Lima Cara Mudah Identifikasi Dini Gangguan Penglihatan Katarak
Katarak merupakan kekeruhan lensa yang disebabkan proses penuaan atau sebab lain yang menyebabkan penurunan tajam penglihatan sampai terjadi kebutaan. Katarak biasanya terjadi pada usia 40 tahun atau setelah benturan pada bola mata. Pada kasus tertentu, katarak dapat terjadi pada bayi dan anak yang merupakan kelainan sejak lahir.
Yang menjadi tanda atau gejala gangguan penglihatan katarak antara lain :
- penglihatan mata kabur, suram, atau seperti ada bayangan awan atau asap
- sulit untuk melihat pada malam hari
- mata menjadi sensitif pada cahaya
- lensa kacamata sering menjadi tidak jelas atau sering berganti
- warna memudar atau cenderung menguning saat melihat pandangan ganda jika melihat dengan satu mata
Seseorang dapat memiliki faktor resiko katarak jika berusia diatas 40 tahun, terkena paparan sinar ultra violet, riwayat keluarga, adanya kelainan sistemik seperti diabetes, sering memakai tetes mata steroid dan kebiasaan merokok.
Jenis Katarak
Adapun jenis-jenis katarak antara lain :
- katarak senilis yang disebabkan karena proses degenerasi ketuaan sebanyak 90 % dari kasus katarak
- katarak traumatika akibat ruda paksa pada lensa
- katarak kongenital yang merupakan katarak sejak lahir
- katarak komplikasi akibat penyakit sistemik seperti diabetes, efek samping obat-obatan dan gangguan metabolisme.
Berdasarkan data WHO, ada lebih dari 285 juta penduduk dunia mengalami gangguan penglihatan dan 39 juta diantaranya mengalami kebutaan, 124 juta low vision serta 153 juta mengalami gangguan penglihatan karena kelainan refraksi yang tidak terkoreksi. Sebagian besar penyandang gangguan penglihatan hidup di negara berpendapatan rendah yang harus segera diatasi agar tidak bertambah banyak pada tahun 2020.
Penyebab kebutaan terbanyak berdasarkan hasil survei kebutaan Rapid Assesment of Avoidable Blindness atau RAAB tahun 2014-2016 adalah katarak sebanyak 81 %, glaukoma 2,5 %, dan kelainan refraksi 1,7 %. Sebanyak 80 % dari gangguan penglhatan dapat dicegah bahkan diobati.
Melihat data ini pemerintah terus berupaya mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas terdekat.Saat Media Briefing Hari Penglihatan Sedunia dengan tema "Mata Sehat Untuk Semua" di Kementrian Kesehatan tanggal 2 Oktober 2018, dr M Sidik Sp.M Ketua Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) mengatakan Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah penderita katarak tertinggi karena sering terpapar sinar matahari atau UV dan radiasi gawai yang mengakibatkan gangguan penglihatan pada anak.
Selanjutnya dr Aldiana Halim Sp.M(K) sebagai wakil ketua KOMATNAS sebanyak 1,3 juta orang mengalami kebutaan berat yang satu jutanya disebabkan katarak dan 80% penyebab kebutaan ini masih bisa diobati. Untuk mencegah gangguan penglihatan termasuk katarak dr Anung Sugihantono M.Kes sebagai Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menghimbau masyarakat untuk memiliki pola hidup sehat agar terhindar penyakit diabetes dan mengistirahatkan mata setelah bekerja di depan komputer selama beberapa menit.
Supaya gangguan penglihatan dapat dicegah dan diatas masyarakat bisa melakukannya dengan mudah. Ada lima cara mudah untuk mengidentifikasi dini gangguan penglihatan katarak dengan "LIHAT" yaitu :
- Lakukan pemeriksaan mata di Posbindu
- Identifikasi gangguan tajam oleh kader
- Hitung jari jarak enam meter
- Antarkan ke fasilitas kesehatan bila tidak bisa hitung jari jarak enam meter
- Terapi (operasi) bila didiagnosa katarak
Dengan adanya identifikasi dini maka masyarakat bisa mengobati dengan tepat dan mencegah kebutaan. Selain mendorong masyarakat melakukan identifikasi dini, pada puncak peringatan Hari Penglihatan Sedunia yang dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober 2018 di Surabaya Kementrian Kesehatan akan meluncurkan SIGALIH atau Sistem Informasi Penanggulangan Gangguan Penglihatan Naasional.
Tema internasional Hari Penglihatan Sedunia tahun 2018 ialah "Eye Care
Everywhere" yang menekankan aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan
mata bagi semua orang. Sedangkan tema nasionalnya adalah "Mata Sehat
Untuk Semua".
SIGALIH merupakan sistem informasi berbasis web atau android yang berfungsi untuk melaporkan pencatatan dan screening gangguan penglihatan yang melakukan pemeriksaan di Posbindu. Sistem ini diharapkan akan terhubung dengan rumah sakit sehingga akan diketahui tindak lanjut terhadap pasien yang akan dirujuk.
Manfaat SIGALIH adalah meningkatkan upaya pencegahan gangguan penglihatan dengan deteksi dini, meningkatkan layanan kesehatan mata dengan informasi dan koordinasi, dan memberikan data gangguan penglihatan sebagai masukan pengambilan / penerapan kebijakan.
Saatnya masyarakat terlibat dalam pencegahan gangguan penglihatan katarak dengan melakukan pemeriksaan dini di Puskesmas terdekat dan jangan jadikan ponsel atau komputer sumber cahaya saat gelap.
Comments
Post a Comment