Rempah-Rempah Bukti Kejayaan Indonesia di Mata Dunia

Rempah-rempah merupakan mahakarya Tuhan yang ada di tanah Indonesia. Berkat rempah-rempah perekonomian bangsa Indonesia menjadi berkembang pesat sehingga melahirkan pelabuhan-pelabuhan yang maju dan ramai karena banyak didatangi pedagang dari asing seperti India, Turki, Cina, bahkan hingga Eropa. Beberapa kerajaan di Indonesia pun terkenal akan hasil rempah-rempahnya seperti kerajaan Ternate dan Tidore yang banyak ditumbuhi cengkeh dan pala yang banyak digunakan untuk menghangatkan badan sehingga banyak dibutuhkan orang-orang yang tinggal di daerah dingin misalnya benua Eropa, kerajaan Sriwijaya akan hasil kemenyan nya yang banyak digunakan sebagai sarana beribadah agama Buddha.



Karena rempah-rempah banyak ditemukan di wilayah Indonesia maka masakan Indonesia pun kaya akan rempah-rempah. Tak afdol rasanya jika memasak tidak memakai rempah-rempah misalnya bawang merah, bawang putih, cabai, tomat, lada, pala, ketumbar, kayu manis, dll. dan dari rempah-rempah tersebut masakan Indonesia menjadi bervariatif mulai dari rasa pedas, asin, manis, gurih, asem, dll.



Bahkan menurut beberapa survei masakan atau makanan Indonesia termasuk dalam kategori terlezat di dunia seperti rendang, nasi goreng, sate ayam. Bahkan beberapa pelajar asing yang kuliah di Indonesia lebih menyukai makanan tradisional seperti gado-gado, pecel, dll. Pada tahun 2011dan  2014 menurut survey yang diadakan oleh CNN melalui jejaring sosial facebook , rendang dinobatkan sebagai makanan terlezat di dunia mengalahkan pizza, sphagetti, bahkan sushi. Dalam polling tersebut posisi kedua ditempati nasi goreng, sedangkan untuk sate ayam terletak pada posisi 19.
(sumber:http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/kuliner/14/06/08/n6tx5y-makanan-terlezat-di-dunia-bernama-rendang)

Dengan adanya polling tersebut masakan Indonesia bisa membangkitkan industri kreatif dan pariwisata apabila dikelola dengan benar. Dalam masakan rendang, nasi goreng, dan sate semuanya mengandung rempah-rempah asli seperti Indonesia seperti cabe, bawang merah, bawang putih, lada, kunyit, lengkuas, gula merah, daun salam, dll yang apabila diolah akan menghasilkan cita rasa yang lezat, aroma rempah yang harum, serta bumbu yang awet dalam beberapa hari.

Terbukti dengan rempah-rempah bisa membawa nama Indonesia di mata dunia, dan membuat saya dan masyarakat lainnya semakin bangga akan kekayaan alam Indonesia, dan makanan Indonesia tidak kalah populer dengan makanan asing seperti Korea, Jepang, Thailand. Bahkan dengan kreatifitas bumbu yang terdiri dari rempah-rempah bisa dibuat menjadi makanan olahan yang tahan lama dan bisa dijadikan oleh-oleh.



misalnya bumbu tabur rendang rawit untuk nasi dan mi yang berukuran 80 gram yang terbuat dari santan murni, cabai rawit merah, cabai merah, bawang putih, bawang merah, ebi , terasi. bumbu yang bisa tahan lama jika dibawa bepergian ke luar negeri.Aroma bumbu yang khas serta warna bumbu yang kecoklatan bisa menjadi obat kangen akan masakan rendang. Dengan inovasi dan kreatifitas seperti ini maka bumbu tradisional bisa dikenal hingga manca negara bahkan di ekspor sebagai salah satu olahan rempah-rempah Indonesia. Rendang rawit ini juga tersedia bagi yang tidak terlalu menyukai pedas dengan pilihan rendang rawit mild.
(sumber: http://food.detik.com/read/2014/07/17/155433/2640308/288/rendang-rawit-pedas-gurih-bumbu-rendang-tabur-untuk-nasi-dan-mi)



Sambal lainnya yang terkenal ialah sambal bu rudy yang kini menjadi oleh-oleh khas kota Surabaya.
Sambal ini terdiri dari sambal bawang, sambel terasi, dan sambal hijau. dengan daya tahan yang lama hingga dua bulan maka sambal ini banyak dijadikan oleh-oleh jika mengunjungi kota Surabaya. Dan dengan harga yang relatif terjangkau dan rasa pedas yang khas membuat orang Indonesia yang mayoritas suka makanan pedas maka sambal ini menjadi pelengkap makanan sehari-sehari. Banyak orang yang bilang tidak lengkap kalau makan tidak mengunakan sambal, dan tiada hari tanpa sambal.




Rempah-rempah yang ada kini bisa diolah dengan kreatif sehingga bisa membawa nama Indonesia ke tingkat internasional melalui makanan atau minuman. Bahkan salah satu minuman khas Indonesia kopi luwak pernah menjadi perbincangan hangat pada Oprah Winfrey dan menyebutkan sebagai minuman dengan citarasa unik dan lezat. Padahal proses pengolahan kopi luwak terdengar agak menjijikkan karena tercampur dengan kotoran luwak. Karena proses pengolahan yang lama dan melibatkan binatang luwak maka kopi luwak asal Indonesia bisa dihargai Rp 1 juta per cangkirnya.

Karena cita rasa, prestise, dan kelangkaan maka harga ekspor kopi luwak di pasaran internasional bisa mencapai puluhan juta. Hal membuat saya bangga namun juga khawatir akan punahnya
luwak jika hanya dipelihara dalam kandang sedangkan pada zaman dahulu luwak banyak dilepas dan ditemukan di dalam hutan.
(sumber:http://internasional.kompas.com/read/2010/12/19/12091865/Kopi.Luwak.dari.Tanam.Paksa.ke.Oprah)


Dengan adanya sumber daya alam yang melimpah akan rempah-rempah, kreativitas generasi muda mengolah, promosi melalui media sosial yang gencar, dan dukungan pemerintah akan industri kreatif maka saya optimis rempah-rempah bisa menjadi komoditas ekspor yang bisa menghasilkan devisa, membuka banyak lapangan pekerjaan, dan mendatangkan turis ke Indonesia. Kejayaan bangsa Indonesia akan rempah-rempah bisa bangkit kembali dengan wujud yang berbeda namun dengan bahan dasar yang sama.








Comments

Popular posts from this blog

Lima Hal Yang Harus Dimiliki Pekerja Digital Masa Kini

ulasan film sokola rimba

PopBox Loker Multifungsi Untuk Berbagai Kebutuhan