Impian Penulis Novel Insya Allah Sah Untuk Difilmkan Akhirnya Terwujud

Dua tahun lalu saya mendapat undangan dari teman blogger untuk menghadiri launching buku novel di Gramedia Central Park. Awalnya saya mengira buku novel sama dengan kebanyakan novel lainnya yang menceritakan kisah percintaan. Namun ada yang berbeda saat saya menghadirinya, pertama novel yang diterbitkan merupakan cerita fiksi Islami yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama. Biasanya penerbit tersebut lebih banyak menerbitkan buku fiksi populer atau pengetahuan. 



Namun ternyata sejak tahun 2015 Gramedia mencari dan menerbitkan novel Islami dengan sudut pandang yang berbeda. Hal kedua ialah penulis novel mba Achi TM tadinya sempat mengalami kejenuhan menulis sehingga mendapat teguran dan bernazar untuk menulis lebih baik serta mendapat kesempatan dari Gramedia. Ketiga yang berbeda ialah isi novel yang berjudul Insya Allah Sah ini bercerita tentang nazar atau janji seorang perempuan yang terjebak lift untuk menjalani hidup lebih baik termasuk memakai hijab. 


Dalam novel ini penulis ingin memberikan pesan moral tanpa menggurui makanya ditambahkan unsur komedi dan tokoh yang diceritakan banyak ditemukan di sekitar kita. Ada tiga tokoh utama yang diceritakan dalam novel yaitu Silvi, Raka, dan Dion. Silvi merupakan gadis modern yang cantik, kaya dan berpacaran dengan Dion. Tanpa disengaja Silvi bertemu Raka dan terjebak di dalam lift sehingga bernazar untuk lebih banyak beramal dan memakai hijab. 

Yang menarik perbedaan karakter Silvi yang judes dan meledak-meledak dengan Raka yang sopan, dewasa. dan Islami. Awalnya Silvi berusaha melupakan Dion dan nazarnya namun berbagai kejadian membuatnya ingat sehingga ia berusaha mewujudkan nazarnya satu persatu. Disinilah terlihat proses seseorang untuk menjadi lebih baik tidak mudah karena banyak godaan dari lingkungan termasuk orang yang dicintai. 

Begitu membaca novel ini, saya bisa mengikuti cerita dengan mudah dan tidak merasa digurui. Novel Islami yang sebelumnya hanya bercerita surga dan neraka serta menggurui membuat saya kurang tertarik membacanya. Namun cara bercerita dan kegigihan mba Achi membuat saya menyukai novel ini karena menghibur dan mengandung pesan moral. 


Tak terasa film Insya Allah Sah siap untuk dirilis di bioskop tanggal 25 Juni 2017 dengan beberapa aktris dan aktor ternama seperti Titi Kamal sebagai Silvi, Pandji Pragiwaksono sebagai Raka, Richard Kyle sebagai Dion, Donita sebagai Kiara sahabat Silvi. Tentu menjadi kebanggan jika sebuah novel bisa diangkat ke layar lebar. Bagi mba Achi ini merupakan impian yang terwujud setelah beberapa kali menulis novel namun gagal difilmkan. 


Dalam film Insya Allah Sah yang disutradarai oleh Benni Setiawan skenario film dirubah dengan memperbanyak unsur komedi salah satunya memilih aktor Pandji Pragiwaksono. Sosok Raka digambarkan dengan unik karena kepolosan dan penampilan yang anti mainstream. Beruntunglah saya terpilih dalam acara meet and greet di kantor MD Entertainment tanggal 5 Juni 2017. 



Saat meet and greet dihadiri mba Achi, Donita dan Pandji yang dilanjutkan dengan buka bersama blogger dan media. Karena cerita film ini komedi tentu ada tantangan supaya bisa menghibur penonton yang datang ke bioskop. Pandji bercerita butuh persiapan 1,5 jam agar bisa berpenampilan beda dalam film. Selain cerita menghibur terdapat cameo artis-artis seperti Prilly Latuconsina, Deddy Mizwar, Lidya Kandou dan lainnya.

 

Bagi saya yang sudah membaca novelnya muncul penasaran untuk menonton filmnya apakah bisa lebih menghibur atau sama dengan novelnya. Walaupun saya tahu akan ada penyesuaian ketika novel difilmkan karena keterbatasan durasi dan lainnya. Proses syuting dilakukan di Bandung selama kurang lebih tiga minggu. Karena cerita film yang menceritakan hubungan percintaan orang dewasa sebaiknya film ini ditonton remaja berusia 13 tahun lebih. 


 Harapan Pandji dengan adanya film ini masyarakat bisa memiliki adegan komedi yang berkesan dan mengambil pesan moral tanpa merasa digurui. Wah semakin penasaran melihat akting Titi Kamal dan Pandji dalam cerita komedi Islami. Semoga film Insya Allah Sah bisa diterima dengan baik oleh penonton Indonesia dan bisa memberikan cerita yang berbeda dalam film sehingga bisa menginspirasi. 



Comments

  1. Mimpi yang kesampaian ya mbak. Senangnya mbak Achi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul proses panjang dari novel ke layar lebar :)

      Delete
  2. Aku belum baca novelnya, seperTinya ngga kalah menarik ya mbak 'Annisa? :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Lima Hal Yang Harus Dimiliki Pekerja Digital Masa Kini

ulasan film sokola rimba