Belajar Mengendalikan Gadget Pada Anak Bersama Hijabersmom Community Bekasi

Perkembangan teknologi yang semakin pesat setiap tahun, membawa dampak bagi kehidupan manusia. Dampak yang pertama ialah memudahkan aktivitas seperti pekerjaan kantor, tugas kuliah, memudahkan mencari informasi dan memudahkan pendidikan. Namun jika yang belum siap menghadapi dan menyaring informasi teknologi memberikan dampak negatif seperti kecanduan kekerasan, pornografi, menjadi malas bergerak dan tergantung pada teknologi. Beberapa kali saya membaca artikel anak-anak yang kecanduan gadget sehingga tidak memiliki teman dan mengikuti ajakan untuk berbuat negatif.

Melihat hal ini, tentu orang tua menjadi khawatir dan waspada untuk menjaga anaknya agar tidak terpengaruh. Salah satu komunitas yang memiliki anggota wanita yang sudah menikah dan memiliki anak Hijabersmom Community Bekasi mengadakan gathering yang diberi nama HMC Bekasi Day "Beauty In Life". Kegiatan tersebut diadakan di Hotel Amarosa Bekasi pada 6 Februari 2016. Gathering ini diisi berbagai kegiatan yang beragam mulai dari demo make up untuk muslimah, talkshow dengan founder dengan tema "Beauty In Life", peragaan busana, minum jamu bersama  dan talkshow bersama psikolog Tika Bisono dengan tema Anak Aman Dengan Gadget.


Bagi saya datang ke acara gathering Hijabersmom sebuah pengalaman baru karena ini pertama kalinya saya datang ke acara komunitas hijab. Di luar dugaan sambutan anggotanya semuanya ramah walaupun saya belum memakai hijab seperti mereka. Setiap rangkaian acara saya ikuti yang menambah wawasan mulai tips memakai hijab dengan mudah, melihat peragaan busana muslim dari desainer yang ternama namun sesuai dengan ketentuan agama, dan mengikuti talkshow dengan tema yang bermanfaat bagi wanita dan orang tua.


Puncak acara yang ditunggu pun dimulai yaitu talkshow bersama Tika Bisono mengenai kecanduan gadget pada anak. Sebetulnya gadget seperti smartphone atau komputer diciptakan untuk memudahkan manusia bukan membuat manusia tergantung pada teknologi. Namun kenyataanya jika ketinggalan smartphone akan lebih panik dibandingkan ketinggalan dompet. Padahal teknologi yang utama sebenarnya pada manusia namun banyak orang yang kurang menyadarinya. Sebenarnya hal paling mendasar ialah komunikasi dalam keluarga dimana peran orang tua bukan sekedar melarang atau memberi nasihat tapi juga memberi contoh.


Diperlukan ketegasan dan keterbukaan orang tua dengan anaknya mengenai gadget yang digunakan, Tika Bisono mencontohkan jika anaknya sedang bermain play station ia tak ragu untuk ikut bermain agar bisa berkomunikasi dengan anaknya. Walaupun ia sendiri tidak mengikuti perkembangan teknologi terkini, namun dengan ikut bermain bersama anaknya ia jadi belajar dan bisa membuat anaknya terbuka. Tips lainnya yang ia terapkan ialah menetapkan hari Sabtu dan Minggu untuk bermain bersama anak. Dimana pada hari itu Tika tidak menerima tawaran pekerjaan dan meluangkan waktu untuk bersama anak. 

Orang tua pun perlu mengetahui potensi yang dimiliki anaknya agar bisa menyeimbangkan kemampuan otak kanan dan kiri. Metode yang banyak digunakan ialah dengan Mutliple Inteligence yang berisi antara kecerdasan musikal, linguistik dan visual. Sebagai orang tua tidak ada salahnya untuk belajar untuk mengolah informasi yang masuk kemudian menyaringnya dan meneruskan sambil menjelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami kepada anak. Sebelum mengakhiri talkshow, mba Tika mengungkapkan ada dua dampak teknologi informasi pada anak. 

Dampak positifnya ialah dapat menggali potensi akal, potensi motorik dan sosial, memperkaya pengetahuan dan informasi, memudahkan untuk mendapatkan hiburan, dan meningkatkan minat belajar anak melalui e-learning yang interaktif. Sedangkan dampak lainnya ialah dampak negatif yang bisa memicu perilaku agresif untuk berkelahi karena belum bisa menyaring informasi dengan tepat. Selain itu bisa menimbulkan perilaku memiliki teknologi terbaru tanpa tahu tujuan dan manfaat serta terganggunya perkembangan psikososial anak apabila anak sudah nyaman berinteraksi di dunia maya.


Agar dampak negatif tersebut bisa dicegah perlu kerjasama antara orang tua dan guru di sekolah dengan berkomunikasi dengan anak. Jangan sampai anak lebih memilih menjadi gadget karena lebih diperhatikan dan dirawat dibandingkan menjadi anak-anak. Tak terasa talkshow dengan Tika Bisono pun berakhir karena sudah saatnya makan siang. Tak lupa para panitia dan pengurus Hijabersmom Community berfoto bersama dan memberikan souvenir dari sponsor kepada para pembicara. Sebelum makan siang, saya menyempatkan diri untuk menikmati totok wajah gratis dari Aleena Spa yang membuka booth di luar ruangan.


Selesai makan siang dan sholat, acara pun ditutup dengan pemberian door prize. Walaupun saya belum mendapat door prize namun banyak hal yang saya dapatkan mulai dari teman, ilmu, dan perawatan gratis. Sebelum pulang saya dan teman blogger menyempatkan diri untuk mengobrol dengan founder mba Najua Yanti dan mba Dede Sutisna ketua Hijabersmom Community Bekasi. Hijabersmom Community awalnya didirikan di Jakarta pada 26 November 2011 untuk wadah kaum ibu yang berhijab bersosialisasi dan mengembangkan diri.


Didirikan oleh lima orang desainer busana muslim yaitu Monika Jufry, Hannie Hananto, Irna Mutiara, Najua Yanti dan Jenny. Saat ini anggotanya sekitar 8000 orang dari berbagai profesi mulai dari ibu rumah tangga, notaris, dokter, desainer dan pengusaha. Komunitas ini juga memiliki cabang di beberapa kota besar seperti Depok, Bekasi, Bandung, Yogya, dan Bogor. Untuk cabang Bekasi awalnya hanya beranggotakan 20 orang lalu berkembang menjadi sekitar 300 orang dalam waktu yang tidak lama.


Dengan semboyan Smart, Creative and Caring para founder ingin membantu anggotanya berkembang sesuai bakat yang dimiliki. Misalnya mba Najua Yanti sebagai desainer busana muslim yang sudah dulu berkarier ikut membantu dan mensupport desainer pemula mba Chaera Lee agar bisa berkembang hingga terpilih pada peragaan busana yang akan diadakan di Turki. Dengan adanya pendatang baru, mba Najua tidak merasa tersaingi karena ia yakin rejeki sudah ada yang mengatur dan akan merasa lebih senang jika sukses bisa dirasakan bersama-sama. 

sumber : http://hmc-bekasi.blogspot.co.id/
Untuk memperkuat silaturahmi para anggotanya Hijabersmom Community Bekasi sering mengadakan berbagai kegiatan mulai dari pengajian, cooking class, crafting accesories class, dan bakti sosial seperti membagikan nasi bungkus kepada pemulung atau tukang becak di sekitar Bekasi. Hampir setiap cabang memiliki inisiatif melakukan kegiatan sosial misalnya di Aceh kegiatan mukena dan hijab bersih. Agar bisa menjadi anggota komunitas ini syaratnya mudah yaitu wanita yang memakai hijab dan sudah atau akan memakai hijab. Biaya keanggotaan pun hanya dikenakan sekali saja di saat awal mendaftar yang biasanya kurang dari Rp 100.000

Kedepannya akan lebih banyak kegiatan yang diadakan yang juga bisa dihadiri yang belum menjadi anggota. Wah tidak sabar untuk datang ke event berikutnya karena saya yakin bisa menambah kualitas diri pada anggota maupun non anggotanya. Senang rasanya bisa mendengarkan cerita founder mba Najua yang semangat untuk berbagi kepada anggota lainnya dan mba Ade yang ramah dan selalu mendukung anggotanya untuk terus berkembang.


Jika ingin bergabung menjadi anggota atau mengetahui kegiatan yang diadakan Hijabersmom Community Bekasi bisa mengikuti akun twitternya @hmc_bekasi dan fanpage HmC Bekasi. Semoga kegiatan Hijabersmom Community Bekasi bisa terus konsisten dan membawa prestasi bagi anggotanya serta semakin banyak wanita berhijab yang tergabung dalam komunitas ini. 







Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Lima Hal Yang Harus Dimiliki Pekerja Digital Masa Kini

ulasan film sokola rimba