Semangat Memberikan Edukasi Bahasa Inggris Dan Lingkungan Demi Masa Depan Anak Indonesia

Saat masih SMP salah satu mata pelajaran favorit saya adalah bahasa inggris karena guru yang menjelaskan sangat menyenangkan dan bisa mudah menghafal lagu-lagu dari barat seperti Backstreet boys dan Spice Girls. Bertahun-tahun kemudian saat mengikuti tes minat dan bakat ternyata memang kelebihan saya adalah linguistik yang artinya mudah mengerti pelajaran bahasa dibanding pelajaran lainnya.

Dalam berkomunikasi baik dalam kehidupan sehari-hari atau dalam pekerjaan kemampuan bahasa Inggris banyak dibutuhkan. Apalagi saya sempat mengajar ekspatriat atau tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia sehingga menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantar utama. Kini bahasa Inggris juga sudah familiar dipakai anak muda sebagai bahasa gaul atau yang biasa disebut bahasa Inggris Jaksel. 

Kemudahan yang saya rasakan untuk mendapatkan pendidikan hingga perguruan tinggi ternyata tidak didapatkan semua orang karena masih banyak anak-anak di luar sana yang kesulitan untuk sekolah. Karena kendala ekonomi anak-anak harus membantu orang tuanya mencari nafkah sehingga banyak yang putus sekolah. 

Hal inilah yang juga dilihat  oleh Gede Andika Wira Teja pemuda asal Bali yang melihat banyak anak-anak tidak bisa mengikuti pembelajaran daring di desa Pemuteran saat pandemi Covid 19. Andika lalu berinisiatif mengajar bahasa Inggris pada anak-anak dan mendirikan KREDIBALI (Kreasi Edukasi Bahasa dan Literasi Lingkungan).


KREDIBALI

                                                        sumber : jejakliterasibali.org

Melalui program KREDIBALI anak-anak bisa belajar bahasa Inggris secara gratis dengan membawa sampah plastik sebagai alat bayar. Anak-anak bisa belajar setelah membantu orang tuanya bekerja dan ditujukan bagi keluarga kurang mampu. Selain belajar bahasa Inggris anak-anak juga diajari pendidikan karakter seperti memilah sampah dan menanam juga merawat tanaman. 

Bahasa Inggris dipilih karena Bali dikenal sebagai obyek wisata internasional sehingga anak-anak perlu belajar agar sektor wisata bisa terus berkembang di masa depan. Andika juga bekerja sama dengan berbagai pihak agar sampah plastik yang terkumpul bisa ditukar dengan beras untuk dibagikan kepada lansia yang membutuhkan. 


kelas bahasa inggris KREDIBALI
                                                        sumber : jejakliterasibali.org


Selama menjalankan program KREDIBALI, ada beberapa hambatan yang ditemui Andika beserta teman-temannya yaitu kekhawatiran aparat desa belajar saat pandemi, biaya belajar yang memberatkan orang tua murid dan harus memilih untuk melanjutkan pendidikan S2 di Inggris. 

Namun Andika tidak menyerah dengan komunikasi yang baik anak-anak tetap bisa belajar secara tatap muka di tempat belajar dengan mematuhi protokol kesehatan yang tegas, memberi tahu jika biaya belajar gratis dan Andika dengan besar hati membatalkan kesempatan untuk lanjut kuliah di luar negeri. 

Kerja keras dan pengorbanan relawan pengajar KREDIBALI tidak sia-sia karena di tahun 2021 Gede Andika mendapatkan apresiasi Satu Indonesia Awards Kategori Khusus Pejuang Tanpa Pamrih Di Masa Pandemi Covid 19. Jumlah anak yang belajar pun semakin banyak dari 75 anak menjadi 275 anak di desa Pemuteran. Anak-anak juga semakin termotivasi belajar bahkan percaya diri mengikuti kompetisi sampai tingkat provinsi. 

Sampah yang terkumpul di desa Pemuteran mencapai 781 kg yang kemudian ditukar menjadi 3220 kg beras dan diberikan kepada 172 lansia. Di desa Gianyar ada 152 murid SD dan SMP dengan sampah yang terkumpul 314 kg dan membagikan 118 kg beras kepada 72 lansia. 


bantuan kepada lansia

                                                    sumber : jejakliterasibali.org 

Untuk di wilayah Batur Kintamani, Andika mengedukasi anak-anak belajar bahasa Inggris dengan merawat 1 pohon agar hutan lindung yang gundul bisa ditanami kembali pohon. 

Dalam menjalankan program KREDIBALI motivasi Andika ialah bisa berkontribusi membantu anak-anak yang kurang mampu untuk berjuang mewujudkan mimpinya. Di balik pariwisata Bali yang megah masih banyak masyarakat yang perlu dibantu dan ditumbuhkan semangat untuk berjuangnya. 

Andika berharap kelak ada kesetaraan pembangunan SDM di Bali terutama di wilayah pelosok atau di pedesaan yang jauh dari kota. Melihat kemajuan dan perkembangan KREDIBALI Andika kemudian merasa bangga karena menolak kesempatan kuliah di Inggris karena yang merasakan manfaatnya bukan hanya dirinya tapi juga anak-anak. 

Mendengarkan kisah inspiratif Gede Andika membuat saya merasa semangat untuk terus berbuat kebaikan karena bisa membawa perubahan besar jika dilakukan dengan konisten. Satu jejak harus dimulai hari ini akan melewati proses panjang dan menjadi kebanggan bisa membuat sejarah baru di masa depan. 


Gede Andika Wirateja

                                                  sumber : satu-indonesia.com


Andika juga merasakan manfaat dengan menjadi penerima Satu Indonesia Awards 2021 bisa berkolaborasi dengan berbagai kalangan misalnya Kampung Berseri Astra dan pihak Astra regional di Bali. Anak-anak adalah harapan masa depan bangsa Indonesia saatnya kita berkontribusi dalam pendidikan agar lahir pemimpin yang bisa membawa perubahan ke arah yang lebih baik. 





Comments

  1. Wah keren banget nih, Kak perjuangannya untuk mengedukasi anak bangsa

    ReplyDelete
  2. Edukasi bahasa inggris ini memang sangat penting untuk masa depan

    ReplyDelete
  3. Programnya bagus banget nih, Kak semoga sukses selalu buat Kakaknya

    ReplyDelete
  4. Memang sekarang bahasa inggris ini menjadi salah satu bahasa yang penting

    ReplyDelete
  5. Semangatnya memang wajib diapresiasi nih mengedukasi bahasa inggris untuk anak bangsa

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Lima Hal Yang Harus Dimiliki Pekerja Digital Masa Kini

ulasan film sokola rimba

PopBox Loker Multifungsi Untuk Berbagai Kebutuhan