KBA Warakas Jadikan Sampah Jadi Aset Berharga

Sampah biasanya dianggap barang tak berguna, kotor dan menjijikkan sehingga banyak orang yang tidak mau berurusan dengan sampah. Perilaku yang buang sampah sembarangan pun masih menjadi masalah sampai hari ini. Bahkan fakta yang mengerikan Indonesia menjadi penyumbang sampah plastik terbesar di dunia. Data dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), yang menyatakan bahwa 3,2 juta ton sampah yang dibuang ke laut adalah sampah plastik. Kantong plastik yang terbuang ke lingkungan sebanyak 10 miliar lembar per tahun atau sebanyak 85.000 ton kantong plastik.


Sedangkan kota yang ikut berkontribusi dalam menyumbang sampah terbesar di Indonesia antara lain Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya. Dari sampah yang terkumpul 69% ditimbun di TPA (Tempat Pembuangan Akhir), sisanya sampah tersebut dikubur (10%), didaur ulang (7%), dibakar (5%), dibuang ke sungai (3%), dan sisanya tidak terkelola (7%).

Pemerintah pun sudah berupaya dengan mengeluarkan larangan kantong plastik di minimarket, supermarket dan pusat perbelanjaan agar masyarakat menggunakan kantong belanja ramah lingkungan. Tapi ini saja tidak cukup perlu ada upaya lebih besar lagi agar produksi sampah plastik bisa berkurang.


BKB Melati Arina Haqqq


Wulan Handayani


Melihat data ini sudah sewajarnya sampah menjadi tanggung jawab bersama dan slogan buanglah sampah pada tempatnya saatnya diganti dengan pilahlah sampahmu serta kurangilah sampah dari rumah. Hal inilah yang mendorong Ibu Wulan Handayani sebagai pengelola Kampung Berseri Astra (KBA) Warakas berinisiatif mengajak warga mengolah sampahnya sendiri dari rumah. 


KBA Warakas


Berawal dari tahun 2011 lalu mendapat dukungan dari Astra sejak tahun 2020 berupa pembangunan KBA menjadi dua tingkat juga pendampingan secara rutin. Ditambah peraturan gubernur atau Pergub agar masyarakat juga terlibat dalam mengurangi dan mengelola sampah dari rumah. 


membawa sampah


menimbang sampah


Setiap harinya masyarakat membawa sampah dari rumah berupa botol plastik, kardus, kertas, minyak jelantah, dan bungkus makanan untuk ditimbang, dipilah lalu disimpan lalu dijual. Warga yang membawa sampah akan mendapatkan buku tabungan untuk dicatat berapa nominal rupiah yang akan didapatkan. 


tabungan sampah


Selanjutnya sampah plastik seperti botol minuman akan dipisahkan dengan labelnya dan disimpan terpisah. Botol yang terkumpul akan dijual ke pengepul yang sudah lama menjadi pelanggan. Sedangkan plastik kemasan, label minuman, kertas akan diolah menjadi ecobrick untuk membuat kursi atau meja.


membuat ecobrick


ecobrick


Pengelola KBA Warakas semuanya adalah perempuan yang juga ibu rumah tangga dimana awalnya mereka jijik saat memegang sampah botol plastik namun perlahan-lahan mereka terbiasa bahkan kini melihat sampah plastik menjadi aset penting yang bernilai uang. Jiwa mengelola sampah pun akhirnya terbawa saat pergi keluar kota dimana mereka tidak malu memungut botol plastik karena sampah ini bisa menjadi sesuatu yang berharga. 


memilah sampah plastik


ternak maggot


Tidak hanya memilah dan mengolah sampah plastik, KBA Warakas juga membudidayakan maggot atau larva dari lalat untuk mengurangi sampah organik berupa sayuran atau sisa makanan. Dalam satu hari maggot bisa mengurangi sampah sampai 8 kg. Pengelola pun berencana menambah kandang maggot supaya bisa mengurangi sampah lebih banyak lagi. 


maggot


Sejauh ini baru 40% warga terlibat dalam pemilahan sampah kedepannya akan memperbanyak edukasi dan kerjasama menjual kompos cair agar masyarakat bisa mendapatkan pemasukan tambahan dalam mengelola sampah serta tidak perlu lagi membuang sampah ke TPA. 


penghargaan kementerian lingkungan hidup


Pengelola KBA Warakas dengan semangat gotong-royong berhasil membuat lingkungan sekitar jadi bersih, asri, mengurangi produksi sampah sehingga mendapatkan penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan pada 28 Oktober 2022. Ini menjadi bukti jika sampah dikelola dengan benar maka bisa menghasilkan uang, mengurangi penumpukan di TPA dan berkontribusi menciptakan lingkungan menjadi lebih baik. 





Comments

  1. Heem sekarang sudah ada bank sampah yang datang ke rumah-rumah untuk mengambil sampah, menariknya ini memberi manfaat yang besar karena warga jadi mengumpulkan sampah untuk diberikan ke bank sampah, dan dapat keuntungan uang. Lumayan memang, cukup membantu membersihkan lingkungan program ini. Terima kasih informasinya!

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Lima Hal Yang Harus Dimiliki Pekerja Digital Masa Kini

ulasan film sokola rimba

PopBox Loker Multifungsi Untuk Berbagai Kebutuhan