Menyebarkan Kebaikan Melalui Tulisan

"Asiik makan enak lagi nih !" itulah salah satu komentar teman saya yang juga blogger ketika menghadiri acara blogger gathering yang biasanya diadakan di hotel atau cafe. Berbagai menu hidangan enak pun disajikan mulai dari buah, sayuran, nasi dan lauk pauknya hingga hidangan penutup yang mubazir kalo gak dimakan. Itulah salah satu keuntungan yang dirasakan yang menjadi blogger karena bisa merasakan berbagai menu makanan di tempat yang berbeda. Tapi kalau habis makan, saya suka lupa atau males membersihkan gigi di malam hari karena kadang sudah capek dan mengantuk.

Sebelum saya resign dari kantor tahun lalu, seringkali saya merasa bingung kalau jam makan siang tiba. Bukan hanya uang makan yang pas-pasan tapi juga pilihan makanan yang terbatas serta tempat makan yang tidak banyak. Salah satu cara agar tidak jenuh saat makan siang biasanya saya dan teman-teman memesan makanan di restoran kemudian dikirim ke kantor atau delivery. Memang ada sedikit variasi jika memesan makanan dibandingkan membeli makan siang di foodcourt atau kantin kantor. Namun masih ada kendala yaitu ada beberapa restoran yang tidak terdapat jasa delivery atau pengantaran makanan. Kalaupun harus membeli di restoran atau di mall yang bikin males atau kurang efektif ialah jarak yang jauh dan macet membuat waktu yang terbuang di jalan menjadi lebih banyak dibandingkan waktu memakannya.

Sejak awal film Fast Furious ditayangkan tahun 2001, saya sudah menonton sejak SMA bersama teman-teman di Semarang. Ketika itu kami terkagum-kagum dengan balapan mobil liar yang ada di mobil, mengingat mobil yang ada dalam film keren dan tidak dijual banyak di Indonesia. Cerita dalam film itu pun masih sederhana, dimana ada seorang polisi Brian O Connor (Paul Walker) yang ditugaskan untuk menangkap pembalap liar yang handal dan disegani Dominic Toretto (Vin Diesel). Konflik pun muncul ketika Brian jatuh cinta pada Mia (Jordana Brewster) adik dari Dominic. sumber : http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/5/54/Fast_and_the_furious_poster.jpg

Jadi perempuan itu gampang-gampang sudah, kadang saya suka tampil simple tapi kadang perlu juga aksesori untuk tampil di acara formal. Untuk itu perlu meluangkan waktu untuk belanja pakaian, tas dan aksesoris yang sesuai. Memang sih di Jakarta banyak pusat perbelanjaan yang menyediakan pakaian dan aksesoris wanita dengan harga yang bervariatif, mulai yang murah sampai yang paling mahal. Tapi untuk menyediakan waktu untuk belanja, saya sering merasa kesulitan karena jadwal mengajar dalam seminggu tiga kali ditambah acara gathering blogger di weekend. sumber : http://www.cyonpark.com/wp-content/uploads/2010/12/cyonpark-butik-baju-online-article-how-to-wear-belt-skinny-belt-fashion-belt-ikat-pinggang-fashion.jpg

Sejak tahun 2009 profesi "enterpreneur" atau wirausaha menjadi populer karena banyaknya pengusaha yang menularkan virus untuk menjadi wirausaha ke berbagai kampus dan organisasi melalui seminar atau workshop. Berbagai buku motivasi untuk keluar dari zona nyaman dan menjadi wirausaha pun banyak dijual di toko buku. Orang pun lalu ikut-ikutan menjadi enterpreneur baik melalui asuransi, MLM, atau usaha lainnya. sumber : http://www.anneahira.com/images_wp/memulai-wirausaha.jpg

Selama ini dakwah masih banyak dilakukan dengan cara konvensional seperti melalui pengajian atau ditayangkan di media massa seperti televisi, radio dan surat kabar. Dengan media tersebut memang dapat menjangkau masyarakat secara luas hingga ke pelosok. Namun kini dengan perkembangan teknologi yang kian pesat, ulama atau pemuka agama dituntut agar bisa berdakwah dengan media yang dekat dengan generasi muda.

Menekuni pekerjaan sebagai freelance baik sebagai blogger maupun pengajar homeschooling dan ekspatriat memiliki beberapa kelebihan antara lain tidak terikat tempat dan bisa berpindah tempat dalam satu hari. Namun karena saya banyak melakukan pekerjaan di luar ruang maka kendala yang harus saya alami ialah kulit kering karena banyak terkena sinar matahari.