Tetap Optimis Menatap Prediksi Ekonomi Indonesia 2020
Beberapa hari lalu pelantikan kabinet Indonesia Maju jilid II telah dilakukan dua hari setelah peresmian presiden dan wakil presiden Republik Indonesia periode 2019-2024. Sejumlah harapan akan peningkatan ekonomi ditaruh pada tokoh yang dipercaya menjadi menteri untuk mewujudkan program yang disosialisasikan saat kampanye.
Banyak pengamat tahun 2020 merupakan tahun yang tidak mudah bagi Indonesia karena akan terkena dampak krisis global akibat perang dagang Amerika dan China. Maka tugas berat pun harus dilakukan oleh menteri keuangan dan kepala BKPM untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Namun apakah ekonomi Indonesia akan melambat di tahun depan? Minggu lalu Forum Kafe BCA mengadakan diskusi rutin ke 11 membahas "Economy Oulook 2020". Diskusi ini dimoderatori oleh Bayu Setiyono salah satu pembawa berita di Kompas TV menghadirkan pembicara antara lain Chief Ekonomi David Sumual, Direktur Riset Indonesia Peter Abdullah, dan Kepala Kajian Makro LPEM UI Febrio Nathan Kacaribu.
Menurut Pak Peter, kebijakan bank sentral dari Amerika tahun depan akan lebih longgar sehingga akan lebih banyak dana masuk ke Indonesia yang membuat rupiah akan lebih kuat dibanding tahun ini. Pemerintah pun telah menyiapkan sejumlah kebijakan terkait perijinan, ketenagakerjaan dan perijinan dalam omnibus law.
Indonesia sebelumnya pernah mengalami krisis global pada tahun 1997 dan 2008 namun masih bisa stabil karena tidak terlalu tergantung dengan perdagangan global dan memiliki konsumsi domestik yang stabil. Krisis global yang terjadi diperkirakan akan masuk ke Indonesia tahun 2021 sehingga masih ada waktu satu tahun untuk persiapan
Walaupun diperkirakan akan melambat, namun ada beberapa sektor akan tumbuh baik misalnya industri makanan yang dibuktikan dengan maraknya kedai kopi susu di kota-kota besar, minuman boba yang kini digemari gen Z atau gen allfa, industri transportasi dengan maraknya tren traveling bagi generasi milenial dan tempat relaksasi seperti salon dan spa.
Selain itu kebutuhan telekomunikasi, pendidikan dan ritel masih tetap akan meningkat karena kebutuhan akan paket data yang cepat serta terjangkau semakin banyak yang ditunjang peningkatan infrastruktur oleh pemerintah.
Pak David memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 bisa mencapai 5,0-5,2% dengan resiko eksternal yang masih terjaga dimana neraca transaksi berjalan berada di level 2,0 - 2,5 % dari PDB. Selain prediksi tersebut proyek infrastruktur dan rencana pemindahan ibukota akan mendorong kinerja sektor kontruksi dan properti. Untuk meningkatkan daya saing nasional, perlu adanya reformasi struktural untuk meningkatkan daya saing nasional dan menarik investasi asing.
Berbicara investasi asing menurut mas Febri saat ini Vietnam sedang mengalami kendala karena infrastruktur yang belum siap menerima derasnya investasi asing. Peluang ini bisa dimanfaatkan pemerintah Indonesia karena infrastruktur yang lebih memadai namun masih ada yang perlu dibenahi yaitu perijinan, biaya ekspor, biaya tenaga kerja yang mendorong iklim investasi lebih baik.
Tugas penting yang perlu diperbaiki oleh menteri keuangan dan perekonomian yang baru ialah kebocoran dana APBN yang ilegal dan legal. Kebocoran ini jika tidak segera diatasi maka bisa menghambat pembangunan dan mengurangi pemerataan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu peningkatan teknologi dan ponsel pintar membuat ekonomi Indonesia di bidang digital terus bertumbuh pesat. Dari data Google dan Temasek menyatakan Indonesia berkontribusi 40 miliar dollar atau Rp 567,49 triliun dari total nilai ekonomi digital di Asia Tenggara. Nilai ekonomi berasal dari lima sektor berbasis internet yaitu wisata atau travel, layanan finansial, media online, transportasi online dan e-commerce.
Masyarakat tidak perlu khawatir akan krisis global karena kita tidak terlalu tergantung pada ekonomi global artinya masih baik-baik saja justru harus optimis karena konsumsi masyarakat masih baik.
Semoga tokoh yang dipercaya menjadi menteri bisa menjalankan tugas-tugasnya dengan baik.
ReplyDeleteJadi tugas berat harus dilakukan oleh menteri keuangan dan kepala BKPM untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia ya Mbak.
ReplyDeleteiya aamiin :)
DeletePada tahun 1997 dan 2008 Indonesia memang pernah mengalami krisis global namun masih bisa diatasi kembali.
ReplyDeletebetul sekali :)
DeleteReformasi struktural memang sangat diperlukan untuk meningkatkan daya saing nasional dan menarik investasi asing.
ReplyDeleteiya setuju :)
DeleteSemoga dengan adanya mentri-mentri baru indonesia bisa semakin bagus dan berkembang lagi.
ReplyDeleteaamiin semoga :)
DeleteKebutuhan telekomunikasi, pendidikan dan ritel memang masih tetap akan selalu meningkat.
ReplyDeleteiyaa karena dibutuhkan orang banyak :)
Delete