Upaya Tetra Pak Memenangkan Konsumen Di Indonesia

Perubahan perilaku konsumen Indonesia setiap tahunnya semakin dinamis. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor antara lain perubahan teknologi, gaya hidup, pendapatan dan lainnya. Di Indonesia sendiri, dengan adanya perubahan teknologi yang semakin berkembang membuat pola konsumsi mengalami banyak perubahan. 



Misalnya orang kini lebih banyak belanja kebutuhan sehari-hari mulai dari makanan, pakaian, ponsel, aksesori, dan kosmetik melalui aplikasi pada ponsel pintar. Industri ecommerce pun bermunculan dan berusaha agar bisa lebih dekat dengan konsumen dengan berbagai inovasi. Lebih dari seratus juta pengguna internet dimana 40 % menggunakan media sosial secara aktif. 

Konsumen kini sebelum membeli produk, akan mencari informasi atau referensi melalui media sosial seperti facebook atau instagram. Maka kini banyak brand yang berlomba-lomba membuat akun media sosial agar lebih dekat dengan konsumennya. Selain itu kehadiran blogger dan influencer kini menjadi penting karena bisa merekomendasikan produk berdasarkan pengalaman bukan karena keinginan brand. 

Perubahan perilaku seperti ini menjadi tantangan bagi sebuah brand untuk terus berinovasi agar bisa bertahan dan dekat dengan konsumen. Saya banyak membaca berita brand besar yang tutup karena terlambat melakukan inovasi dan tidak menyesuaikan perubahan konsumen yang dinamis. Hal ini menjadi pelajaran banyak pihak agar tidak mudah puas dan terus belajar melihat perubahan di sekitar. 

Pengguna internet di Indonesia saat ini didominasi oleh generasi millenial atau gen Z yang lahir di jaman digital dan terbiasa menggunakan gawai dalam keseharian. Hal ini harus menjadi pertimbangan bagi pemilik brand agar bisa dekat dan menjadi pilihan utama mereka saat berbelanja. 

Hal ini pun menjadi tema dalam Tetra Pak Index 2017 yaitu "The Connected Consumer" yang merupakan edisi ke sepuluh. Temuan dari hasil riset Tetra Pak Index 2017 menunjukkan bagaimana perjalanan konsumen mengalami perubahan sebelum mereka melakukan pembelian. Konsumen saat ini mencari informasi produk sebelum, selama dan setelah membeli, mengacu pada empat sumber informasi. 

Sumber pertama ialah media sosial yang memiliki pengaruh besar dalam pertumbuhan bisnis khususya bisnis berbasis online di Indonesia. Biasanya konsumen akan melihat informasi produk melalui facebook, twitter, instagram dan youtube. 

Sumber kedua ialah ulasan konsumen independen yang mempengaruhi pemasaran suatu produk. Konsumen independen ini biasa disebut super leader untuk influencer dengan engagement tinggi yang mempengaruhi penetrasi brand di pasar. Super Leader biasanya akan melakukan posting komen dan gambar / foto dengan tujuan menceritakan pengalaman mereka. Konsumen yang aktif mengikuti akan lebih mempercayai untuk mencoba atau membeli. 

Selain kedua sumber tersebut, hal penting lainnya ialah kemasan yang dilihat pertama kali oleh konsumen. Dimana kemasan yang unik bisa menjadi nilai lebih di mata konsumen generasi millenial. Temuan dari Index Tetra Pak inilah yang menjadi tema pada temu media pada tanggal 20 September 2017. 


Temu media ini dihadiri oleh Gabrielle Angriani Communication Manager Tetra Pak Indonesia yang menjelaskan data-data hasil riset kepada media dan blogger secara singkat. Selain itu dihadiri juga  Tuhu Nugraha  Digital Marketing Expert dan Cynthia Tenggara Owner dan CEO BerryKitchen. 



Hasil riset dari Tetra Pak menurut mas Tuhu penting untuk diketahui pemilik brand agar bisa berinovasi dan tidak kaget dengan hadirnya pemain baru yang lebih inovatif. Saat ini banyak pemilik usaha baru yang berbasis digital berhasil merebut pasar yang sudah dikuasai pemain lama karena bisa melihat peluang dan menerapkan teknologi dengan baik. 



Salah satu contohnya ialah katering online berrykitchen.com yang kini berkembang pesat karena bisa mengedukasi pasar untuk membeli katering melalui aplikasi. Awalnya tidak mudah bagi mba Cynthia namun perlahan-lahan konsumen mulai percaya dan membeli secara rutin. Untuk kemasan ia pun membuat desain kemasan sesuai tema-tema tertentu misalnya hari Natal atau proklamasi kemerdekaan. 

Membuat desain khusus merupakan salah satu upaya berrykitchen agar lebih dekat dengan konsumen dan mendapatkan promosi gratis jika konsumen memotret kemudian mempostingnya di akun media sosial. Upaya seperti ini menurut mas Tuhu menyesuaikan karakter generasi millenial yang suka membeli produk karena emosional bukan hanya fungsional dan menyukai produk anti mainstream. 

Tetra Pak juga berupaya mengedukasi perusahaan yang menjadi konsumennya agar perduli dengan kemasan yang menarik sehingga bisa pilihan bagi generasi millenial. Upaya lainnya ialah akan mengeluarkan teknologi augmented reality yang mudah diakses di gawai sehingga anak-anak yang aktif bermain bisa memilih produk melalui kemasan yang interaktif. 

Selain itu Tetra Pak juga akan merangkul UKM yang bergerak di bidang makanan atau minuman agar bisa memproduksi kemasan yang menarik dan tahan lama. Maka Tetra Pak akan menggandeng mitra agar bisa memproduksi kemasan dalam jumlah lebih sedikit namun bersamaan sehingga bisa mengakomodir kebutuhan UKM akan kemasan yang berkualitas. 



Hasil riset Tetra Pack Index 2017 dapat diakses secara umum dengan mengunjungi http://www.tetrapak.com/about/tetra-pak-index. 




Comments

  1. Nah iya tuh. Perilaku konsumen sekarang udh jauh berbeda dgn jaman dulu. Akupun skrg sblm beli sesuatu, pasti selalu browsing dulu utk tau plus minusnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya dengan perubahan teknologi perilaku konsumen pun berubah :)

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Lima Hal Yang Harus Dimiliki Pekerja Digital Masa Kini

ulasan film sokola rimba

PopBox Loker Multifungsi Untuk Berbagai Kebutuhan