Serunya Belajar Public Speaking Di Acara Kopdar BRID
Untuk pertama kalinya komunitas Blogger Reporter Indonesia mengadakan kopi darat pada sabtu 18 Oktober 2014 bertempat di Warung Komando Jakarta Selatan. Acara kopdar ini dihadiri sekitar 36 orang yang terdiri dari admin brid, anggota , serta pendiri BRID.
Yang bertugas menjadi MC pada acara ini adalah mba Edrida Pulungan yang juga penulis buku. Sekitar jam 10 acara kopdar pun dimulai dari sambutan mas Hasmi selaku pendiri BRID yang menjelaskan bahwa selain kopdar akan ada materi public speaking yang disampaikan oleh Kang Arul yang juga dosen mata kuliah cyber media atau yang lebih dikenal sebagai dosen galau dan Mas Muchlis Anwar selaku pakar berbicara yang sudah menekuni dunia public speaking selama 22 tahun.
Pembicara pertama mas Muchlis pun mulai sharing akan pengalamannya selama ini yang diawali dengan pernyataan bahwa "Semua orang bisa berbicara namun tidak semua orang bisa berbicara dengan baik" namun semua ada ilmunya dan bisa dipelajari dengan baik. mas Muchlis menceritakan pengalamannya yang menjadi penyiar radio sejak tahun 1992 dan telah menonton ratusan video pembicara terkemuka di dunia dan membaca berbagai jenis buku tentang public speaking maka diambil kesimpulan yaitu ada dua tipe berbicara di depan umum yaitu : berbicara minimalis dan seni berbicara.
Ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan sebelum kita tampil di muka umum antara lain : apa yan akan dibicarakan, bagaimana kita akan menyampaikan materi, kepada siapa materi akan disampaikan. Selain itu kita perlu melatih intonasi kata yang diucapkan, bahasa tubuh, kecepatan saat mengucapkan kata. Karena sesungguhnya pada saat berbicara konten hanya 7 % dari kesuksesan presentasi, faktor lainnya yang cukup besar cara menyampaikan 38 % dan bahasa tubuh 55 %.
Kemudian mas Muchlis mempersilahkan mas Hasmi untuk mempraktekkan langsung public speaking yang sudah diajarkan agar lebih baik saat sambutan di awal acara. Ternyata setelah menggunakan bahasa tubuh yang ekspresif maka kesan yang diperoleh lebih baik lebih baik dari saat membuka acara kopdar BRID. karena mas Hasmi saat memberikan sambutan masih terkesan kaku dan monoton karena kurangnya bahasa tubuh yang digunakan saat berbicara di depan umum.
Setelah itu mas Muchlis mengatakan ada tiga jenis pembicara yang biasa tampil di publik antara lain : pembicara yang menginspirasi, pembicara biasa saja dan pembicara seperti obat tidur yang membosankan yang bisa membuat orang mengantuk. Seringkali kita melihat orang tersebut sangat pintar dan jenius dengan banyaknya titel yang dimiliki namun saat berbicara membosankan dan tidak menarik ternyata kesimpulannya kemampuan berbicara tidak selalu sebanding dengan ilmu yang dimiliki namun kemampuan bicara diperoleh dengan latihan yang serius.
Saya sendiri sering mengikuti pelatihan public speaking namun belum terpikir untuk berlatih secara serius namun dengan acara kopdar ini saya ingin melatih diri agar bisa berbicara dengan baik di depan umum karena sebagai seorang blogger saya juga harus bisa menyampaikan ide atau saran dengan baik di depan publik. dan ternyata selama ini saya berbicara dengan cara yang sama sehingga terasa membosankan dan kurang menggunakan bahasa tubuh dengan baik. kuncinya menurut mas Muchlis ada dua yaitu persiapan dan latihan.
Selanjutnya pembicara kedua kang Arul yang menceritakan latar belakangnya yang sebelumnya menjadi penyiar radio MGT FM Bandung dan kepala diklat wartawan yang sering melatih cara mewawancara bagi wartawan. Dalam public speaking kang Arul mengatakan hal yang perlu dipersiapkan adalah kenali diri kita sehingga kita menjadi "penting untuk didengarkan " orang lain, saat kita berbicara kita harus bisa membuat orang lain membutuhkan kehadiran kita.
Hal kedua yang harus diperhatikan ialah kenali latar belakang kita agar kita memiliki ciri khas dan faktor penguat dibandingkan pembicara yang lain. Selain itu kenali budaya kita dan audiens dimana penting kita bisa menyesuaikan dengan audiens yang lain dan tidak terbawa arus begitu saja. Selanjutnya ialah kenali audiens kita agar pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik dan membekas di benak audiens. Hal penting lainnya ialah mempersiapkan hal yang tidak kita duga misalnya ketika materi yang dipersiapkan tidak bisa dibuka atau tertinggal dirumah, serta kondisi audiens yang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Maka kita harus membuat list hal apa saja yang perlu dipersiapkan dan siap memberikan materi dalam kondisi apapun.
Setelah itu kang Arul memberikan tantangan kepada para blogger untuk menjual tusuk gigi secara meyakinkan kepada audiens dan juri yang terdiri mas Hasmi, kang Arul, mas Muchlis. ada dua belas peserta yang menawarkan dengan gaya yang berbeda dan unik. Setelah proses penjurian maka terpilih dua pemenang yang mendapatkan hadiah berupa voucher umroh sebesar 2,5 juta.
Selain itu diumumkan juga pemenang live tweet yang mendapatkan souvenir dan mie ayam mercon dari Warung Komando. Setelah itu para blogger dipersilahkan mencicipi masakan utama Warung Komando yang melihat-lihat inerior Warung Komando .
Acara terakhir semua blogger berkumpul untuk berkenalan dan bersilaturahmi agar saling mengenal dan berfoto bersama serta rencana pelatihan public speaking dengan waktu yang lebih lama agar hasil yang diperoleh lebih maksimal. Acara ini ditunggu para blogger agar bisa meningkatkan skill berbicara di depan umum dan mengakrabkan para blogger.
Yang bertugas menjadi MC pada acara ini adalah mba Edrida Pulungan yang juga penulis buku. Sekitar jam 10 acara kopdar pun dimulai dari sambutan mas Hasmi selaku pendiri BRID yang menjelaskan bahwa selain kopdar akan ada materi public speaking yang disampaikan oleh Kang Arul yang juga dosen mata kuliah cyber media atau yang lebih dikenal sebagai dosen galau dan Mas Muchlis Anwar selaku pakar berbicara yang sudah menekuni dunia public speaking selama 22 tahun.
Pembicara pertama mas Muchlis pun mulai sharing akan pengalamannya selama ini yang diawali dengan pernyataan bahwa "Semua orang bisa berbicara namun tidak semua orang bisa berbicara dengan baik" namun semua ada ilmunya dan bisa dipelajari dengan baik. mas Muchlis menceritakan pengalamannya yang menjadi penyiar radio sejak tahun 1992 dan telah menonton ratusan video pembicara terkemuka di dunia dan membaca berbagai jenis buku tentang public speaking maka diambil kesimpulan yaitu ada dua tipe berbicara di depan umum yaitu : berbicara minimalis dan seni berbicara.
Ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan sebelum kita tampil di muka umum antara lain : apa yan akan dibicarakan, bagaimana kita akan menyampaikan materi, kepada siapa materi akan disampaikan. Selain itu kita perlu melatih intonasi kata yang diucapkan, bahasa tubuh, kecepatan saat mengucapkan kata. Karena sesungguhnya pada saat berbicara konten hanya 7 % dari kesuksesan presentasi, faktor lainnya yang cukup besar cara menyampaikan 38 % dan bahasa tubuh 55 %.
Kemudian mas Muchlis mempersilahkan mas Hasmi untuk mempraktekkan langsung public speaking yang sudah diajarkan agar lebih baik saat sambutan di awal acara. Ternyata setelah menggunakan bahasa tubuh yang ekspresif maka kesan yang diperoleh lebih baik lebih baik dari saat membuka acara kopdar BRID. karena mas Hasmi saat memberikan sambutan masih terkesan kaku dan monoton karena kurangnya bahasa tubuh yang digunakan saat berbicara di depan umum.
Setelah itu mas Muchlis mengatakan ada tiga jenis pembicara yang biasa tampil di publik antara lain : pembicara yang menginspirasi, pembicara biasa saja dan pembicara seperti obat tidur yang membosankan yang bisa membuat orang mengantuk. Seringkali kita melihat orang tersebut sangat pintar dan jenius dengan banyaknya titel yang dimiliki namun saat berbicara membosankan dan tidak menarik ternyata kesimpulannya kemampuan berbicara tidak selalu sebanding dengan ilmu yang dimiliki namun kemampuan bicara diperoleh dengan latihan yang serius.
Saya sendiri sering mengikuti pelatihan public speaking namun belum terpikir untuk berlatih secara serius namun dengan acara kopdar ini saya ingin melatih diri agar bisa berbicara dengan baik di depan umum karena sebagai seorang blogger saya juga harus bisa menyampaikan ide atau saran dengan baik di depan publik. dan ternyata selama ini saya berbicara dengan cara yang sama sehingga terasa membosankan dan kurang menggunakan bahasa tubuh dengan baik. kuncinya menurut mas Muchlis ada dua yaitu persiapan dan latihan.
Selanjutnya pembicara kedua kang Arul yang menceritakan latar belakangnya yang sebelumnya menjadi penyiar radio MGT FM Bandung dan kepala diklat wartawan yang sering melatih cara mewawancara bagi wartawan. Dalam public speaking kang Arul mengatakan hal yang perlu dipersiapkan adalah kenali diri kita sehingga kita menjadi "penting untuk didengarkan " orang lain, saat kita berbicara kita harus bisa membuat orang lain membutuhkan kehadiran kita.
Hal kedua yang harus diperhatikan ialah kenali latar belakang kita agar kita memiliki ciri khas dan faktor penguat dibandingkan pembicara yang lain. Selain itu kenali budaya kita dan audiens dimana penting kita bisa menyesuaikan dengan audiens yang lain dan tidak terbawa arus begitu saja. Selanjutnya ialah kenali audiens kita agar pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik dan membekas di benak audiens. Hal penting lainnya ialah mempersiapkan hal yang tidak kita duga misalnya ketika materi yang dipersiapkan tidak bisa dibuka atau tertinggal dirumah, serta kondisi audiens yang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Maka kita harus membuat list hal apa saja yang perlu dipersiapkan dan siap memberikan materi dalam kondisi apapun.
Setelah itu kang Arul memberikan tantangan kepada para blogger untuk menjual tusuk gigi secara meyakinkan kepada audiens dan juri yang terdiri mas Hasmi, kang Arul, mas Muchlis. ada dua belas peserta yang menawarkan dengan gaya yang berbeda dan unik. Setelah proses penjurian maka terpilih dua pemenang yang mendapatkan hadiah berupa voucher umroh sebesar 2,5 juta.
Selain itu diumumkan juga pemenang live tweet yang mendapatkan souvenir dan mie ayam mercon dari Warung Komando. Setelah itu para blogger dipersilahkan mencicipi masakan utama Warung Komando yang melihat-lihat inerior Warung Komando .
Acara terakhir semua blogger berkumpul untuk berkenalan dan bersilaturahmi agar saling mengenal dan berfoto bersama serta rencana pelatihan public speaking dengan waktu yang lebih lama agar hasil yang diperoleh lebih maksimal. Acara ini ditunggu para blogger agar bisa meningkatkan skill berbicara di depan umum dan mengakrabkan para blogger.
Terimakasih untuk liputannya, maaf nih terlambat ngasih comment.
ReplyDeletegpp mas, makasih ya udah comment :)
Delete