Menyebarkan Kebaikan Melalui Tulisan

Memasuki bulan Ramadhan salah satu tradisi umat Islam di Indonesia ialah ziarah ke makam orang tua, keluarga atau kerabat. Dulu saya rutin melakukannya ketika masih di Semarang. Sejak tinggal dan bekerja di Jakarta, kegiatan ziarah biasanya saya lakukan menjelang hari Raya Idul Fitri. Kegiatan ziarah ke makam awalnya bagi saya hanya sebatas mendoakan almarhum orang tua atau keluarga tanpa perduli dimana dimakamkan. Di beberapa daerah makam masih menjadi tempat yang menyeramkan untuk didatangi. 

Mendengar kata Toyota saya yakin bukan merk asing di benak masyarakat Indonesia. Semua orang sudah familiar dengan mobil Toyota yang sudah banyak digunakan di Indonesia sejak tahun 80an. Ketika saya masih duduk di Sekolah Dasar, iklan Toyota sangat fenomenal karena menggambarkan kapasitas mobil yang bisa memuat anggota keluarga dari nenek sampai cucu. Sudah berbagai jenis mobil Toyota diluncurkan setiap tahun di Indonesia. Dengan kualitas yang sudah teruji Toyota menjadi produsen mobil terkemuka di dunia.

Hampir setiap hari saya terkena paparan asap rokok dari berbagai tempat. Mulai dari angkutan umum, tempat makan, pusat perbelanjaan, dan perkantoran. Walaupun sudah peraturan larangan merokok di tempat umum tetap saja orang tidak perduli dan melanggarnya. Jumlah perokok aktif setiap tahun yang bertambah bahkan sampai anak sekolah dasar. Hasil riset dari Vital Strategies meneybutkan tiga dari lima (58.2%) pelajar yang saat ini merokok membeli rokok di toko atau warung.

Saat beranjak dewasa saya memiliki keinginan agar bisa hidup berkecukupan dan bisa sejahtera saat pensiun nanti. Karena saat saya ada pekerjaan di Bali, sempat bertemu dengan pasangan suami istri yang sedang menikmati suasana pantai Sanur yang indah. Pasangan tersebut bukanlah pasangan yang sedang berbulan madu namun menikmati masa pensiun dengan berlibur. Bagi saya hal itu merupakan sesuatu yang jarang ditemui karena banyak orang yang sudah pensiun masih bekerja mencari nafkah buat keluarganya. 

Tak terasa bulan Ramadhan akan kembali tiba, dan ritual menjalankan ibadah puasa akan dilaksanakan jutaan umat muslim di seluruh dunia. Bagi saya puasa tidak sekedar menahan hawa nafsu namun juga saat berkumpul bersama keluarga di rumah saat sahur dan berbuka puasa. Biasanya ibu saya di rumah akan menyiapkan berbagai hidangan dari takjil sampai makan malam agar kami bisa berbuka bersama di rumah. Setiap hari menu yang disiapkan berbeda mulai dari kolak, kacang hijau, es kelapa muda, es blewah dan makanan khas Makassar yaitu es Palu Butung.

Sejak lulus kuliah dan bekerja di Jakarta, selain harus menyiapkan mental untuk bisa mengikuti ritme kerja yang dinamis juga stamina fisik yang fit. Saat awal mulai bekerja tubuh terasa mudah lelah karena harus bekerja delapan jam ditambah perjalanan pulang dan pergi yang lebih dari satu jam. Apalagi ketika diminta lembur untuk menyelesaikan pekerjaan di malam hari atau di akhir pekan. Maka begitu ada kesempatan untuk libur, saya menggunakannnya untuk tidur di rumah atau menonton televisi agar rasa lelah berkurang.

Sekitar tahun 2009 ada sebuah permainan yang membuat banyak orang ketagihan dan lupa waktu. Awalnya saya kurang memperhatikan permainan tersebut karena saya kurang suka bermain play station atau lainnya. Namun karena banyak teman, murid dan orang di sekitar saya yang suka dan ketagihan, maka saya pun penasaran. Dan ketika saya mencobanya, ternyata mengasyikkan dan membuat penasaran karena ingin bisa menyelesaikan hingga tahap akhir. Permainan tersebut ialah Angry Birds yang dikembangkan Rovio Entertainment dan bisa diunduh di berbagai platform.