Wujud Kepedulian Pemuda Dalam Mendukung Pembangunan Manusia Yang Berkarakter
Sebagai orang yang lahir, tumbuh dan besar di Indonesia
saya melihat banyak hal yang ada di sekitar saya, baik dari masa anak-anak
hingga dewasa. Yang dulu ketika saya kecil semua terlihat begitu damai, harga
barang murah dan saya bebas bermain tanpa beban. Namun semenjak era reformasi
banyak perubahan sosial yang terjadi di sekitar kita mulai dari penduduk miskin
yang bertambah, jumlah pengangguran yang meningkat, biaya kebutuhan hidup yang
terus naik, pendidikan menjadi barang yang mewah dan banyaknya kasus korupsi
yang terungkap.
Walaupun ketika reformasi terjadi saya masih duduk di bangku SMP dan tinggal di Semarang, namun efeknya juga terasa di daerah. Perlahan-lahan krisis moral mulai menggrogoti generasi muda yang masih duduk di bangku sekolah. Jika dahulu teman saya mulai mengenal rokok sejak SMA dan masih sembunyi-sembunyi agar tidak terlihat guru dan orang tua. Kini jauh lebih parah anak yang masih SD bahkan balita sudah merokok dengan terang-terangan di tempat umum hingga kecanduan parah dibandingkan orang dewasa. Dengan mudahnya kini iklan rokok ditemui di mana saja dan dijual bebas tanpa memperhatikan batas usia. Bagi saya hal ini sebuah kondisi yang memprihatinkan karena bisa merusak kesehatan generasi muda yang seharusnya bisa produktif menghasilkan karya namun justru sakit karena organ paru-parunya telah rusak.
sumber : www.news.okezone.com
Selain jumlah perokok dibawah umur, krisis moral lainnya
yang menghantui penduduk Indonesia adalah narkoba. Dahulu ketika saya remaja
sangat sedikit yang terkena masalah narkoba bahkan tidak ada, namun kini dengan
banyaknya pemberitaan di media massa, narkoba mencoba meracuni dalam berbagai
bentuk bahkan ke dalam kue brownies dan permen yang bisa dikonsumsi siapa pun
termasuk anak-anak. Masalah ini tentu bukan hanya tugas pemerintah saja namun
juga tugas semua orang yang tinggal di Indonesia untuk mencegah dan menindak
pelaku dengan tegas. Tingginya kasus penyalah gunaan narkoba di kalangan
generasi muda bisa merugikan bukan hanya materi namun juga mental seperti
rusaknya kreatifitas generasi muda yang seharusnya bisa digunakan untuk
membangun namun justru melemahkan dan merusak daya berfikir.
sumber : www.kainsutera.com
Tidak hanya itu, banyaknya jenis smartphone dan gadget
lainnya yang dijual bebas kini bisa dimiliki siapapun termasuk anak-anak. Orang
tua yang sibuk bekerja tidak mengawasi dan mendampingi anak-anaknya membuat
anak-anak dan remaja jadi kecanduan, individualis, dan bisa mengakses situs
porno dengan leluasa. Situs porno yang juga menampilkan video yang seharusnya
tidak diihat anak dibawah umur mengakibatkan banyaknya kasus perkosaan anak
remaja, bahkan remaja SMP membuat video porno yang disebarluaskan di internet,
dan banyaknya perilaku seksual yang menyimpang. Hal ini tentu memprihatinkan
bagi semua kalangan karena remaja yang seharusnya fokus belajar dan membuat
prestasi lainnya justru melakukan tindakan yang melanggar norma yang ada
di masyarakat.
Hal ini diperparah dengan banyaknya tayangan televisi yang
tidak mendidik karena menampilkan adegan yang tidak layak ditiru seperti
kekerasan, kata-kata yang kasar, hubungan pria dan wanita yang vulgar dan masih
banyak lainnya. Dampaknya remaja di kota kecil juga melakukan kekerasan
terhadap teman sebaya atau yang lebih muda. Sudah menjadi hal yang wajar jika
senior membully yunior dengan menggunakan kekerasan fisik dan mental. Karakter
tenggang rasa dan kasih sayang yang dulu selalu diajarkan dan dipraktekkan dari
orang tua kemudian lenyap menjadi kebencian dan kekerasan.
sumber : www.megapolitan.harianterbit.com
Sungguh disayangkan karakter orang Indonesia yang dulu sering
di ajarkan dalam pelajaran Pancasila dan dijalankan dengan kesadaran kini
berubah menjadi individual, konsumtif, dan tidak perduli. Jika ada bencana alam
yang banyak dilakukan orang justru mengeluh dan menyalahkan orang lain bukannya
mengevaluasi diri sendiri. Banyaknya bencana alam yang menimpa Indonesia
terjadi karena ulah kita sendiri yang tidak memperhatikan lingkungan. Sejak SD
hingga SMA kita sudah diajarkan untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan
membuang sampah di tempat sampah, namun orang dengan santai membuang sampah
sembarangan di pinggir jalan, sungai, hutan dll padahal sudah disediakan tempat
sampah.
Maka jangan heran dengan banyaknya sampah yang berceceran
membuat sungai menjadi tersumbat, aroma bau menyengat, udara bersih menjadi tercemar
jika turun hujan maka wajar jika terjadi banjir. Dampak sosial dari banjir bisa
menyebabkan wabah penyakit bermunculan yang belum tentu semua warga bisa
tertampung di rumah sakit walaupun ada bantuan biaya dari pemerintah. Masih
banyaknya masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat seperti tingginya angka
kematian ibu melahirkan, masih banyaknya penderita HIV/ AIDS, dan banyaknya
anak-anak yang kekurangan gizi bukan sekedar tanggung jawab pemerintah tapi
juga kita sebagai masyarakat.
Memang terdengar berat mengingat masalah yang masih harus
diselesaikan Indonesia banyak dan hamper di berbagai bidang, namun kita tetap
harus optimis dan melakukan perubahan dari diri sendiri. Awalnya saya berpikir
kalau saya tidak bisa berbuat apa-apa selain pasrah melihat berita yang ada,
namun hal itu berubah ketika mengajak bergabung dalam komunitas “Good Life
Society” yang bergerak di bidang sosial pendidikan. Karena saya ingin terlibat
dalam kegiatan positif maka saya terima ajakan teman saya untuk bergabung dalam
komunitas.
Kegiatan yang kami lakukan antara lain berbagi ilmu kepada anak-anak kurang mampu di daerah Jabodetabek dimana yang kami bagikan bukan pelajaran seperti di sekolah namun berkaitan dengan karakter seperti sopan santun, gotong royong, berani berbicara di depan umum, dan perduli terhadap kebersihan. Selain memberikan teori kepada generasi muda, kami juga mengajak terlibat langsung dalam kegiatan seperti seminar NAC ke sekolah-sekolah agar remaja terhindar dari bahaya rokok, narkoba, dan pergaulan bebas yang merugikan.
Kegiatan yang kami lakukan antara lain berbagi ilmu kepada anak-anak kurang mampu di daerah Jabodetabek dimana yang kami bagikan bukan pelajaran seperti di sekolah namun berkaitan dengan karakter seperti sopan santun, gotong royong, berani berbicara di depan umum, dan perduli terhadap kebersihan. Selain memberikan teori kepada generasi muda, kami juga mengajak terlibat langsung dalam kegiatan seperti seminar NAC ke sekolah-sekolah agar remaja terhindar dari bahaya rokok, narkoba, dan pergaulan bebas yang merugikan.
Setiap satu bulan sekali, komunitas kami juga turun ke
jalan mengajak masyarakat untuk membuang sampah di tempat yang benar dalam
kegiatan Bersihkan Jalan Sehatkan Badan. Selain berolahraga di minggu pagi,
kami juga mengambil sampah yang berceceran di jalan bersama-sama. Tak jarang
kami juga memberikan donasi ke anak-anak panti asuhan dan anak-anak dhuafa
berupa makanan, perlengkapan sekolah dan beasiswa untuk melanjutkan sekolah. Jika ingin melihat video kegiatan komunitas Good Life Society bisa di klik di sini.
Mungkin bagi orang lain apa yang kami lakukan, tidak membawa dampak yang besar bagi bangsa dan negara. Namun saya yakin jika kita melakukan hal positif sekecil apapun lambat laun akan memberikan perubahan positif di masa mendatang. Daripada hanya bisa menyalahkan pemerintah dan bersikap tidak perduli lebih baik melakukan tindakan dari diri sendiri dan tergabung dalam komunitas. Ketika saya menghadiri sebuah seminar yang diadakan komunitas juga, saya mendapat pengetahuan bahwa yang bisa merubah keadaan sebuah negara menjadi lebih baik ialah komunitas.
Manusia yang berkarakter bagi saya ialah manusia yang bisa menggunakan akal dan pikirannya untuk melakukan kebaikan, bisa membedakan hal positif dan negatif, berani menolak sesuatu yang negatif dan berani melakukan perubahan yang positif bagi lingkungan sekitar. Untuk memiliki karakter seperti dibutuhkan proses dan lingkungan yang juga mendukung. Salah satu lingkungan yang dapat mendukung ialah keluarga dan komunitas. Mari dukung pembangunan dengan tergabung dalam komunitas agar dapat memiliki karakter positif dan membawa perubahan di lingkungan sekitar kita.
Mungkin bagi orang lain apa yang kami lakukan, tidak membawa dampak yang besar bagi bangsa dan negara. Namun saya yakin jika kita melakukan hal positif sekecil apapun lambat laun akan memberikan perubahan positif di masa mendatang. Daripada hanya bisa menyalahkan pemerintah dan bersikap tidak perduli lebih baik melakukan tindakan dari diri sendiri dan tergabung dalam komunitas. Ketika saya menghadiri sebuah seminar yang diadakan komunitas juga, saya mendapat pengetahuan bahwa yang bisa merubah keadaan sebuah negara menjadi lebih baik ialah komunitas.
Dengan banyaknya komunitas sosial yang ada dan saling
berkolaborasi untuk membawa perubahan yang positif, maka perubahan ke arah yang
lebih baik akan terjadi. Kolaborasi antar komunitas bisa membantu meringankan
masalah yang masih menjadi tanggung jawab pemerintah. Telah banyak pula
komunitas yang membantu pengidap HIV/ AIDS agar bisa bertahan hidup dan
melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak terkena penyakit yang sama.
Banyak cara yang bisa
dilakukan untuk mewujudkan kepedulian terhadap masalah sosial yang dihadapi
bangsa Indonesia. Salah satu wujud kepedulian ialah dengan tergabung dalam
komunitas sosial dan aktif dalam kegiatan yang bertujuan membantu meringankan
masalah yang orang yang kurang beruntung. Setelah terlibat dalam kegiatan
sosial gunakan pula social media agar orang lain bisa ikut terlibat dan
memberikan bantuan. Melihat dampak social media saat ini yang begitu besar
dalam menyebarluaskan kegiatan, maka akan menjadi sesuatu yang besar jika
dilakukan dengan sepenuh hati untuk mendukung pembangunan dan membawa perubahan
ke arah yang lebih baik.
sumber : www.andriewongso.com
Manusia yang berkarakter bagi saya ialah manusia yang bisa menggunakan akal dan pikirannya untuk melakukan kebaikan, bisa membedakan hal positif dan negatif, berani menolak sesuatu yang negatif dan berani melakukan perubahan yang positif bagi lingkungan sekitar. Untuk memiliki karakter seperti dibutuhkan proses dan lingkungan yang juga mendukung. Salah satu lingkungan yang dapat mendukung ialah keluarga dan komunitas. Mari dukung pembangunan dengan tergabung dalam komunitas agar dapat memiliki karakter positif dan membawa perubahan di lingkungan sekitar kita.
Sebagai generasi muda, kita memang harus terlibat aktif dalam perubahan yaaa
ReplyDeleteiya mak daripada cuma mengeluh saja mending ikut terlibat :)
DeleteNice share.. Ingatkan kembali pentingnya bangun budaya Indonesia berkarakter Pancasila dari hal2 kecil..
ReplyDeleteiya mba makasih :)
Deletesemoga makin banyak anak muda yang mau berpartisipasi ya mba :)
ReplyDeleteiya semoga makin banyak yang perduli pista :)
DeleteKeren mbak...two thumbs up...semangat terus ya...semoga makin banyak yg punya semangat sama seperti mbak. Tfs! :-)
ReplyDeletemakasih mba harjanti semoga bermanfaat :)
Delete