Impianku Menikmati Pergantian Tahun 2015 di Gunung Bromo

Sebagai orang yang sudah cukup lama tinggal di Jakarta, menikmati pergantian tahun biasanya hanya dilakukan di rumah saja karena jalanan pasti akan macet dan tengah malam biasanya akan turun hujan. Hiburan yang ada pun hampir sama setiap tahunnya mulai dari pentas musik penyanyi terkenal di beberapa pusat keramaian seperti di Monas, Ancol, atau Taman Mini Indonesia Indah dan akan diakhiri oleh pesta kembang api pada detik-detik pergantian tahun.



Tidak ada yang salah dengan hiburan tersebut, namun jika sudah sering menonton acara tersebut di televisi setiap tahun maka akan timbul rasa jenuh dan ingin melakukan kegiatan yang baru dan berbeda serta jauh dari hiruk pikuk kemacetan Jakarta. Selama ini perayaan tahun baru identik dengan pesta pora dengan bersenang-senang bersama teman atau keluarga. Padahal perayaan tahun baru bisa juga dilakukan dengan bersyukur dengan apa yang sudah di raih selama setahun serta evaluasi diri dengan kekurangan yang ada selama satu tahun penuh. Perayaan tahun baru juga tidak harus dilakukan di tempat yang mahal atau mewah seperti hotel atau cafe namun bisa juga dilakukan di alam terbuka seperti gunung atau pantai agar bisa lebih bersyukur dan evaluasi diri lebih khusuk.



Selama bertahun - tahun saya ingin menikmati suasana tahun baru di luar kota agar bisa menikmati pemandangan alam yang indah, bisa memiliki pengalaman yang berbeda serta lebih bersyukur akan kesempatan dan ciptaaan Tuhan yang luar biasa indahnya. Salah satu tempat yang ingin saya kunjungi pada saat pergantian tahun 2015 nanti ialah Gunung Bromo. Gunung Bromo sudah terkenal akan keindahan alamnya dan tradisi budaya nya yang unik dan inspiratif. Beberapa objek wisata yang bisa dikunjungi di sekitar Gunung Bromo antara lain Kawah Bromo, Pasir Berbisik, Bukit Teletabis, Air terjun Coban Pelangi, serta Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.



Masing -masing obyek wisata memiliki keunggulan yang layak untuk didatangi antara lain lautan pasir yang jika tertiup angin membawa butiran pasir seolah berbisik, padang savana yang dikelilingi perbukitan, pemandangan yang indah ketika matahari terbit, langit biru yang cerah, aroma belerang di sekitar gunung bromo, hutan yang hijau di sekitar air terjun bahkan pelangi yang terbias dari pucuk - pucuk tebing.



Untuk akses transportasi saat ini relatif mudah jika ingin menuju Gunung Bromo bisa dengan kereta api atau pesawat namun harus pesan jauh-jauh hari terutama menjelang tahun baru yang akan berebutan dengan penumpang lainnya. Ada beberapa alternatif jalan yang bisa dilalui jika ingin menuju Bromo namun saya lebih menyukai melalui kota Malang karena dari Jakarta sudah banyak kereta api yang menuju Malang serta keindahan kota Malang yang sayang jika dilewatkan. Dari beberapa informasi yang saya baca jika dari kota Malang maka kita bisa melihat keindahan alam berupa perkebunan apel serta hijaunya pegunungan di daerah GubugKlakah.



Untuk menginap di daerah wisata Gunung Bromo sudah banyak penginapan bahkan ada pula yang tersedia air hangat tergantung budget yang dipunya. Bahkan banyak penginapan di rumah warga atau yang lebih dikenal dengan istilah homestay. Saya ingin mencoba dan merasakan penginapan langsung di rumah warga agar bisa berinteraksi langsung dengan warga dan membantu perekonomian mereka di bidang pariwisata. Biaya pun penginapan pun bervariasi dari harga sekitar 100 ribuan bahkan lebih tergantung fasilitas yang ada namun jika memilih penginapan di rumah warga harga bisa jauh lebih murah.

Biaya untuk mengunjungi gunung Bromo relatif murah dibandingkan harus liburan tahun baru ke luar negeri karena biaya yang dibutuhkan sekitar 600 rb atau 700 rb per orang bahkan bisa lebih murah jika berpergian lebih dari satu orang karena bisa share biaya transportasi dan penginapan secara bersama-sama



Selain indahnya pemandangan nilai lebih lainnya jika menikamati pergantian tahun di Gunung Bromo ialah upacara adat yang sakral seperti kasodo yaitu upacara yang diselenggarakan masyarakat asli suku Tengger yang sering diadakan di bulan Desember atau Januari. Upacara ini dilakukan sebagai ucapan terima kasih masyarakat Tengger kepada Sang Hyang Widi dimana masyarakat akan memberikan sesembahan kepada dewa yang dilempar ke kawah Gunung Bromo. Dalam upacara ini upacara ini masyarakat meminta panen yang berlimpah serta kesembuhan dari segala macam penyakit.

Saya ingin melihat dan merasakan langsung sakralnya upacara tersebut agar bisa lebih bersyukur akan kesehatan dan rejeki yang diberikan oleh Tuhan. Ini pelajaran hidup yang bisa menjadi pengalaman yang berharga dimana masyarakat Tengger terkenal akan kepatuhan akan hukum adat yang mereka yakini selama bertahun-tahun. Masyarakat Tengger dikenal sebagai masyarakat pemeluk agama Hindu yang taat dan religius.

Berwisata ke gunung Bromo selain menikmati pemandangan alam yang indah akan juga bisa merasakan pengalaman spiritual yang unik dan berkesan. Saya sebagai orang Indonesia bangga akan kekayaan alam yang indah di gunung Bromo yang pernah menjadi lokasi syuting film The Philosopher tentu sayang jika tidak mendukung pariwisata dalam negri. Salah satu dukungan saya ialah dengan mengunjungi gunung Bromo agar dapat membagikan pengalaman kepada orang lain dan mendorong orang Indonesia mengunjungi obyek wisata dalam negri. Semoga impian itu bisa terwujud di tahun 2014 ini dan bisa tour bersama blogger reporter indonesia dengan Asia Wisata. amiin..





Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Lima Hal Yang Harus Dimiliki Pekerja Digital Masa Kini

ulasan film sokola rimba