Memperkenalkan Pangan Lokal Non Beras Melalui SUN Ubi Ungu
Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki beragam hasil pertanian mulai dari padi, palawija, ubi-ubian dan lainnya. Keuntungan yang dirasakan ialah bisa merasakan berbagai jenis pangan dan mengolahnya sehingga bisa memiliki nilai ekonomis. Namun disayangkan sebagian masyarakat Indonesia masih tergantung pada beras sehingga ketika terjadi penurunan produksi padi banyak terjadi kelaparan dan mengimport beras asing. Padahal kualitas beras impor belum tentu sebaik beras dalam negeri dan harga yang tidak kompetitif membuat banyak petani yang rugi.
Perlu ada upaya untuk membuat masyarakat tidak tergantung pada beras dan dimulai dari anak-anak hingga dewasa. Karena masih banyak bahan pangan lainnya yang mengandung nilai gizi yang sama bahkan lebih baik dari beras. Salah satu upaya yang dilakukan ialah memberikan makanan pendamping ASI atau MPASI dengan berbagai bahan pangan lokal dan rasa agar anak-anak terbiasa menyantap makanan utama selain beras. Inovasi telah menghasilkan produk baru berupa makanan pendamping ASI yaitu bubur dengan rasa ubi ungu.
Ubi ungu bagi saya merupakan makanan lokal yang dikenal masyarakat dari berbagai usia karena rasanya yang manis, mudah didapat, harga terjangkau dan memiliki kandungan gizi antosianin. Bagi bayi setelah mendapatkan asupan ASI selama enam bulan pertama perlu dilengkapi MPASI yang padat gizi agar dapat tumbuh kembang optimal. Makanan yang tepat untuk bayi berusia enam bulan ialah makanan yang lembut dan kandungan gizi yang lengkap.
Untuk membuat MPASI harus bisa mengukur komposisi yang tepat dan bahan makanan yang segar. Masih banyak orang tua berangggapan MPASI instan mengandung zat pengawet berbahaya padahal menurut aturan pemerintah tidak boleh mengandung MSG. Selain itu MPASI instan dibuat tenaga ahli yang profesional sehingga aman dikonsumsi oleh bayi. Dengan adanya MPASI terbaru dari SUN rasa ubi ungu memudahkan orang tua terutama ibu-ibu memberikan makanan dengan nilai gizi tepat dengan praktis.
Saat menghadiri pengenalan SUN ubi ungu sebagai MPASI fortifikasi dengan varian rasa ubi ungu pertama di Indonesia, bertempat di Beranda Kitchen 8 Desember 2016 menurut Desi Hendradiani Brand Manager SUN Nutrition & Special Foods Division ICBP produk SUN mengandung lebih dari 30% kandungan antosianin sebagai sumber antioksidan alami untuk mendukung daya tahan tubuh. Sama seperti varian rasa lainnya SUN rasa ubi ungu difortifikasi dengan 11 vitamin dan 7 mineral.
Ditambahkan Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS Guru Besar Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor ubi ungu merupakan bahan pangan lokal superfood karena mengandung betakaroten dan antosianin. Kandungan betakaroten memiliki manfaat sebagai penangkal radikal bebas dan anti peradangan sedangkan antosianin berperan penting menjaga kesehatan saluran cerna karena sumber serat yang baik. Bahkan upaya SUN dalam memperkenalkan pangan lokal non beras perlu mendapat apresiasi dari pemerintah karena dapat mengurangi ketergantungan masyarakat akan beras.
Sebagai konsultan nutrisi anak dr Julistio Triyoga Budhiawan Djais Sp.A (K) M.Kes mengatakan orang tua perlu memperhatikan zat gizi makro dan zat gizi mikro penting seperti zat besi, zinc, vitamin dan mineral lainnya. Kesehatan pencernaan anak-anak ditentukan oleh keseimbangan bakteri di dalamnya. Konsumsi serat dan antosianin ikut berperan dalam menjaga keseimbangan bakteri di pencernaan sehingga mendukung daya tahan tubuh anak.
Dalam menyajikan bubur SUN ubi ungu bisa dikombinasikan dengan buah segar dan makanan lainnya agar anak tidak bosan. Dengan olahan yang dicontohkan chef Giovani yang ramah dan lihai menjadikan bubur makanan yang bergizi dan menyegarkan. Dua contoh makanan yang disajikan ialah Sun Ubi Ungu dengan Mix Fruits dengan campuran buah naga, strawberry, anggur dan jeruk sunkist.
Menu kedua yang dicontohkan ialah Sun Ubi Ungu dengan sup krim jagung manis dengan bahan jagung, susu, dan tepung maizena. Cara penyajian an bahan yang mudah didapat bisa menjadi referensi para orang tua di rumah.
Saat ini bubur SUN ubi ungu baru tersedia dalam satu kemasan berukuran 120 gram dengan harga sekitar Rp 8.000 yang bisa di dapat di minimarket atau supermarket di beberapa kota di Indonesia. Senang bisa melihat produk yang sudah ada selama 25 tahun bisa terus berinovasi dalam pemenuhan gizi seimbang dan memperkenalkan pangan lokal kepada bayi dan anak-anak. Semoga akan ada produk lainnya dengan bahan ubi ungu misalnya biskuit atau makanan lainnya dan terdapat pilihan ukuran kemasan yang bervariasi. Untuk update terbaru bubur SUN segera like dan follow fanpage @KasihSUNID.
Menu kedua yang dicontohkan ialah Sun Ubi Ungu dengan sup krim jagung manis dengan bahan jagung, susu, dan tepung maizena. Cara penyajian an bahan yang mudah didapat bisa menjadi referensi para orang tua di rumah.
Saat ini bubur SUN ubi ungu baru tersedia dalam satu kemasan berukuran 120 gram dengan harga sekitar Rp 8.000 yang bisa di dapat di minimarket atau supermarket di beberapa kota di Indonesia. Senang bisa melihat produk yang sudah ada selama 25 tahun bisa terus berinovasi dalam pemenuhan gizi seimbang dan memperkenalkan pangan lokal kepada bayi dan anak-anak. Semoga akan ada produk lainnya dengan bahan ubi ungu misalnya biskuit atau makanan lainnya dan terdapat pilihan ukuran kemasan yang bervariasi. Untuk update terbaru bubur SUN segera like dan follow fanpage @KasihSUNID.
Comments
Post a Comment