Menjadi Ibu Multitasking Di Era Modern
Sebagai perempuan yang dibesarkan oleh orang tua tunggal saya terbiasa dan dididik untuk bisa mandiri dan melakukan berbagai pekerjaan sendiri sehingga tidak merepotkan orang lain. Kebiasaan itu terbawa sampai sekarag sehingga saya terbiasa melakukan pekerjaan individu atau tidak terikat dengan sebuah instansi. Hal ini ternyata dialami banyak wanita modern yang tinggal di kota besar. Tuntutan pekerjaan dan lingkungan sosial membuat wanita menjadi pekerja mandiri yang bisa memiliki karir di kantor dan bisa mengurus keluarga di rumah.
Untuk bisa menjalankan dua hal itu tentu tidak mudah karena butuh konsentrasi untuk membagi waktu dan dukungan keluarga terdekat. Termasuk bagi seorang ibu yang ingin memberikan asi eksklusif kepada buah hatinya namun juga ingin mengurus rumah tangga tanpa bantuan pembantu rumah tangga. Ternyata untuk menjalankannya tidak seindah bayangan kita karena kenyataan yang jauh dari harapan. Hal inilah yang dicoba dibagikan oleh seorang ibu dan selebgram Elizabeth Zenifer atau yang akrab dipanggil Liz.
Ketika saya datang di acara talkshow #BlibliFriendsMeetUp dengan tema “Become to be Modern Moms” bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda di apartemen Kusuma Chandra, Liz enggan disebut selebgram walaupun followernya sudah puluhan ribu. Ia hanya merasa seorang ibu rumah tangga biasa yang hanya ingin berbagi pengalaman ke pada masyarakat lainnya. Ia pun mulai bercerita awalnya ia memiliki rencana yang idealis untuk menyusui secara ekslusif dan mengurus rumah tangga sendiri.
Kenyataannya setelah melahirkan ia belum bisa menyusui karena ASI yang belum keluar sehingga ia pun stress dan sempat mengalami sindrom baby blues. Atas saran dokter sang bayi diberi susu formula karena berat badan yang terus menurun akibat belum menerima asupan ASI. Begitu sampai di rumah, ia pun kewalahan mengurus rumah tangga karena waktu dan tenaga habis tersita untuk memompa ASI. Sehingga suaminya pun merasa kasihan dan memberikan saran untuk fokus memberikan ASI dan membesarkan anak.
Karena sudah lelah dan stress menyusui, ia pun menyetujui saran suami untuk menggunakan jasa asisten rumah tangga agar lebih fokus dalam menyusui. Ketika di awal menyusui, Liz kesulitan mencari informasi tentang menyusui padahal sudah membaca info dari komunitas menyusui. Ia pun sering mendapat cemoohan karena tidak menyusui langsung melainkan dari botol susu. Untuk itulah ia mulai membagikan pengalamannya pada masyarakat melalui akun instagram dan mengajak agar tidak menghakimi seseorang jika memiliki kondisi yang berbeda.
Semua ibu pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya dan memiliki cara yang berbeda sehingga perlu didukung. Ketika akan memulai berbagi melalui instagram, Liz ragu apakah bisa diterima mengingat followernya hanya 200 namun sahabatnya terus mendukung karena masih banyak masyarakat yang membutuhkan informasi yang tepat menyusui dengan botol susu. Tanpa diduga respon masyarakat bagus sehingga followernya terus bertambah sampai sekarang. Hanya dengan niat awal berbagi pengalaman dan informasi kini bisa membantu banyak orang melalui social media.
Selanjutnya Carlin Kawidjaja seorang ibu dan pemilik balitakita.com juga berbagi pengalaman menjadi seorang ibu untuk pertama kali yang tidak mudah. Dengan pengalaman itulah ia mendirikan balitakita.com yang menyediakan perlengakapan bayi dengan kualitas terbaik. Salah satu produk yang mendapatkan respon positif dari masyarakat ialah botol susu Como Tomo. Yang membedakan botol susu ini dengan yang lain ialah bentuknya yang kecil sehingga mudah digenggam oleh bayi, bahan yang lembut seperti kulit manusia, dan bentuk dot yang seperti puting ibu.
Dengan menggunakan Como Tomo, bayi yang sebelumnya susah menggunakan dot menjadi suka dan tidak kebingungan menyusui karena dirancang agar tidak ada udara yang masuk sehingga anak tidak kembung atau kolik. Selain ComoTomo, Carlin juga memperkenalkan produk dari 3M antara lain pengganjal pintu, pembersih lantai yang bisa menyerap debu, dan busa pembersih botol susu yang tidak menyebabkan goresan.
Bagi ibu yang akan melahirkan atau sudah memiliki bayi, produk tersebut sangat membantu dan mendukung aktivitas rumah tangga agar anak bisa menyusui dengan baik dan rumah menjadi bersih. Tidak perlu takut dengan dot susu karena hal ini merupakan perlengkapan yang membantu menyusui menjadi lebih mudah. Semua perlengkapan tadi juga bisa dibeli di situs blibli.com mulai awal November ini.
Sebelum menutup acara diskusi, Liz memberikan pesan untuk menjadi seorang ibu jangan terlalu merencanakan dengan sempurna karena setiap ibu memiliki kondisi yang berbeda. Menyiapkan perlengkapan sebelum melahirkan boleh tapi jangan berpatokan dengan rencana karena jika mengalami kondisi yang berbeda akan mengalami stress. Jika menghadapi masalah hadapi dengan tenang karena pasti akan solusi dan nikmati setiap proses menjadi seorang ibu.
Hal yang sama disampaikan oleh Carlin agar menjalani proses menjadi ibu tanpa rencana agar tidak stress jika tidak sesuai rencana dan pilih produk dengan kualitas terbaik agar memudahkan aktivitas. Selesai acara saya pun penasaran dengan botol Como Tomo dan begitu memegang memang lembut di tangan dan enak di genggam karena elastis tidak kaku seperti botol susu pada umumnya. Senang rasanya bisa datang di acara BlibliFriendsMeetUp karena bisa mendapatkan informasi penting menjadi seorang ibu dan bisa menikmati proses yang ada
Comments
Post a Comment