Program Literasi Keuangan Keluarga Dalam #IbuBerbagiBijak
Dalam rumah tangga yang memiliki peran penting dalam mengelola keuangan ialah istri atau ibu. Peranan ibu dalam membagi pengeluaran dan pemasukan harus cermat dan teliti. Karena akan ada banyak biaya yang perlu diprioritaskan misalnya untuk pendidikan anak, belanja kebutuhan sehari-hari, biaya kesehatan dan biaya tak terduga.
Sayangnya pengetahuan mengelola keuangan masih belum merata karena masih banyak masyarakat yang belum bijak dalam mengatur uang yang dimiliki. Padahal dari kemampuan yang dimiliki seorang ibu akan menjadi contoh untuk anak-anaknya dan menjadi gaya hidup saat dewasa. Jika ibu di rumah cenderung boros dan konsumtif maka anak juga akan mencontoh gaya hidup yang sama dibanding menjadi pengusaha.
Hal ini sesuai dengan data Survei Nasional OJK 2016 yang menunjukkan bahwa tingkat literasi dan inklusi keuangan perempuan yang masih rendah yaitu sebesar 25,5 % dan 66,2 % dibandingkan tingkat literasi serta inklusi keuangan laki-laki sebesar 33,2 % dan 69,6 %.
Edukasi Literasi Keuangan #IbuBerbagiBijak
Untuk itulah Visa sebagai perusahaan teknologi pembayaran bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan atau OJK mengadakan program literasi keuangan bagi perempuan teruatama para ibu. Kampanye dengan tema #IbuBerbagiBijak bertujuan mengajarkan pengelolaan keuangan lebih bijak dan mendorong berbagi pengetahuan kepada lingkungan sekitar.
Salah satu kegiatan edukasi literasi keuangan yang diadakan di RPTRA Kopi Gandaria tanggal 10 September 2018 menghadirkan pembicara perencana keuangan Prita Ghozie dan Aditya Lugina sebagai pelaku bisnis perempuan. Berbeda dengan acara talkshow yang diadakan di kafe atau kampus, kali ini diadakan di taman yang mengundang ibu-ibu pengurus kelurahan dan pelaku usaha kecil.
Bagi saya kesempatan ini sayang jika dilewatkan apalagi menyangkut bagaimana mengelola keuangan karena akan menjadi bekal yang penting saat menjadi seorang ibu. Walaupun saya pernah menghadiri beberapa sesi dengan mba Prita namun tidak pernah bosan karena cara menyampaikan yang komunikatif dan materi yang bisa diterapkan dengan mudah.
Sebelum memulai sesi sharing ibu-ibu diminta untuk memeriksa keuangan dengan mengisi form yang sudah dibagikan. Dalam form ini terdapat dua kolom yaitu sisi pemasukan dan pengeluaran. Setelah mengisi sesuai dengan jumlah uang yang kelola nanti akan terlihat bagaimana kita mengelola keuangan sehari-hari.
Dalam memeriksa keuangan ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan antara lain :
- biaya untuk kebutuhan hidup harus dari penghasilan bukan dari pinjaman
- biaya hidup idealnya lebih kecil dari pemasukan
- penting untuk memiliki dana darurat tiga kali dari pengeluaran atau pemasukan
- dalam tabungan sebaiknya pemasukan lebih besar dari pengeluaran
- bagaimana mengelola pengeluaran agar gaya hidup sesuai dengan pemasukan
- tetapkan minimal 5 % setiap tahun untuk zakat supaya lebih berkah
- bikin list kebutuhan rutin mulai dari harian, bulanan dan tahunan
- penting untuk memiliki asuransi
- usahakan agar cicilan hutang 10 % dari pengeluaran
- perlu memiliki investasi minimal 15 % dari pengeluaran
Tahap ketiga ialah merencanakan keuangan. Jika kita ingin menambah penghasilan agar tidak tergantung dari suami, maka ada tiga pilihan untuk mendapatkan uang tambahan yaitu bekerja, menjadi investor atau pemilik bisnis.
Untuk memulai usaha kita bisa mempertimbangkan
- apa hobi atau kesukaan kita?
- apakah ada pasar atau hasil yang didapat dari hobi?
- jam kerja seperti apa yang disukai ?
Setelah menjalani bisnis kita juga harus bisa mengelola keuangan dengan memisahkan keuangan pribadi dan keluarga, memiliki rencana pengeluaran, tidak hutang konsumtif, memiliki tabungan dan investasi serta dana darurat.
Sebagai pelaku bisnis, Aditya Lugina berbagi pengalaman bagaimana memulai bisnis kulit dengan nama Gammara. Untuk mengawali usaha yang perlu dilakukan ialah kenali apa yang kita sukai, bahan baku apa yang akan kita pilih, bagaimana merencanakan keuangan dengan baik, berapa harga jual dan siapa sasaran pembelinya.
Sesudah melakoni usaha, menurut mba Aditya penting untuk menggaji diri sendiri, menabung, dan mengalokasikan anggaran untuk pengembangan bisnis. Selain sisi keuangan mba Aditya juga memiliki saran yang bagus ialah selalu mengaffirmasi atau merumuskan sasaran dengan pilihan positif dan visualisasi atau membayangkan sasaran atau tujuan dengan hal positif.
Bagi saya sesi ini menyenangkan karena bisa mendapat ilmu penting bagaimana mengelola keuangan dalam rumah tangga maupun bisnis. Program literasi keuangan keluarga ternyata bisa dipahami dan diterapkan dengan mudah. Akan lebih baik lagi jika informasi ini bisa dibagikan dengan teman atau kerabat sehingga semakin banyak ibu yang bisa mengelola keuangan lebih baik.
wah seneng banget bisa belajar keuangan langsung dari ahlinya
ReplyDeleteiya belajar dan dipraktekkan di rumah tangga :)
Delete