Review Film Koki Koki Cilik 2 Berikan Tontonan Positif Keluarga

Bulan Juni dan Juli merupakan saat liburan sekolah dan momen bagi produser merilis film yang menghibur untuk mendapatkan penonton lebih banyak. Produsen dalam dan luar negeri berlomba-lomba menghadirkan tontonan dengan berbagai genre untuk anak-anak sampai dewasa. Persaingan film ini mendorong pembuat film untuk memproduksi karya yang kreatif, menghibur dan memiliki pesan moral yang positif. 



Salah satu produsen film dalam negeri yang akan merilis film dengan segmen keluarga dan anak-anak ialah MNC Pictures yaitu Koki Koki Cilik 2. Film ini lanjutan dari tahun kemarin dengan ada tambahan pemain baru seperti Christian Sugiono, Kimberly Ryder dan Adhiyat. Walaupun ada pemain baru namun tema cerita masih berkaitan dengan film pertama dengan masalah yang berbeda.


poster koki koki cilik 2


Buat yang belum sempat nonton film pertama tetap bisa menonton Koki Koki Cilik 2 karena ada ringkasan di awal film secara singkat. Mendengar ada lanjutan film anak-anak saya sangat antusias menghadiri Press Screening di Kota Kasablanka tanggal 20 Juni 2019.


tiket film koki koki cilik 2



pemain film koki koki cilik 2


Sutradara dalam film Koki Koki Cilik 2 ada Viva Westi menggantikan Ifa Isfansyah yang baru pertama kali menyutradarai film anak yang sebagian besar adalah artis cilik. Namun Viva sebagai sutradara bisa menerjemahkan dengan baik kerjasama alumni Cooking Camp untuk menyemangati gurunya dan menghidupkan kembali tempat yang berkesan bagi mereka. 

Film Koki Koki Cilik 2 diawali dengan keenam alumni Cooking Camp yaitu Kevin, Bima, Melly, Alfa, Niki dan Key yang ingin reuni dengan mendatangi chef Grant. Tapi keadaan tidak sesuai harapan mereka karena Cooking Camp ditutup bahkan chef Grant mengusir mereka untuk pulang. 

Keenam anak ini tetap semangat dengan membersihkan dapur, rumah, membuat masakan bahkan memberi ide untuk berjualan dengan mobil atau Food Truck yang sedang tren. Saat ada kendala tiba-tiba ada anak baru Adit yang datang bersama tantenya Adel untuk mendaftar Cooking Camp. Tanpa diduga Adit bisa membuat sandwich enak yang menjadi ide untuk menu makanan yang dijual dengan Food Truck. 

Saat berjualan dengan Food Truck tidak semudah yang mereka bayangkan karena banyak kendala seperti sepi, dikritik pengunjung, kehujanan sampai diusir oleh petugas keamanan karena berjualan di jalur hijau. Karena keinginan yang kuat untuk membuka Cooking Camp mereka terus berjualan sampai memiliki uang yang banyak.

Adit yang semula selalu sedih dan tertutup dengan orang baru, menjadi lebih senang karena menemukan keluarga baru yang hangat dan bisa memberikan semangat saat sedih. Pelan-pelan sandwich buatan Adit terdengar oleh Evan ayahnya yang melarang keras Adit menjadi chef.




Hubungan Adit dan Evan yang renggang menjadi membuat konflik semakin tegang karena Adit dilarang mengikuti Cooking Camp. Chef Evan dan Chef Grant merupakan teman saat anak-anak dan alumni pertama Cooking Camp. Chef Grant merasa bersalah karena dulu suka mengejek dan meremehkan Chef Evan. 

Keenam anak alumni Cooking Camp yang sedih karena berpisah dengan Adit berusaha menemui meminta maaf kepada Chef Evan. Usaha mereka belum berhasil karena Adit tetap dilarang memasak apalagi menjadi chef. Saat Adit sakit Evan sedih ingin membawa ke dokter namun Adit tidak mau keluar kamar, disitulah Adel memperlihatkan video yang membuat Adit bahagia bersama teman-temannya di Cooking Camp. 

baca juga review film Preman Pensiun

Chef Evan lalu memiliki ide mengadakan kompetisi masak antara tim Chef Evan dengan chef Grant dengan keenam anak dari Cooking Camp. Jika Chef Evan menang maka Adit tidak boleh memasak selamanya sebaliknya jika Adit menang maka Chef Evan akan membantu untuk membuka kembali Cooking Camp. 

Secara keseluruhan film ini lucu, menghibur, menyenangkan untuk ditonton karena banyak kelucuan karena kepolosan anak-anak, mengharukan melihat ketulusan dalam persahabatan anak-anak dan semangat untuk bangkit walaupun sering gagal. 

Saya menjadi belajar dari film Koki Koki Cilik 2 pentingnya persahabatan, berani memaafkan dan meminta maaf kepada orang lain dan menghadapi kompetisi dengan sportif. Walaupun sebagian besar pemain masih anak-anak namun bisa ditonton untuk orang dewasa dan keluarga. Cocok sebagai tontonan keluarga saat mengisi liburan sekolah.



Yang saya suka dari Koki Koki Cilik 2 selain ceritanya, akting pemain juga lagu soundtrack dengan judul "Sepuluh" dengan musik ceria dan lirik untuk semangat untuk terus mencoba walaupun sering gagal. Lagu ini cocok untuk anak-anak dan keluarga karena memberikan energi positif saat mendengarkan agar lebih semangat menjalani aktivitas.

Bagaimanakah hasilnya apakah Adit berhasil mengalahkan ayahnya sendiri bersama keenam temannya untuk membuka Cooking Camp kembali? Sebelum menonton filmya, bisa melihat trailer Koki Koki Cilik 2 yang lucu dan bikin penasaran.  Jawabannya bisa ditonton dengan menonton film Koki Koki Cilik 2 pada tanggal 27 Juni 2019  bioskop seluruh Indonesia.


press screening koki koki cilik 2










Comments

Popular posts from this blog

Lima Hal Yang Harus Dimiliki Pekerja Digital Masa Kini

ulasan film sokola rimba