Menyebarkan Kebaikan Melalui Tulisan

Tak terasa sebulan lagi menuju pergantian tahun baru 2021, biasanya identik dengan liburan bersama keluarga di dalam maupun luar kota. Namun pandemi hadir mengubah rencana banyak orang termasuk saya. Yang biasanya bisa dua atau tiga kali liburan ke luar kota terpaksa ditunda atau dibatalkan.  Bahkan untuk mengunjungi tempat rekreasi pun tidak bisa. Tetapi sekarang sudah ada kabar gembira dari salah satu  obyek wisata keluarga di Taman Impian Jaya Ancol yaitu Ocean Dreams dan Sea World kini sudah bisa didatangi untuk anak-anak dibawah sembila. tahun sampai dewasa maksimal enam puluh tahun.  Hal ini dilakukan setelah pengelola dengan rutin membersihkan semua tempat dengan disinfektan, menyediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer serta memberikan jarak pada kursi penonton. Masyarakat wajib mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak supaya tetap aman dan nyaman selama berkunjung.  Semua staf yang bertugas juga wajib mematuhi protokol kesehatan

Sejak PSBB transisi diberlakukan bulan Juni lalu tren orang berolah raga dengan sepeda meningkat tajam. Sering saya temui dari anak-anak sampai dewasa menaiki sepeda di pinggir jalan baik di pagi maupun sore hari. Orang yang tadinya jarang berolahraga pun kini ikut-ikutan bersepeda di sekitar rumah atau di tempat umum.  Ada beberapa hal yang mendorong peningkatan aktivitas bersepeda yaitu sebagai salah satu pilihan olahraga tanpa harus ke pusat kebugara, orang sudah jenuh di rumah sehingga butuh rekreasi tanpa harus berdesakan di transportasi umum dan menjaga imunitas tubuh.  Peningkatan orang dengan aktivitas bersepeda ditunjukkan dengan hasil survey The Institute For Transportation and Development Policy (ITDP) dari Oktober 2019-Juni 2020 pengguna sepeda meningkat sepuluh kali lipat di sejumlah titik tertentu di Jakarta.  Bagi saya tren bersepeda ini sebuah hal yang positif karena kesadaran orang akan olahraga atau hidup sehat mulai bertambah. Selain itu dengan banyaknya komunitas se

Setelah menunggu tujuh bulan, kabar gembira akhirnya saya terima yaitu dibuka kembali bioskop dengan protokol kesehatan yang cukup ketat. Hal ini saya sambut antusias karena sudah lama ingin menonton film di bioskop. Dua minggu setelah bioskop dibuka kembali, saya menonton film Korea berjudul "Pawn" di CGV Grand Indonesia tanggal 6 November 2020.  Sebelum masuk CGV, setiap pengunjung wajib scan barcode yang berisi biodata seperti nama, email, nmr hp dan enam angka nomer induk kependudukan. Setelah itu akan dicek suhu tubuh, wajib memakai masker, disediakan hand sanitizer di berbagai tempat dan tidak boleh membawa makanan atau minuman ke dalam bioskop.  Awalnya terlihat repot namun saat dijalankan biasa saja karena di tempat lain pun menerapkan hal yang sama seperti di restaurant atau pusat perbelanjaan. Selama kita sadar akan manfaatnya akan ringan dijalankan karena inilah kebiasaan baru yang nantinya akan diterapkan dalam berbagai hal.  Saat melihat trailernya akhir Oktober

Saat pandemi sekarang membuat kita mengurangi pengeluaran dan menjaga tabungan agar bisa bertahan hidup sampai kondisi ekonomi stabil. Maka untuk memiliki tabungan akan lebih aman kalau membuka rekening dan melakukan transaksi dari rumah. Bayangkan jika kita harus datang dan antri tentu akan merepotkan juga beresiko tertular penyakit.  Untunglah perkembangan teknologi kini semakin memudahkan manusia sehingga bisa menabung tanpa harus antri ke bank. Salah satu aplikasi tabungan yang banyak dipakai masyarakat adalah SOBATKU. SOBATKU (Simpanan Online Sahabatku) adalah tabungan online berbasis aplikasi dari KSP Mitra Sejati. Koperasi ini berhasil mengubah image menjadi profesional yang mendapat dukungan dari Bank Sahabat Sampoerna diresmikan tanggal Juli 2017 bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional di kota Makassar. Cara untuk menabung  cukup mudah yaitu unduh aplikasi SOBATKU melalui play store lalu daftar,  isi biodata seperti nama, nomer handphone, email, tanggal lahir, alamat, nama ib

Bulan Oktober 2020 diperingati sebagai bulan peduli kanker payudara yang penting diperhatikan oleh semua perempuan Indonesia. Karena dari Data Global Cancer Observatory 2018 dari World Health Organization (WHO) menunjukkan kasus kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia adalah kanker payudara, yakni 58.256 kasus atau 16,7% dari total 348.809 kasus kanker.  Angka ini bagi saya cukup tinggi mengingat beberapa orang di lingkungan sekitar yang mengidap kanker payudara. Contoh terdekat adalah tetangga di sebelah rumah yang tinggal di Semarang. Saat itu usia saya masih belasan tahun melihat ibu saya membantu merawat dan mendampingi tetangga yang sudah memasuki stadium akhir.  Karena puluhan tahun silam informasi masih minim, stigma masyarakat, dan tekanan mental membuat pengidap kanker payudara takut untuk berobat ke dokter. Namun ibu saya sebagai perawat terus memberikan semangat agar bisa bertahan hidup. Setiap hari ibu membantu mengobati, menghibur dan mendoakan tetangga saya bisa se

Tak terasa sudah tujuh bulan menjalani pandemi baik PSBB maupun adaptasi kebiasaan baru. Memang melelahkan karen harus mengurangi banyak kegiatan bahkan tidak bisa bersilaturahmi dengan keluarga. Namun hal ini terjadi karena masih sering ditemukan masyarakat tidak peduli dengan protokol kesehatan sehingga angka penderita terus bertambah.  Kondisi seperti ini butuh dukungan semua pihak agar pandemi segera berakhir dan ekonomi bisa pulih kembali. Pemerintah sudah berupaya maksimal dengan rutin mengadakan sosialisasi bahkan sering merazia di tempat makan atau tempat keramaian. Tetapi akan menjadi sia-sia jika kesadaran untuk peduli dan patuh dengan protokol kesehatan tidak ada.  Maka sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk menyadari pentingnya aturan dan memiliki empati kepada sesama. Untuk itu minggu lalu tanggal 30 September 2020 Ditjen Promosi Kesehatan mengadakan seminar kesehatan secara virtual untuk mengajak masyarakat agar bisa disiplin mematuhi aturan yang ada.  Seminar dibuka

saat menjadi mahasiswa baru belasan tahun silam, kesulitan yang saya hadapi ialah mencari tempat kos di dekat kampus. kendala yang saya hadapi antara lain kos yang penuh, lokasi jauh dan harga yang kurang terjangkau. tingginya kebutuhan akan kos mahasiswa membuat investasi properti memiliki prospek yang bagus di masa mendatang. Karena setiap tahun pasti banyak mahasiswa yang butuh kamar untuk tempat tinggal sementara sampai lulus. maka tidak heran jika di sekitar kampus bermunculan tempat kos dari rumah sederhana sampai apartemen. sejak tahun 2012 apartemen mahasiswa menjamur di wilayah UI karena banyaknya permintaan. selain itu apartemen bisa menjadi investasi menarik karena harganya akan naik setiap tahun. pemilik apartemen bisa menyewakan unitnya pada mahasiswa, dosen atau karyawan di lingkungan kampus atau perkantoran. salah satu apartemen yang menarik untuk dijadikan investasi adalah Dave Apartemen. Lokasi apartemen ini dekat kutek atau kukusan teknik dan tol kukusan. Jika ingin m