Novel Janadriyah Ajak Pembaca Temukan Nilai Hidup Dalam Perjalanan

Sejak manusia lahir hingga dewasa pasti akan mengalami ujian atau masalah hidup sehingga dalam perjalanan mencapai cita-cita tidak selamanya lancar. Dan setiap manusia memiliki cerita yang unik dimana ada pelajaran moral yang diambil dan dibagikan ke masyarakat luas. Salah satu cara membagikan cerita perjalanan dan nilai moral kehidupan ialah dalam bentuk tulisan yang dibukukan atau novel.  



Setiap hari ada puluhan atau ratusan novel yang diterbitkan namun tidak semua cerita memiliki tujuan dakwah yang mendidik.  Sebagai seorang penulis novel yang baru saja diangkat ke layar lebar mba Achi TM telah bernazar untuk membuat novel Islami sebagai media dakwah tanpa harus menggurui. 

Kesempatan itu terus berlanjut dengan diterbitkannya novel terbaru berjudul "Janadriyah" yang bekerja sama dengan mas Febriandi Rahmatullah. Walaupun baru kenal dan lebih banyak berkomunikasi melalui email dan whatsapp mereka memiliki tujuan yang sama yaitu membuat novel dengan pesan moral yang mendidik. 





Acara peluncuran novel "Janadriyah" tanggal 26 Agustus 2017 di EV Hive The Breeze BSD berlangsung meriah dibuka dengan kesenian dari Banten yaitu Rudat yang belum banyak dikenal masyarakat. Saat ditanya mengapa mengambil judul "Janadriyah" mas Febrian mengatakan Janadriyah merupakan festival tahunan di Riyadh dimana terdapat berbagai elemen dan warna seperti novel ini yang menceritakan persahabatan, keluarga, cinta dan pekerjaan yang ada cerita lucu, sedih, dan menegangkan. 



Cerita dalam novel ini berasal dari kisah nyata dimana 80% dialami mas Febri dari anak-anak hingga saat ini. Ia menceritakan perjalanan dalam novel ini merupakan proses untuk mencapai cita-cita dimana manusia hanya menjalani kehidupan dalam menuju kematian. 

Bagi mba Achi dan mas Febri selama proses pembuatan novel ini, mereka pun melakukan riset selama enam bulan agar cerita dalam novel bisa diterima dengan baik oleh pembaca. Mas Febri pun berbagi pengalaman sejak kecil ia tidak pernah memiliki dipaksa mencapai nilai tinggi karena bukan itu tujuan utama dari sekolah dan terbukti ia bisa bekerja di luar negeri bahkan menjalankan ibadah haji dan umroh dengan mudah karena tempat bekerja yang tidak jauh dari Mekkah.

Kedua penulis novel ini memiliki keunikan di mana mas Febri merupakan lulusan Statistik yang terbiasa berkutat dengan angka dan lebih sering menulis jurnal dan artikel ilmiah sedangkan mba Achi sudah dikenal sebagai penulis skenario dan novel yang terbiasa merangkai kata-kata yang enak dibaca. Karena terpaut jarak yang jauh antara Indonesia dan Timur Tengah proses pembuatan novel memakan waktu lebih dari setahun.



Menggabungkan dua karakter berbeda merupakan tantangan bagi Hijrah Ahmad sebagai editor dalam novel ini. Walaupun menemukan sedikit kesulitan, ia telah bekerja sama menerbitkan novel dengan mba Achi sehingga sudah kenal karakter penulisan namun ditambah sudut pandang dan cita rasa yang sedikit berbeda. 



Mewakili Emir salah satu bagian dari penerbit Erlangga, Hijrah mengatakan untuk menerbitkan novel Islami agak selektif karena harus memiliki sisi Islami dan inspiratif yang diambil oleh masyarakat. Kedua sisi itu ada di dalam novel ini dimana menceritakan perjalanan anak Indonesia yang terus berjuang, konsisten ibadah, dan mewujudkan cita-cita orang tuanya. 

Wah tentu melihat cerita dan proses pembuatan novel ini membuat saya penasaran untuk membacanya karena sudah lama saya membaca novel Islami apalagi ini novel kedua karya mba Achi yang saya hadiri peresmiannya. 

Keesokan harinya saya pun mulai mencicil untuk membaca novel ini di sela-sela aktivitas harian yang saya lakukan. Tidak mudah untuk menyelesaikan membaca karena tebal novel mencapai 500 halaman. Namun karena Judul dan kisah perjalanan yang diambil dari kisah nyata membuat saya ingin menyelesaikan membaca novel ini dalam beberapa hari. 



Novel Janadriyah menceritakan perjalanan Rahmat dari SD sampai berkeluarga yang mengalami banyak ujian hidup dan mendapatkan pelajaran moral dari ayah dan ibunya yang sederhana. Berbagai ujian membuat Rahmat terus gigih untuk membahagiakan orang tua dan mewujudkan cita-cita mereka untuk naik haji. 

Cerita semakin berwarna ketika Rahmat mulai naksir dan jatuh cinta dengan lawan jenis namun harus belajar lebih giat agar bisa diterima di sekolah dan universitas negeri. Kenakalan remaja pun sempat ia alami dari merokok, berkelahi dengan teman sekolah dan hampir DO dari kampusnya. Meski begitu Rahmat selalu teringat pesan orang tua untuk fokus belajar dan beribadah agar lebih bahagia. 

Rahmat memili sahabat Ridho yang bertemu tanpa sengaja dihari pertama Ospek SMP dan terus berteman sampai dewasa. Persahabatan mereka juga menarik karena walaupun sering bertengkar tapi saling mengingatkan dan membantu di saat susah bahkan mengajak untuk beribadah kepada Sang Pencipta. 

Beberapa perempuan hadir dalam kehidupan Rahmat walaupun pada akhirnya ia memilih salah satu yang ternyata teman satu sekolah yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Orang tua Rahmat terutama Abah sering memberikan nasehat kepada Rahmat tanpa harus menggurui dan memojokkan namun dengan ketegasan dan kearifan bisa membuat puteranya lebih dewasa dan bertanggung jawab.

Setelah membaca kurang lebih empat hari, banyak hal yang saya dapatkan dalam novel Janadriyah. Cerita yang sederhana dari mulai masa anak-anak sampai dewasa digambarkan dengan menarik mulai dari dialog bahasa Sunda, Jawa, Jakarta dan Inggris. Berlatar belakang beberapa kota mulai dari Banten, Jogja, Jakarta, Banten, Vienna bahkan Riyadh membuat cerita menjadi berwarna. 

Beberapa pesan Abah dan Rahmat yang sederhana namun memiliki makna antara lain "Pemuda yang baik adalah pemuda yang mampu menahan hawa nafsunya dari perbuatan sia-sia dan maksiat" Hati-hati dengan godaan masa muda. Bahagia bukanlah melanggar perintah-Nya. Bahagia adalah bertakwa"

Sedangkan Ridho yang pernah mengalami masa kelam dalam kehidupannya pun berpesan kepada Rahmat  "Dunia ditaruh di tangan jangan di hati, biarpun dunia di tangan pergi kamu masih bisa meraup dunia lagi. Tanpa harus merasakan sakit. Tapi kalau pasir dimasukkan ke hati pasti akan sakit dan bikin rusak"

Janadriyah bagi saya bukan sekedar perjalanan fisik namun perjalanan spiritual yang pasti akan mengalami ujian baik itu harta, keluarga, teman agar manusia lebih mendekatkan diri kepada Allah. Saya salut dengan semangat Rahmat yang terus bangkit dari beberapa masalah dalam hidup meskipun tidak mudah. 

Selain itu novel ini juga mewarisi generasi 90an dimana telepon genggam masih jarang, berkirim surat masih banyak dilakukan, dan musik yang digemari Sheila on 7 juga sempat menjadi idola ketika SMA. Cerita novel ini membuat saya teringat masa SMA dan kuliah di Semarang karena situasi yang dialami hampir sama. 



Rasanya puas bisa membaca novel Janadriyah karena menceritakan beberapa aspek kehidupan yang inspiratif, menghibur dan terdapat pesan moral yang bisa diambil oleh pembaca tanpa harus digurui. Bahkan salah satu penulis buku Islami bersedia memberikan kesan setelah membaca Janadriyah di bagian dalam buku sebagai bentuk dukungan kepada penulis dan penerbit yang ingin menerbitkan bacaan yang inspiratif.



Bagi teman-teman yang sedang ingin mencari atau membaca novel Islami yang sederhana tapi berkesan Janadriyah bisa menjadi pilihan. Novel ini telah dijual di toko buku ternama dan hasil penjualannya  100 % akan didonasikan untuk membantu pendidikan di desa terpencil Banten sebagai bentuk kontribusi penulis terhadap pendidikan. Nah dengan membeli dan membaca novel Janadriyah kita juga mendukung pendidikan untuk anak-anak kurang mampu. 


Comments

  1. kok seru amat yaaa, baru sekali melihat peluncuran buku dibuka dengan kesenian tradisional daerah gitu

    ReplyDelete
  2. kayaknya novel yg meninspirasi banget yaa

    ReplyDelete
  3. Wah menarik, kayaknya sarat akan motivasi nih. hmm

    ReplyDelete
  4. Beberapa kali baca resensi novel ini, dan aku penasaran banget.

    ReplyDelete
  5. Novel yang tebalnya ehmmm tapi bacanya tetap asyik

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Lima Hal Yang Harus Dimiliki Pekerja Digital Masa Kini

ulasan film sokola rimba

PopBox Loker Multifungsi Untuk Berbagai Kebutuhan