Cintai Sejarah Indonesia Cintai Pula Teh Javana

Saya sering mendengar ungkapan "Bangsa yang besar ialah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya" sejak di bangku sekolah hingga sekarang. Maka menurut saya jika orang Indonesia bisa menghargai jasa pahlawannya maka akan menyukai bahkan mencintai sejarah bangsanya sendiri. Sejarah tidak harus identik dengan sesuatu yang membosankan seperti kisah perang sebelum kemerdekaan atau perang dunia ke dua namun bisa berasal dari sesuatu yang berada di sekitar kita misalnya makanan, minuman, atau kebudayaan.






Ketika beberapa tahun terakhir banyaknya budaya asing yang mudah masuk ke Indonesia kemudian ditiru dan menjadi gaya hidup remaja, tentu ini menjadi tantangan bahwa budaya lokal harus bisa bersaing bahkan menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Jangan sampai budaya lokal malah dijauhi oleh generasi muda bangsa Indonesia. Selain budaya asing, makanan, minuman, pakaian, kosmetik dari luar negeri kini dengan mudah ditemui di pusat perbelanjaan di kota besar. Sebagai salah satu perusahaan yang memproduksi makanan dan minuman Indonesia, Wingsfood telah meluncurkan teh Javana sejak Januari 2015 lalu. Teh Javana hadir bukan sekedar minuman pelepas dahaga namun juga menjadi teh cita rasa asli Indonesia yang dikonsumsi oleh para raja.


Sadar akan peranan generasi muda yang akan menjadi pemimpin di masa mendatang, teh Javana pun memperkenalkan produknya disertai workshop jurnalistik ke beberapa universitas ternama di Jabodetabek. Bekerja sama dengan sebuah media nasional, workshop jurnalistik dan lomba penulisan diadakan di Universitas Indonesia, Trisakti, Mercu Buana, Indonusa Esa Unggul, Kristen Indonesia, Paramadina, Pancasila, dan Al Azhar Indonesia. Setiap universitas pun diajak untuk memamerkan karya tulis dan foto tentang budaya Indonesia untuk dipamerkan pada event teh Javana di Grand Indonesia.



Tujuan dari teh Javana mengadakan roadshow ke beberapa universitas selain memmperkenalkan ke segmen mahasiswa, namun juga ingin mengajak generasi muda agar lebih mencintai produk buatan Indonesia. Karena teh Javana, bukan hanya sebuah produk minuman namun juga identitas akan budaya Indonesia. Pada bulan Mei 2015 merupakan bulan keempat sejak teh Javana hadir di industri minuman "ready to drink". Prestasi membanggakan pun telah ditunjukkan teh Javana dengan termasuk dalam "top 5 brand awareness" di benak masyarakat Indonesia. Hal itu diungkapkan oleh pak Aristo Kristandyo selaku Grup Head of Marketing Beverages Wings Food saat saya menghadiri acara Gebyar Teh Javana 13 Mei 2015 di Grand Indonesia.




Pada acara "Gebyar Teh Javana Kebanggaanku" yang diselenggarakan WingsFood pada 11-17 Mei 2015 di Grand Indonesia, Javana mengajak pengunjung untuk lebih mengenal dan mencintai budaya Indonesia. Dalam acara tersebut ada beberapa kegiatan yang bisa diikuti masyarakat umum antara lain workshop Smartphonetography, talkshow Comic Javana oleh Chris Lie, musik klinik oleh Tohpati dan Dewa Budjana dan lomba menggambar bagi anak-anak.



Selain mendengarkan penjelasan dari pak Aristo, para jurnalis, blogger dan masyarakat yang hadir juga mendapat informasi yang juga penting dari mas Asep Hambali ketua dari komunitas Historia Indonesia. Komunitas ini sudah berdiri sejak 13 tahun yang lalu dan rutin mengajak masyarakat untuk mencintai sejarah dengan cara menyenangkan. Ada alasan kuat menurut mas Asep mengapa kita harus mencintai sejarah bangsa sendiri karena setiap manusia pasti akan memiliki sejarah dalam hidupnya. Jika manusia tanpa sejarah maka manusia tersebut mengidap amnesia. Sayangnya pada generasi muda timbul kesan bahwa sejarah menjadi sesuatu yang membosankan dan kurang menarik.



Contoh sederhananya ialah ketika mas Asep bertanya siapa pahlawan yang ada di uang kertas seribu, saya dan pengunjung lainnya pun kebingungan menjawab karena lupa akan nama pahlawan yang tercantum. Setelah ada orang yang berhasil menunjukkan, maka barulah terjawab pertanyaan tersebut. Nah dari hal sederhana seperti itu, mencerminkan masyarakat yang masih kurang perduli terhadap sejarah, dan ada upaya dari beberapa pihak agar anak muda Indonesia melupakan sejarah agar mudah dikendalikan oleh bangsa lain. Mendengar penjelasan itu pun saya menjadi malu karena masih kurang perduli terhadap sejarah bangsa sendiri. Setelah mendengar,kemudian diperlihatkan sedikit tayangan kegiatan komunitas Historia di museum, membuat saya tertarik mengikuti kegiatan tersebut.



Selanjutnya agar sejarah bisa relevan dengan tren digital yang semakin berkembang di kalangan generasi muda terutama di kota-kota besar, maka Javana mengajak anak muda untuk ikut mencintai budaya dan sejarah Indonesia baik berupa makanan tradisional, pemandangan alam, upacara adat, pakaian tradisional dll melalui situs www.manaindonesiamu.  Kini telah ada penambahan fitur yang bisa menambahkan cerita pada setiap pulau di Indonesia. Begitu kita membuka situs www.manaindonesiamu.com kemudian join maka kita bisa memilih pulau dan menceritakan potensi yang membanggakan di pulau tersebut agar bisa dibaca masyarakat di seluruh Indonesia.





Sebuah upaya yang positif dari brand minuman Javana, yang perlu didukung semua pihak. Saya pun menyempatkan diri untuk mampir ke beberapa stand mahasiswa yang menampilkan kekayaan budaya Indonesia berupa pakaian tradisional, hasil kerajinan tangan dan foto pemandangan alam yang belum pernah saya lihat. Walaupun stand mahasiswa baru ada sepuluh dan dipamerkan selama tujuh hari, namun kegiatan tersebut bisa mengajak generasi muda untuk mencintai budaya dan sejarah Indonesia. Semoga kegiatan roadshow ke beberapa universitas bisa terus berlangsung di kota lain di Indonesia dan distribusi teh Javana bisa ditingkatkan lagi hingga wilayah terpencil di Indonesia agar masyarakat Indonesia bisa merasakan cita rasa teh Indonesia dan ikut bangga meminum teh Javana.


Comments

  1. Indonesia kaya banget dengan alamnya, kreatifitasnya pun juaraaa...

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya bener mba kekayaan alam Indonesia sangat melimpah dan jadi inspirasi kreatif bagi generasi muda :)

      Delete
  2. Saya semakin cinta sama sejarah Indonesia rasanya ketika baca ini :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah semoga bisa ditularkan juga mas cinta sejarah Indonesia ke lingkungan sekitar :)

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Lima Hal Yang Harus Dimiliki Pekerja Digital Masa Kini

ulasan film sokola rimba