunikasi melalui surat setiap minggunya.


Memasuki perguruan tinggi, komunikasi kami menjadi jarang karena sibuk dengan kegiatan masing-masing dan mulai mengenal adanya internet. Awal menggunakan internet, saya senang karena komunikasi menjadi mudah dan cepat dibandingkan mengirim surat. Namun jika mengirim surat, sisi personal akan jauh lebih berkesan karena ditulis langsung dengan tangan. Rasa tak sabar menunggu tukang pos yang datang pun membuat mengirim surat menjadi kegiatan yang menyenangkan dan mendebarkan.

sumber : movie.co.id
Kini pekerjaan tukang pos menjadi jarang saya lihat karena kurangnya orang yang mengirim surat. Kalaupun ada biasanya hanya untuk melamar pekerjaan atau mengirim undangan pernikahan. Tak banyak orang menyadari peranan tukang pos yang membantu menyampaikan kabar baik gembira atau sedih. Ternyata ketika saya menonton Gala Premier film terbaru dari MNC Pictures dengan judul Surat Cinta Untuk Kartini membuat saya teringat kembali profesi tukang pos.


Dalam film yang dibintangi Chico Jericho sebagai Sarwadi, Rania Putri Sari sebagai Kartini, Ayu Diah Pasha, Keke Harun, dan Donny Damara. Sarwadi seorang pria dengan satu orang anak perempuan setiap hari mengantar surat ke beberapa orang termasuk orang asing. Suatu hari ia mengantarkan surat ke sebuah rumah yang besar di daerah Jawa yang ternyata kediaman Raden Ajeng Kartini. Melihat kecantikan dan keanggunan seorang putri bupati, ia pun jatuh hati.

sumber : muvila.com
Setelah mengenal dan mengetahui keinginan Kartini untuk mengajar anak perempuan di daerahnya, Sarwadi pun menyuruh anak perempuannya ikut belajar. Melihat kegigihan dan semangat Kartini dalam mengembangkan pendidikan, Sarwadi semakin cinta terhadap Kartini. Meskipun banyak orang yang menasihati agar tidak terlalu berharap, termasuk teman dekatnya Munjur (Ence Bagus) Sarwadi tetap berharap bisa berjodoh dengan Kartini.


Walaupun film ini hanya fiksi berlatar sejarah, namun cita-cita Kartini dan kesedihan karena dijodohkan dengan bupati yang memiliki tiga istri tergambar dengan baik. Film fiksi ini disutradari oleh Kinoi Lubis dan ditulis naskahnya oleh Vera Varidia. Pada film ini terdapat pesan moral pentingnya pendidikan untuk wanita agar bisa memiliki derajat dan martabat yang sama dengan kaum pria dan bangsa asing.

Profesi tukang pos diperankan dengan baik oleh Chico karena ia mengayuh sepeda tanpa alas kaki mengantarkan surat dari rumah ke rumah. Betapa leganya ia bisa melihat ekspresi bahagia penerima surat ketika mendapat kabar bahagia melalui surat. Begitu juga ketika Kartini akan membuka surat dari adiknya yang telah menikah. Rasa tegang dan terharu juga ikut ia rasakan. Saat itu pekerjaan tukang pos ditunggu banyak orang karena membawa kabar yang ditunggu selama berhari-hari.

Tak terasa 90 menit kemudian saya selesai menonton film ini, dan merasa puas bisa melihat film produksi dalam negeri dengan cerita dan aktor yang berbobot. Film ini bisa ditonton pada tanggal 21 April yang bertepatan dengan Hari Kartini.




Comments

  1. Wah ngak sadar sebenar lagi hari Kartini, filmnya menarik cocok buat di tonton bersama keluarga.

    ReplyDelete
  2. iya mba pas banget dengan hari Kartini :)

    ReplyDelete
  3. Film bernuansa Kartini ini mungkin bisa jadi salah satu alternatif tayangan, ya mba. Jadi penasaran dengan film ini. Aku sebenarnya suka dengan tayangan yang bernuansa sejarah seperti ini

    ReplyDelete
  4. pengen nonton tapi blm nemu waktu yg cocok ama suami -__-. banyak yg review film ini bgs soalnya, jd penasaran :D..

    iya yaa, dulu akupun slalu nunggu2 kedatangan pak pos krn nunggu balasan dari sahabat penaku.. dan biasanya yg pertama kali aku liat kalo nerima surat itu , perangkonya mbak :D.. kalo bgs dan aku belum punya lgs deh di rendam bbrp menit dalam air, sampe perangkonya bisa dilepas tanpa robek :), lalu keringin, dan masuk ke album perangko koleksi :D.. kgn ih ngumpulin gitu lagi

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Lima Hal Yang Harus Dimiliki Pekerja Digital Masa Kini

ulasan film sokola rimba

PopBox Loker Multifungsi Untuk Berbagai Kebutuhan