Jangan Takut Berbagi Ajak Masyarakat Terlibat Dalam Kebaikan

Beberapa tahun lalu saya mengikuti kegiatan Kelas Inspirasi di Jakarta yang mengajarkan berbagai profesi pada anak-anak di sekolah dasar. Inti dari kegiatan ini adalah berbagi inspirasi inspirasi pada anak-anak dengan mengorbankan sedikit waktu, tenaga, pikiran dan biaya. Walaupun dilakukan dengan sukarela membuat saya dan teman-teman sebagai pengajar merasa bahagia



Dari kegiatan inilah saya belajar bahwa berbagi bisa dilakukan dengan cara menyenangkan karena menyebarkan inspirasi dan melihat senyuman anak-anak yang tulus. Jika melakukan dengan tulus maka kemudahan pun akan dirasakan. Tiga kali saya mengikuti kegiatan seperti itu membuat saya jadi belajar mengendalikan ego, peduli terhadap sesama dan selalu bersyukur dalam hidup.



Banyak hal yang bisa saya peroleh ketika saya mau berbagi kepada orang di sekitar saya. Dimulai dari hal yang sederhana misalnya berbagi informasi positif kepada teman dalam grup whatsapp, berbagi minuman saat di perjalanan, berbagi tempat duduk saat di transportasi umum dan hal lainnya. 

Karena semangat kebaikan dan tujuan untuk mengajak berbagi, saya beberapa kali mengikuti kegiatan Dompet Dhuafa. Lembaga filantropis Islam yang selalu terlibat dalam berbagai kegiatan mulai dari pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi memberikan contoh dengan semangat berbagi bisa merubah banyak kehidupan masyarakat kurang mampu di Indonesia.




Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa dalam mengurangi kemiskinan ialah dengan mengelola  Institut Kemandirian yang terletak di Karawaci. Awalnya lembaga ini didirikan oleh almarhum Prof Drs Amir Radjab Batubara sebagai Vice President di Citibank. Beliau ingin anak yatim piatu bisa mendapat keterampilan yang layak sehingga bisa diterima dengan baik di masyarakat.

Sebelumnya bernama Yayasan Wakapala berdiri di Karawaci sejak tahun 1998 sebagai tempat agar anak yatim atau kaum dhuafa mendapatkan tempat yang layak untuk belajar keterampilan. Setelah beliau meninggal, istrinya tetap melanjutkan kegiatan sosial almarhum kemudian menyerahkan pada Dompet Dhuafa tahun 2011.
 

Institut Kemandirian Dompet Dhuafa memberikan berbagai keterampilan untuk anak muda yang menganggur dan kaum dhuafa agar bisa mandiri secara ekonomi dan membuka peluang usaha di masyarakat. Mereka bukan saja diberi keterampilan namun juga dididik agar memiliki mental wirausaha untuk memiliki bisnis.



Pelatihan yang diberikan antara salon menjahit dan desain baju, desain grafis, service hp, pangkas rambut, salon muslimah dan otomotif. Durasi pelatihan sekitar 3-6 bulan dari hari senin sampai jumat. Peserta pelatihan tersebar dari berbagai daerah dengan usia beragam dari 17-45 tahun.











Pendaftaran dibuka setiap hari, namun diseleksi agar bantuan yang diberikan tepat sasaran. Peserta akan diminta melampirkan fotokopi KTP, ijazah, KK, surat keterangan tidak mampu dan tidak sedang kuliah atau bekerja.




Saat saya mendatangi langsung tanggal 21 Maret 2019 Institut Kemandirian Dompet Dhuafa, ada peserta pria bernama Safiin berasal dari Pandeglang yang mengikuti kelas menjahit. Ia menceritakan awal mulanya diajak teman dari kampung yang sama setelah menganggur selama tiga minggu. Sebelumnya ia bekerja sebagai cleaning service di Jakarta lalu mengundurkan diri dan pulang ke kampung halaman.




Walaupun menjadi peserta pria, ia tidak malu mengikuti pelatihan menjahit karena bercita-cita bisa membuka bisnis busana khusus pria. Rencananya ia ingin bekerja di perusahaan konveksi untuk mendapatkan pengalaman lalu membuka bisnis sendiri.

Setelah selesai mendapatkan pelatihan, peserta akan magang selama sebulan lalu diberi kesempatan untuk bekerja di perusahaan mitra Dompet Dhuafa. Banyak lulusan Institut Kemandirian yang bisa membuka usaha setelah mendapatkan bekal keterampilan dan agama dari pengajar Dompet Dhuafa.




Ustad Syahroni menjadi contoh karena beliau kini menjadi seorang dosen di salah satu perguruan tinggi setelah sebelumnya mendapatkan pelatihan otomotif dan sablon. Beliau kagum dengan semangat pak Amir yang sangat perduli dengan anak yatim bahkan bersedia mendatangi pak Syahroni di Bekasi agar mendapatkan modal usaha.

Berkat pelatihan yang didapat, pak Syahroni bisa membeli tanah, membangun rumah bahkan bisa kuliah sehingga kini menjadi dosen. Inilah bukti bahwa dengan semangat berbagi almarhum Pak Amir bisa membuat orang menjadi lebih sukses dan bermanfaat di masyarakat.

Semangat kebaikan yang dilakukan pak Amir memberikan bukti bahwa beliau tidak takut berbagi. Tema inilah yang kemudian diusung Dompet Dhuafa memasuki bulan Ramadhan yaitu "Jangan Takut Berbagi". Tema ini mengajak masyarakat terutama generasi milenial agar mengubah persepsi berbagi tidak harus dilakukan dalam jumlah besar. Berbagi bisa dimulai dengan jumlah kecil asalkan tulus dan bisa berkelanjutan.

Untuk memudahkan masyarakat agar bisa berbagi, kini Dompet Dhuafa melakukan banyak terobosan misalnya bekerja sama dengan perusahaan pembiayaan online seperti ovo agar anak milenial bisa berbagi tanpa repot datang ke kantor.




Dompet Dhuafa juga memiliki platform online bawaberkah.org yang juga membantu masyarakat mendapatkan donasi dengan mudah dan transparan. Menjelang bulan Ramadhan Dompet Dhuafa memiliki target dana terkumpul 248 milyar yang bekerja sama dengan minimarket dan supermarket untuk memudahkan masyarakat membayar zakat, infak dan sedekah.

Untuk berbagi kepada sesama kita bisa mulai dengan nominal yang kecil misalnya uang untuk minum kopi di mall bisa kita alihkan untuk donasi. Setelah berbagi tidak perlu takut karena kita akan mendapatkan rezeki yang lebih besar dari berbagai sumber.

Ini sudah saya buktikan saat saya menyumbang di masjid setelah solat Idul Fitri dengan uang minim dimiliki, alhamdulilah mendapat rezeki dari saudara yang jumlahnya jauh lebih besar dari yang saya berikan. Begitu juga saat saya berbagi hal lainnya melalui tulisan atau media sosial, saya percaya setiap kebaikan yang terbaca akan mendapatkan berkah dari Allah SWT.

Bagi teman-teman yuk kita tingkatkan semangat berbagi dimulai dari diri sendiri dan dengan cara yang mudah menggunakan ponsel pintar yang ada di genggaman kita. Info lengkap mengenai cara dan program yang bisa kita bantu untuk donasi bisa ikuti akun instagram @dompet_dhuafa.








































Comments

Popular posts from this blog

Lima Hal Yang Harus Dimiliki Pekerja Digital Masa Kini

ulasan film sokola rimba

PopBox Loker Multifungsi Untuk Berbagai Kebutuhan