Pentingnya Konsistensi Menerapkan 3M Saat Pandemi

Menjelang pergantian tahun 2020, kasus Covid-19 terus bertambah setiap harinya. Hal ini tentu menjadi alarm bagi semua masyarakat termasuk saya untuk tetap waspada supaya bisa sehat sampai pandemi berakhir. Banyaknya orang yang kurang peduli dan tidak menerapkan protokol kesehatan dengan baik tentu membuat saya miris karena malah menambah masalah setiap harinya. 

Pemerintah sudah berusaha dengan baik tentu masyarakat juga harus inisiatif untuk menjaga kebersihan dan menerapkan pola hidup sehat. Sejumlah tempat umum seperti pusat perbelanjaan, pasar, stasiun, terminal sudah menyediakan tempat cuci tangan, mewajibkan memakai masker dan diatur pengunjungnya. 

Sampai akhir tahun program 3M terus digencarkan melibatkan berbagai mitra seperti Posyandu, Babinsa sampai ke yayasan agar semakin banyak masyarakat yang disiplin hidup sehat. Setelah minggu lalu mengadakan sosialisasi ke salah satu Posyandu di Bekasi, pada 12 Desember 2020 Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat di Yayasan Bangun Kecerdasan Bangsa. 

Acara ini dihadiri oleh dr. Imam Agus Nurali Sp.KO selaku Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat yang mengajak masyarakat terus menerapkan 3M walaupun pandemi telah selesai karena masih banyak virus lainnya yang bisa menyebabkan penyakit. Covid menular karena manusia bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya sehingga memamaki masker menjadi alat pencegahan penting supaya terhindar dari virus.

Saat ini pemerintah telah menyiapkan vaksin agar mendapat persetujuan dari BPOM dan sertifikasi halal dari MUI agar aman digunakan masyarakat. Tentu ada tenaga medis yang menjadi prioritas terutama yang kontak dengan pasien. Sambil menunggu vaksin siap masyarakat harus terus menjaga kesehatan dengan baik. 

Selanjutnya dr. Nurwirah Verliyanti, MKM selaku Kepala Seksi Promosi Kesehatan Sudinkes Jakarta Timur menyampaikan kabar terbaru tentang pasien Covid yang baru-baru ini diangkut dengan bus memang benar adanya sebannyak 68 orang di Kecamatan Ciracas. Tempat isolasi yang dipilih ialah Graha TMII yang terletak di daerah Jakarta Timur. 

Dari kasus yang ditemui paling banyak terjadi pada cluster keluarga oleh karena itu beliau menghimbau komunitas blogger dan yayasan selaku mitra terus konsisten menerapkan 3M dan menyebarluaskan informasi pencegahan Covid lebih luas di masyarakat. 

Acara kemudian dilanjutkan dengan pemberian bantuan berupa dua set sarana cuci tangan bagi orang dewasa dan anak, thermo gun, penyemprotan disinfektan, masker medis, masker kain untuk orang dewasa, masker kain untuk anak, hand sanitizer, sabun cair, face shield, tempat makan isi piringku, serta beberapa media KIE cegah Covid-19.

Terakhir ibu Marlina Ginting Subdit Komunikasi, Informasi dan Edukasi Kesehatan mengingatkan kembali pentingnya gizi seimbang dengan kampanye isi piringku agar masyarakat memiliki pola hidup sehat seterusnya walaupun pandemi sudah berakhir. 

Konsistensi memang dibutuhkan apalagi saat ini banyak masyarakat di sekitar yang tidak peduli akan protokol kesehatan. Prinsip yang kuat dan kepedulian pada keluarga atau ingkungan sekitar membuat saya terus memakai masker walaupun hanya ke minimarket dekat rumah dan mencuci tangan beberapa kali dalam satu hari. Mungkin bagi orang lain hal ini remeh atau tidak penting tapi bagi saya hal besar yang membuat saya tetap sehat sampai sekarang. 

Karena dengan saya sehat bisa melakukan banyak hal mulai dari belajar, bekerja sampai berbagi kepada orang lain. Untuk itu perlu terus menjaga semangat agar tidak kendor dalam berjuang melewati pandemi dengan menerapkan adaptasi kebiasaan baru saat belanja, makan di restoran bahkan nonton di bioskop.  Info lebih lengkap mengenai informasi kesehatan bisa dibaca di https://promkes.kemkes.go.id/