Mudik Lebih Lancar Dan Aman Dengan Infrastruktur Yang Lebih Baik

Akhir Mei lalu saya mudik ke Semarang untuk bersilaturahmi dengan keluarga dengan menggunakan bis mengikuti program mudik gratis PT Angkasa Pura. Selama bertahun-tahun mengikuti program mudik gratis saya merasakan pengalaman yang berbeda dan menyenangkan. 





Mulai dari bertemu sesama pemudik dari latar belakang yang berbeda, melewati jalur pantura yang ramai sampai melewati jalan tol trans Jawa yang lancar dan melihat pemandangan sekitar. Sekarang mengikuti mudik gratis yang disediakan pemerintah lebih teroganisir karena bisa mendaftar online, menggunakan transportasi umum yang aman dan mendapatkan asuransi Jasa Raharja.




Hal ini sangat membantu saya karena seringkali saya kehabisan tiket kereta api dan butuh bantuan agar bisa bersilaturahmi dengan keluarga di Semarang. Lewat program mudik gratis bagi saya efektif mengurangi angka kecelakaan kendaraan bermotor, mengurangi polusi udara dan kemacetan. 

Dahulu perjalanan dari Jakarta ke Semarang menggunakan bis bisa memakan waktu sampai 10 bahkan 12 jam. Akibatnya saya sering kecapekan bahkan masuk angin karena perjalanan yang terlalu lama. Sekarang berkat pembangunan yang dilakukan pemerintah dan program mudik gratis yang serentak diadakan berbagai instansi baik swasta atau pemerintah perjalanan jadi lebih singkat yaitu 5 sampai 6 jam. 

Saya sempat tidak percaya kalau saya bisa sampai ke Semarang lebih cepat dari yang saya bayangkan. Karena kemarin saat mudik saya berangkat jam 10.00 sampai di Semarang pukul 16.00. Biasanya saya sampai jam 20.00 bahkan pernah tengah malam. Rasa senang dan bersyukur karena pengalaman mudik jadi lebih menyenangkan membuat saya ingin kembali mengikuti program mudik gratis dari pemerintah. 

Sebagai masyarakat saya mengapresiasi banyak pihak yang membuat mudik tahun ini jadi lebih baik dibanding tahun lalu. Mulai dari pembangunan jalan tol, fasilitas bus yang baik, sopir yang disiplin dan tertib, fasilitas SPBU yang menyediakan bahan bakar bagi pemudik, program mudik gratis untuk pengendara sepeda motor dan asuransi kecelakaan bagi orang yang mudik ke kampung halaman. 

Keselamatan tentu menjadi faktor penting karena saya ingin bisa silaturahmi dengan sehat dan selamat dengan keluarga. Beberapa tahun lalu jujur saya selalu was-was ketika mudik karena masih ditemui sopir bus yang ngebut dan ugal-ugalan bahkan mengantuk saat mengemudi. Ditambah banyaknya pengemudi motor yang membawa keluarga untuk jarak jauh.




Sekarang pemerintah melalui Kementerian Perhubungan sudah berupaya dengan baik mengurangi angka kecelakaan dengan menyediakan mudik gratis bagi pengendara motor untuk pulang ke kampung halaman menggunakan bis, kereta api dan kapal laut. Program ini sangat baik agar mereka yang kecapekan dan mengantuk bisa beristirahat tanpa takut terjadi kecelakaan di jalan raya.






Selain itu fasilitas transportasi umum juga semakin baik. Misalnya kereta api sudah sangat nyaman mulai dari kelas ekonomi sampai eksekutif. Penambahan gerbong juga dilakukan untuk menampung banyaknya pemudik yang ingin silaturahmi dengan keluarga. 

Untuk bis antar kota dan antar provinsi juga ada peningkatan kualitas pelayanan misalnya bisa membeli tiket online, tersedia wifi, dispenser bahkan tempat tidur seperti di hotel. Saat mengemudi sopir lebih teratur, disiplin dan memperhatikan rambu-rambu dengan baik sehingga penumpang nyaman dan selamat sampai tujuan.



Saya kini tidak takut untuk bepergian sendiri karena faktor keamanan dan keselamatan sudah terjamin. Misalnya saat saya kembali ke Jakarta menggunakan kereta api bisnis dari Semarang, kini sejak pembelian tiket sampai keberangkatan sangat teratur. Di stasiun banyak petugas keamanan yang membantu penumpang, customer service yang ramah, dan petugas restorasi yang cepat melayani saat berada di dalam kereta api.

Keadaan ini jauh berbeda saat saya datang ke Jakarta tahun 2007 menggunakan kereta api Senja Utama. Dahulu satu gerbong terasa penuh sesak karena banyak orang yang duduk di lantai bahkan di depan kamar kecil. Jika berhenti di setiap stasiun banyak pedagang kecil yang masuk menawarkan makanan atau minuman.



Kondisi toilet jangan ditanya karena sangat kotor dan bau membuat saya enggan membuang air kecil dalam perjalanan. Sekarang sangat nyaman karena penumpang sesuai jumlah kursi yang tersedia, ac yang dingin, keberangkatan tepat waktu, toilet yang bersih dan wangi membuat masyarakat betah menaiki kereta api.

Kemudahan ini mempermudah aktivitas masyarakat yang menggunakan kereta api untuk kuliah atau bekerja di luar kota menjadi lebih singkat. Jarak antar kota bisa ditempuh lebih cepat tanpa perlu capek terjebak macet atau kehabisan bahan bakar. Mahasiswa atau pekerja kantoran dapat mudah menemui keluarganya saat liburan sambil pemandangan di perjalanan.



Fasilitas dan program yang telah disediakan pemerintah seharusnya kita jaga dengan menjaga kebersihan saat perjalanan dan menghargai penumpang lain di dalam transportasi umum. Fasilitas yang bersih dan terawat akan bisa digunakan untuk jangka panjang serta membuat masyarakat lebih memilih transportasi umum dalam bepergian sehingga mengurangi polusi atau kepadatan di jalan raya.

Informasi lebih lengkap mengenai transportasi darat, laut, udara bisa baca di website kementerian perhubungan dephub.go.id dan ikuti akun instagram @kemenhub151










Comments

  1. Menurut saya kenyamanan itu memang syarat utama ketika kita sedang bepergian.

    ReplyDelete
  2. Pasti sangat memudahkan sekali, jika perjalanan yang jauh bisa ditempuh dengan waktu yang semakin cepat.

    ReplyDelete
  3. Alhamdulillaj jika pemerintah sudah berupaya dengan baik mengurangi angka kecelakaan dengan menyediakan mudik gratis.

    ReplyDelete
  4. Keselamatan memang hal paling penting yang perlu kita pertimbangkan, Mbak.

    ReplyDelete
  5. Jika fasilitas transportasi umum semakin baik, kenyamanan penumpang akan terjamin.

    ReplyDelete
  6. Jadi tidak malas lagi untuk bepergian yang jauh heheh, fasilitasnya semakin baik.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Lima Hal Yang Harus Dimiliki Pekerja Digital Masa Kini

ulasan film sokola rimba