Lima Tips Olahraga Agar Tubuh Makin Sehat
Tinggal hitungan hari tahun 2018 akan berakhir dan berganti ke tahun 2019. Biasanya banyak orang akan bikin resolusi yang isinya target atau cita-cita yang mau dicapai di tahun 2019. Salah satu resolusi yang banyak ditulis termasuk saya ialah ingin turun berat badan atau langsing. Namun banyak orang hanya menulis resolusi tanpa memulai sebuah aktivitas sehingga hasilnya pun jauh dari harapan.
Supaya tidak sekedar resolusi di atas kertas, butuh niat yang kuat dan tindakan agar bisa memulai langkah kecil untuk sampai ke tujuan akhir. Hal ini mulai saya terapkan walaupun gak mudah bahkan kadang gak dilakukan sama sekali. Kebiasaan jelek ini awalnya sih biasa aja namun lama-lama jadi bikin berat badan naik dan lemak pun menumpuk di beberapa tubuh seperti perut, paha dan lengan.
Saya pun sadar olahraga menjadi jawaban penting selain mengatur pola makan dan istirahat. Untuk rutin berolahraga memang godaannya banyak mulai dari capek, ngantuk, males, hujan dan lain-lain. Untungnya saya minggu lalu tanggal 7 Desember 2018 dapet undangan dari Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga buat kampanye "Pentingnya Olahraga Bagi Kesehatan".
Undangannya pun unik karena tempatnya di RPTRA Borobudur yang ada lapangan basket, taman bermain dan aula. Dokter Kartini Rustandi M.Kes Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga Kementerian Kesehatan RI udah menegaskan kesehatan bukan segalanya tapi tanpa kesehatan segalanya bukan apa-apa.
Artinya kalau tubuh sehat kita mau melakukan banyak kegiatan akan lebih optimal dibanding yang gampang sakit atau capek. Pemerintah sejak tahun 2015 sudah mengajak masyarakat hidup sehat dengan kegiatan "GERMAS" yang dikampanyekan sampai pelosok daerah. Hasilnya penyakit menular menurun tapi sebaliknya penyakit tidak menular karena kurang aktvitas fisik malah tambah banyak.
Pemerintah berusaha untuk mengajak masyarakat aktif bergerak untuk menekan penyakit tidak menular seperti diabetes, jantung, kanker dan lain-lain. Salah satu simbolnya dengan pelemparan bola "Ayo Indonesia Bergerak" saat perayaan Hari Kesehatan Nasional 2018.
Udah ada anjuran untuk berolahraga minimal 30 menit sehari tapi banyak orang bilang gak sempet atau gimana caranya kalau seharian kerja di kantor?. Tenang dr Michael Triangto SpKO yang biasa melatih atlet seperti Kevin dan Markus ini punya tipsnya.
1. Biasakan olahraga sejak dini dilakukan secara bertahap dari pemanasan 5-10 menit dan pendinginan 5 menit. Bagi yang baru mau berolahraga mulai dengan gampang seperti jalan kaki di sekitar rumah sesuai kemampuan. Setelah terbiasa berjalan kaki maka sedikit demi sedikit bisa meningkat dengan lari atau olahraga berat lainnya. Gak usah memaksakan diri ikut marathon atau lomba lari yang lagi tren kalau belum terbiasa karena resikonya juga besar kalau kita ikut-ikutan tanpa latihan yang rutin.
2. Pilih olahraga yang aman, mudah, dan sesuai kondisi fisik. Sekarang banyak pilihan olahraga yang bisa dilakukan misalnya jogging, sepeda, senam, zumba, yoga, renang, dll. Kalau waktu lebih banyak di kantor kita bisa tetap berolahraga cukup pake kursi kita bisa angkat kaki setinggi perut, mengangkat tas, atau setengah turun dari kursi. Biasakan juga naik atau turun menggunakan tangga, mengambil minuman sendiri dan membeli makanan di kantin supaya ada aktivitas fisik.
3. Setelah berolahraga ukur nadi supaya bisa tahu apakah target denyut nadi tercapai atau tidak. Selain denyut nadi bisa juga mengukur kadar lemak, massa otot, lingkar pinggang dalam tubuh apakah ada perubahan selain berat badan yang berkurang.
4. Supaya hasilnya lebih optimal, olahraga harus teratur 30 menit sehari atau tiga kali dalam seminggu. Kalau tidak teratur berat badan pun jadi tidak stabil karena akan naik dan penyakit mudah datang pekerjaan jadi terhambat.
5. Cari sistem atau lingkungan yang mendukung supaya bisa saling mengingatkan dan memberi semangat untuk hidup lebih sehat. Lingkungan ini berpengaruh ke mental kita karena banyak orang yang iri atau nyinyir saat kita ingin sehat yang bisa bikin kita sedih atau stress. Dengan adanya teman atau keluarga yang terus mendukung maka kita jadi lebih semangat olahraga dan merubah pola hidup jadi lebih sehat.
Pengalaman menurunkan olahraga untuk menurunkan berat badan dialami Novita Ratna Sari. Seorang perempuan muda yang memiliki tekad kuat untuk hidup sehat. Ia bercerita setiap tahun membuat resolusi ingin kurus namun tidak terukur sehingga hasilnya selalu nihil. Sampai ia pun tersadar untuk memulai langkah kecil berolahraga.
Olahraga yang ia lakukan dimulai dari jalan kaki selama lima menit. Pelan-pelan bertambah sesuai kemampuan tubuhnya. Yang dulunya tidak bisa menaiki jembatan penyebrangan kini bisa menaiki dengan semangat dan lancar. Hal lain yang ia lakukan di kantor ialah mengambil makanan atau minuman sendiri dan membeli makanan di kantin dengan berjalan kaki supaya terbiasa beraktivitas.
Novita memiliki target lain yaitu bisa memakai baju ukuran M di dalam mall. Lama-lama olahraga yang tadinya jalan kaki berkembang ke squat, boxing dan lainya. Hasilnya kini berat badan Novita dari 102 kg menjadi 77 kg. Untuk makanan Novita tidak melakukan diet namun mengatur pola makan dengan menu yang mengandung gizi seimbang.
Nah ternyata hidup sehat bisa dilakukan dengan mudah dimulai dari olahraga ringan dan gratis yaitu jalan kaki. Dengan niat yang kuat, tujuan terukur, dilakukan dengan teratur berat badan bisa berkurang penyakit juga berkurang. Mari berolahraga dengan teratur agar tubuh sehat dan bugar serta terhindar dari penyakit.
Wah, salut banget sama konsistensi Mbak Nisa! :D
ReplyDeleteTetap semangat mbak sampai tahun-tahun berikutnya!
iya terima kasih :)
Delete