Menikmati Hidangan Peranakan Melayu Di Indonesia

Menikmati makanan Indonesia bagi saya tidak cukup hanya satu daerah saja karena masih banyak makanan yang unik dan enak yang belum pernah dicoba dan dipublikasikan. Kekayaan bumbu rempah yang beraneka ragam membuat makanan Indonesia unik dan mendapat pengaruh dari beberapa negara yang sempat singgah dan tinggal lama di Indonesia. Ada beberapa makanan mendapat pengaruh dari Cina, Belanda, Arab, India dan lainnya karena banyak pedagang asing yang singgah dan menetap.


Karena sebagian orang Indonesia masih keturunan suku Melayu maka beberapa makanan memiliki banyak kesamaan dengan masakan Malaysia. Namun karena saya belum pernah ke Malaysia, ingin rasanya bisa makan di rumah makan dengan menu masakan Melayu di Jakarta. Akhirnya keinginan itu bisa terwujud pada 25 Februari 2016 ketika datang dan mencoba restoran Mama Malaka di One Bell Park Fatmawati saat jam makan siang. Walaupun di luar bangunan mall belum dibuka secara resmi, namun di lantai dasar beberapa rumah makan dan supermarket sudah dibuka. 



Karena tertarik dengan nama Mama Malaka dan interior seperti di rumah, saya masuk dan melihat-lihat menu dan melihat nama makanan yang unik dan belum pernah saya temui. Menu pembuka saya memesan Pai Tee yang sekilas mirip lumpia namun berisi sayuran seperti wortel, tahu dan ayam. Untuk minuman saya memesan Ambula Juice yang dibuat dari kedondong dan asam kandis. Sekitar sepuluh menit kemudian pesanan saya tiba diantar oleh pelayan Mama Malaka yang ramah. Begitu meminum Ambula Juice rasa segar dari kedondong dan asam yang pas membuat tubuh menjadi segar setelah terkena terik matahari di luar. 




Rasa segar yang pas dan tidak terlalu asam sesuai dengan selera saya dan keinginan untuk meminum jus yang sehat dan menyegarkan. Kemudian saya mencicipi Pai Tee yang rasa kulitnya lebih crispy dan rasa yang berbeda karena tidak memakai udang. Agar lebih afdol hidangan Pai Tee dilengkapi saus sambal yang rasanya pedas manis. Untuk menu utama karena saya ingin mencoba Nasi Lemak yang terkenal sebagai makanan khas Melayu, saya memesan Nasi Lemak Mama Malaka yang berisi ayam goreng, rendang, telur dadar, teri kacang dan lalapan. 


Ketika tiba, sepintas makanan ini seperti nasi rames yang biasa saya makan di rumah makan. Namun yang membedakan ialah nasi putih yang lebih gurih dibandingkan nasi rames. Dengan harga Rp 55.000 bagi saya makanan yang didapat sesuai karena porsi nasi yang cukup banyak dan lauk yang lengkap. Wah rasanya perut saya sudah terisi penuh dan kenyang setelah mencoba dua makanan dan satu minuman. Namun masih ingin mencoba satu makanan lagi yang bentuknya unik dan belum pernah saya makan. 



Makanan terakhir yang saya pesan ialah Roti Tissue yang bentuknya tipis yang dibentuk melengkung seperti terowongan  dengan rasa manis di atasnya dan asin di bawahnya. Ternyata setelah di coba rasa manis menggunakan gula dan susu sedangkan rasa asin menggunakan mentega. Roti ini cocok dijadikan makanan ringan sekeluarga karena mudah dicuil rasanya yang gurih, dan ukuran yang cukup besar. 


Selesai menikmati hidangan yang ada, saya beristirahat sebentar dan melihat sekeliling ruangan yang membuat saya seperti di rumah sendiri. Dinding yang bercat putih, bermotif batu bata dan berwarna dari jauh memberi kesan luas. Lampu gantung yang diberi sangkar burung membuat suasana menjadi hangat. Meja, kursi kayu dan lantai yang bermotif mengingatkan saya rumah nenek di Semarang yang masih mempertahankan bangunan kuno. Di bawah kursi tersedia pula tempat untuk mengisi daya smartphone sambil menikmati hidangan.



Bagi saya rasa makanan dan suasana restoran Mama Malaka enak dan nyaman untuk dikunjungi dengan keluarga dan teman. Harga yang ditawarkan masih terjangkau dari Rp 20.000 sampai Rp 93.000. Saat ini ada delapan cabang Mama Malaka yang bisa didatangi yaitu di Grand Indonesia, Meruya Utara, Bintaro Jaya Xchange Mall, Trans Mart Cikokol, AEON Mall, Karawaci Supermall, South Quarter dan One Bell Park. 

Saran saya sebaiknya ada ruangan khusus bagi pengunjung yang merokok agar tidak mengganggu pengunjung yang tidak merokok. Karena kemarin ruangan masih bercampur dengan yang merokok sehingga saya sedikit terganggu dengan asap rokok. Dan satu lagi fasilitas wifi atau internet yang belum ada sehingga sinyal masih tergantung internet gedung mall. Akan lebih baik jika memiliki fasilitas internet sendiri yang bisa dinikmati pengunjung. 

Bagi yang belum pernah mencicipi masakan peranakan Melayu, rumah makan Mama Malaka bisa menjadi pilihan yang tepat. Dengan konsep masakan rumahan Melayu membuat Mama Malaka tempat yang nyaman untuk gathering atau berkumpul bersama teman atau keluarga.  





Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Lima Hal Yang Harus Dimiliki Pekerja Digital Masa Kini

ulasan film sokola rimba