Dengan Sadari Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati
Menurut Data Statistik Penyakit Kanker di Indonesia ada lima jenis kanker yang banyak diderita di Indonesia yaitu kanker payudara, kanker leher rahim , kanker paru, kanker kolokteral, kanker nasofaring. Karena tingginya penderita kanker payudaradi Indonesia dan bertepatan dengan bulan diperingatinya kanker payudara secara internasional, maka Garda Medika sebagai bagian dari asuransi kesehatan Asuransi Astra bekerja sama dengan blogdetik dan lovepink Indonesia mengadakan kegiatan kopdar "Jakarta Goes Pink" pada 3 Oktober 2014 bertempat di Hongkong Cafe Sarinah Jakarta Pusat.
Acara yang dihadiri teman-teman blogger ini bertujuan untuk mengajak dan mensosialisasikan pentingnya pemeriksaaan kesehatan secara rutin agar penyakit kanker payudara dapat dicegah dan diobati lebih awal sehingga biaya pengobatan dapat ditekan. Sebelum acara dimulai para blogger bisa memeriksa kesehatan berupa tekanan darah, gula darah, asam urat dan kolesterol untuk mengontrol kondisi kesehatan yang ada serta mendapatkan voucher untuk medical check up dan tes mammografi dari rumah sakit di Bekasi
Mas Fayyas Ahmadullah sebagai perwakilan dari blogdetik memberikan sambutan serta mekanisme lomba blog yang diadakanGarda Medika untuk memperingati bulan kanker payudara. Selanjutnya bapak Iwan Pranoto selaku Manager CommunicationAsuransi Astra menjelaskan secara singkat tentang Garda Medika yang merupakan bagian dari Asuransi Kesehatan Astra yang perduli terhadap penyakit kanker payudara.
Pembicara pertama dr Dody Parmadi menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan kanker payudara antara lain kanker payudaramerupakan penyakit yang menempati urutan pertama di Indonesia dimana 32 % dari total kasus kanker ialah kanker payudara, selain itu 30% penderita kanker payudara berusia kurang dari 40 tahun, dan jumlah angka kematian mencapai 40 % dari kasus yang ada. Melihat dan mendengar informasi ini tentu timbul pertanyaan mengapa jumlah penderitanya banyak dan persentasi meninggal juga cukup besar? ternyata menurut dr Dody penyebabnya adalah penderita yang datang berobat kebanyakan sudah stadium lanjut dimana sel-sel kanker sudah membelah dan menyebar dengan cepat ke organ tubuh lainnya seperti liver dan paru-paru.
Wanita yang memiliki resiko terkena penyakit kanker payudara antara lain wanita yang tidak hamil atau hamil di usia di atas 35 tahun, wanita yang menggunakan terapi hormon pada masa setelah menopause, tidak menyusui anak karena sibuk bekerja, meminum minuman alkohol , dan riwayat trauma (terbentur benda keras) .
Ternyata menurut penelitian Dr Tetyana Pudrovska peneliti utama higher status occupations and breast cancer wanita karir beresiko terkena kanker payudara 70 % dibandingkan ibu tumah tangga atau wanita yang bekerja sebagai staff rendah. Penyebabnya antara lain tidak menyusui, menunda kehamilan, stress karena pekerjaan, polusi udara serta kurangnya tidur.
Gejala atau tanda penyakit kanker payudara antara lain bengkak seluruh atau bagian pada payudara, iritasi pada kulit, payudara terasa nyeri, puting susu nyeri atau masuk ke dalam, puting susu atau kulit payudara berwarna kemerahan atau bersisik seperti kulit jeruk dan keluarnya cairan dan darah dari puting susu.
Untuk mengobati kanker payudara tindakan yang biasa dilakukan ialah pembedahan, radioterapi, dan kemoterapi. Pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi penyakit kanker payudara antara lain biopsi, x ray dada, scan tulang, CT scan, MRI, USG dan mammografi dan PET scan. Untuk mengurangi dan mengajak masyarakat awam akan pentingnya pemeriksaan dari dini maka diperkenalkan istilah "SADARI" yaitu periksa payudara sendiri dimana wanita bisa melakukan pemeriksaan sendiri di rumah di depan kaca untuk mengetahui apakah ada benjolan atau gejala penyakit kanker payudara.
Setelah dr Dody menjelaskan tentang penyakit kanker payudara, maka 2 pembicara lainnya yaitu mba Shanti dan Heni sebagai bagian dari komunitas lovepink Indonesia. Untuk berbagi pengalaman bagaimana mereka bisa melalui penyakit kanker payudara dan suka duka ketika berobat di rumah sakit. Awalnya mba Shanti
menceritakan ketika di tahun 2011 dia merasa baik-baik saja karena sibuk bekerja dan cenderung tidak terlalu perduli dengan kesehatan merasakan ada benjolan di payudara dan memeriksa kesehatan ditemani dengan dua orang temannya di sebuah RS. Setelah mendengar kabar bahwa mba Shanti mengidap kanker payudara dan harus dioperasi dalam waktu 2 minggu dengan mengangkat payudara sebelah kiri maka dengan pertimbangan ingin sembuh demi masa depan anak maka mba Shanti memutuskan untuk dioperasi dan menjalani perawatan setelah operasi seperti kemoterapi dan radiasi. Padahal jika dilihat dari segi usia mba Shanti masih terbilang muda yaitu 35 tahun dan tidak merokok dan meminum alkohol namun karena sibuk bekerja dan kurang perduli terhadap kesehatan maka resiko terkena kanker payudara pun cukup besar.
Pengalaman mba Heni pun juga hampir sama yaitu ketika memeriksakan kesehatan dengan dokter awalnya tidak ditemukan gejala yang serius namun dua bulan kemudian setelah memeriksa kesehatan kembali ternyata mengidap kanker payudara dan harus dikemoterapi serta dioperasi. Belajar dari dua pengalaman orang yang sudah menjalani operasi dan perawatan ternyata pemeriksaan lebih dini sangat penting untuk mengetahui gejala awal dan mengobati dengan segera agar kemungkinan untuk sembuh juga besar.
Namun untuk memeriksakan kesehatan di rumah sakit bukanlah hal mudah karena 90% wanita memiliki ketakutan jika mengetahui akan bahaya penyakit tersebut namun hal itu harus segera dirubah karena jika ditunda semakin lama gejala penyakit akan semakin parah serta biaya pengobatan akan semakin mahal. Untungnya sekarang ada komunitas lovepink Indonesia dimana komunitas ini akan membantu mendampingi wanita jika ingin memeriksakan kesehatan dan memberikan pendampingan kepada keluarga terdekat. karena dukungan lingkungan sekitar seperti suami, orang tua, saudara, teman kantor, sahabat juga berpengaruh akan kesembuhan dari penyakit kanker payudara.
Komunitas lovepink sendiri memiliki beberapa kegiatan positif yang mendukung wanita yang pernah mengidap kanker payudaraseperti ada beauty class agar wanita juga bisa tampil cantik dan percaya diri setelah menjalani kemoterapi, kemudian juga ada kelas meditasi untuk memotivasi penyembuhan secara mental dan emosional. Kegiatan besar lainnya ialah event "Jakarta Goes Pink" pada tanggal 12 Oktober dimana akan ada pawai dari depan Plaza Indonesia hingga kantor Walikota Jakarta untuk memberikan kesadaran penyakit kanker payudara terhadap masyarakat luas dan ada banyak kegiatan lainnya pada event tersebut seperti pemeriksaan kesehatan, games , dll.
Sebelum di akhir acara para blogger diajak untuk berani memeriksakan kesehatan baik secara sendiri maupun dengan mendatangi rumah sakit agar bisa diobati lebih awal dan juga mengajak masyarakat untuk memiliki asuransi kesehatan karena biaya rumah sakit dan pengobatan yang masih mahal di Indonesia sehingga dengan asuransi biaya bisa ditanggung oleh asuransi salah satunya Asuransi Kesehatan Garda Medika yang juga menanggung penyakit kanker payudara.
Menjelang akhir acara semua blogger diminta berdiri untuk bersama-sama menggunakan gelang pink yang dibagikan penyelenggara acara sebagai tanda dukungan untuk penyakit kanker payudara dan berfoto bersama semua blogger yang hadir pada acara kopdar "Jakarta Goes Pink".
Comments
Post a Comment