Menikmati Berbagai Racikan Jamu Yang Sehat Dan Menyegarkan

Aku lahir dan dibesarkan di kota Semarang yang memiliki beberapa pabrik jamu besar  seperti Nyonya Meneer, Sido Muncul, Jamu Jago dan lainnya. Selain itu industri jamu skala rumah tangga juga berkembang pesat sehingga sudah terbiasa minum jamu sejak remaja. 

Awalnya minum jamu karena sering sakit perut saat datang bulan disuruh oleh orang tua  lama-kelamaan menjadi kebiasaan untuk minum jamu beras kencur dan kunyit asem setiap bulan. Rasa jamu yang segar, manis ditambah aroma rempah membuat badan jadi lebih sehat juga bugar.


jamu mentjos


Kekayaan herbal seperti ini patut disyukuri karena minuman jamu bisa mencegah  juga mengatasi berbagai penyakit jika dimasak dengan benar. Di negara maju seperti Cina, Korea, Jepang juga masih menggunakan tanaman herbal untuk berbagai pengobatan. 

Kebiasaan minum jamu dari Semarang sampai sekarang terbawa ketika merantau di Jakarta. Ternyata di Jakarta pun kini muncul kedai jamu yang beraneka ragam mulai yang legendaris seperti Mentjos sampai yang kekinian yaitu Suwe Ora Jamu. 


minum jamu

Pertama kali minum jamu Mentjos di Salemba justru awal covid di tahun 2020. Berawal dari rasa penasaran karena sering lewat akhirnya jadi rutin beli dan minum di tempat untuk menambah daya tahan tubuh dan pencegahan agar tidak terkena covid.  Saya terkesan dengan suasana tempat  yang masih mempertahankan keaslian juga rasa yang otentik hingga berinovasi dengan kemasan yang praktis yaitu botol  plastik sehingga bisa dibawa pulang ke rumah.


suwe ora jamu


Setelah mencoba jamu legendaris Mentjos yang masih bertahan dari 50an hingga sekarang saya pun mencoba Suwe Ora Jamu beras kencur dan kunyit asem yang rutin membuka kelas meracik jamu dari tahun 2018 hingga sekarang di berbagai tempat seperti Galeri Salihara, Kota Tua dan M bloc space. Suwe Ora Jamu menggunakan bahan tradisional namun dikemas modern dalam botol kaca dan membuka beberapa kafe untuk menjangkau generasi milenial dan generasi z. 


minum suwe ora  jamu


Dari kebiasaan ternyata bisa menjadi petualangan menikmati racikan jamu yang bisa menimbulkan kebahagiaan sendiri karena setiap jamu punya cerita yang inspiratif. Yang menarik kemarin tanggal 20 Mei 2024 ada workshop di Museum Kebangkitan Nasional secara gratis. 


workshop meracik jamu


Workshop ini diikuti sekitar 50 orang dari berbagai kalangan dari orang tua maupun remaja. Workshop dimulai jam 09.30 dipandu oleh ibu guru kembar dengan bahan beras, kencur, gula merah, dan rempah lainnya. Cara pembuatan juga relatif mudah tanpa harus menggunakan pengawet atau pewarna buatan. Setelah matang jamu bisa langsung diminum ke dalam gelas. 


meracik jamu beras kencur

Kini minum jamu sudah menjadi gaya hidup kekinian dengan hadirnya kafe jamu di beberapa mall dan tempat  nongkrong sehingga menjadi pilihan utama atau alternatif untuk hidup  sehat.  

Untuk manfaat jamu baik beras kencur atau kunyit asem saya sudah merasakan sendiri antara lain meredakan maag, menurunkan kadar gula darah, menangkal radikal bebas dan meredakan radang tenggorokan. Sedangkan manfaat jamu kunyit asem antara lain meningkatkan kekebalan tubuh,  melawan infeksi dari dalam tubuh, dan meredakan nyeri haid. 

Berkat minum jamu saya bisa hidup sehat bahkan terhindar dari covid selama dua tahun. Bahkan saya bangga meminum jamu karena khasiat,  rasa dan harga yang terjangkau yang menjadi kekayaan budaya Indonesia. 

Yuk lestarikan budaya minum jamu supaya terus berkembang hingga generasi selanjutnya dan menjadi minuman yang bisa bersaing di tingkat internasional seperti ginseng dan teh sakura.

Comments

Popular posts from this blog

Lima Hal Yang Harus Dimiliki Pekerja Digital Masa Kini

ulasan film sokola rimba