Upaya Mengurangi Pemanasan Global Dengan Mematikan Lampu Selama Satu Jam

Bertambanhnya jumlah penduduk di bumi maka meningkat pula penggunaan energi listrik yang memicu terjadinya pemanasan global. Karena keprihatinan akan pemanasan global, di tahun 2007 salah satu inisiator Earth Hour di Sidney WWF berupaya menyebarkan kampanye ini di tahun berikutnya ke seluruh dunia. Salah satu negara yang aktif mendukung Earth Hour ialah Indonesia. Kampanye Earth Hour sudah dilakukan sejak tahun 2008 yang melibatkan berbagai instansi.


Dalam kampanye Earth Hour, masyarakat diajak merubah gaya hidup dengan mematikan lampu selama satu jam. Biasanya kampanye ini dilakukan pada akhir bulan Maret karena pada bulan ini cuaca cukup kondusif yang tidak membutuhkan pemanas atau pendingin ruangan. Pada poster Earth Hour biasanya terdapat logo 60+ yang artinya mematikan lampu selama enam puluh menit dan komitmen bersama untuk merubah gaya hidup hemat energi.



Karena penduduk Indonesia sebagian besar berada di pulau Jawa dan Bali, maka kegiatan ini difokuskan pada masyarakat yang tinggal di pulau tersebut namun kini lebih dari satu juta orang sudah terlibat dalam kampanye ini di beberapa kota di pulau Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi. Berbagai instansi pun kini sudah aktif mendukung Earth Hour mulai dari kantor pemerintahan, perbankan, perusahaan swasta, komunitas, dan masyarakat umum.

Biasanya saat Earth Hour diadakan saya hanya mengikuti di rumah dengan mematikan lampu dan peralatan elektronik lainnya. Satu jam rasanya cukup lama karena harus menunggu dalam keadaaan gelap dan hanya bisa berkomunikasi serta mengakses hiburan melalui ponsel pintar. Pengalaman berbeda akhirnya bisa saya rasakan ketika mendapat kesempatan untuk ikut dalam kegiatan Earth Hour di Hotel Aston Marina Ancol.



Sebagai hotel ternama yang sebagian tamunya berasal dari manca negara, Aston Marina ikut mendukung kegiatan penghematan energi dengan mematikan lampu selama satu jam pada tanggal 25 Maret 2017. Selain mengajak rekan blogger, media, hotel Aston juga mengundang anak-anak SD Juara dalam kegiatan Earth Hour. Menjelang lampu dimatikan, anak-anak menampilkan bakatnya bermain perkusi dari barang-barang yang sudah tidak terpakai seperti tempat air dan tempat cat.


Anak-anak ini bermain dengan kompak dan semangat menyanyikan lagu daerah Yamko Rambe Yambo sehingga mengundang decak kagum dari tamu yang datang. Saat ada permainan untuk blogger memukul perkusi ternyata tidak mudah dan hanya satu orang yang mendapatkan hadiah. Menjelang pemadaman lampu, perwakilan blogger dan tamu lainnya bersama-sama menyalakan lilin 60. Begitu lampu dipadamkan lilin tersebut menjadi penerang di ruangan tempat saya menunggu. 


Sambil menunggu lampu kembali dinyalakan, kami pun menikmati makan malam di Cumi Cumi restoran dengan cahaya lampu yang minim. Justru dengan cahaya lampu yang redup kami merasa nyaman untuk mengobrol dan lebih akrab. Waktu menunggu satu jam pun tak terasa karena kami menikmati hidangan makan malam dan memotret suasana sekitar. 


Pukul 21.30 lampu kembali dinyalakan aktivitas hotel pun kembali normal. Dengan turut mematikan lampu, hotel Aston Marina Ancol telah mendukung upaya mengurangi pemanasan global dan memberikan contoh kepada tamu serta masyarakat bahwa langkah sederhana bisa membawa dampak yang besar bagi bumi. Saya bangga bisa ikut serta dalam kegiatan Earth Hour tahun ini karena bisa dilaksanakan bersama-sama blogger satu komunitas sehingga lebih seru dan menyenangkan. 





Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Lima Hal Yang Harus Dimiliki Pekerja Digital Masa Kini

ulasan film sokola rimba

PopBox Loker Multifungsi Untuk Berbagai Kebutuhan