Menyebarkan Kebaikan Melalui Tulisan

Sebelum saya resign dari kantor tahun lalu, seringkali saya merasa bingung kalau jam makan siang tiba. Bukan hanya uang makan yang pas-pasan tapi juga pilihan makanan yang terbatas serta tempat makan yang tidak banyak. Salah satu cara agar tidak jenuh saat makan siang biasanya saya dan teman-teman memesan makanan di restoran kemudian dikirim ke kantor atau delivery. Memang ada sedikit variasi jika memesan makanan dibandingkan membeli makan siang di foodcourt atau kantin kantor. Namun masih ada kendala yaitu ada beberapa restoran yang tidak terdapat jasa delivery atau pengantaran makanan. Kalaupun harus membeli di restoran atau di mall yang bikin males atau kurang efektif ialah jarak yang jauh dan macet membuat waktu yang terbuang di jalan menjadi lebih banyak dibandingkan waktu memakannya.

Selama ini dakwah masih banyak dilakukan dengan cara konvensional seperti melalui pengajian atau ditayangkan di media massa seperti televisi, radio dan surat kabar. Dengan media tersebut memang dapat menjangkau masyarakat secara luas hingga ke pelosok. Namun kini dengan perkembangan teknologi yang kian pesat, ulama atau pemuka agama dituntut agar bisa berdakwah dengan media yang dekat dengan generasi muda.

Tak pernah kusangka, hidupku akan berubah drastis setelah mengidap penyakit. Awalnya kukira hanya batuk biasa, namun batuk itu tak kunjung sembuh hingga dua minggu. Kemudian kuberanikan diri untuk memeriksakan diri ke dokter di Rumah Sakit Pemerintah di Bandung. Setelah melewati beberapa rangkaian pemeriksaan, dokter memberitahuku bahwa aku mengidap penyakit Tuberkolosis. 

Semenjak adanya era reformasi di Indonesia dan perkembangan teknologi yang pesat, maka kebebasan berekspresi di Indonesia pun makin beraneka ragam. Jika dahulu generasi muda takut menyatakan pendapat atau bingung mencari tempat untuk menyalurkan hobinya. Kini dengan adanya social media beragam komunitas pun muncul. Komunitas muncul karena beberapa hal misalnya ingin menemukan kesamaan hobi terhadap sesuatu atau sebagai kepedulian terhadap permasalahan sosial yang kurang diperhatikan pemerintah.

Jika mendengar kata "cantik" maka yang lazim ada di benak saya atau orang pada umumnya ialah kulit putih, bersih, dan tubuh yang langsing. Padahal cantik tidak hanya dilihat dari kulit luarnya saja namun dari asupan gizi yang berasal dari dalam tubuh. Selama ini saya merasa bahwa kulit saya baik-baik saja karena jarang berjerawat namun cenderung kering. Saya juga sudah merasa menjalani gaya hidup sehat dengan banyak minum air putih, tidur yang cukup dan menjauhi hal-hal yang dapat merusak kesehatan seperti merokok, minum minuman beralkohol dan lainnya.

Tidur merupakan kebutuhan manusia yang tidak dapat dipisahkan. Dalam aktivitas manusia yang dilakukan pasti membutuhkan istirahat untuk mengembalikan stamina. Tidur tidak hanya untuk mengistirahatkan tubuh tapi juga memiliki manfaat meningkatkan kecerdasan, ketelitian, kreativitas  kemampuan mental dan emosional serta mood seseorang akan terus terjaga dan dapat berkembang. Menurut informasi yang baca di http://lifestyle.okezone.com/read/2009/06/01/27/224845/manfaat-tidur-untuk-kesehatan  banyak cara untuk memperoleh kualitas tidur antara lain dengan melakukan olahraga ringan sebelum tidur dan menjauhi hal-hal yang dapat membuat tidur kurang nyenyak. Di antaranya makan terlalu kenyang, makan yang mengandung tinggi lemak dan kolesterol dan konsumsi kafein dengan waktu 4-6 jam sebelum tidur sehingga dapat merangsang otak. sumber : http://health.potret.co/wp-content/uploads/2014/09/tidur.jpg