Catatan Harian Sang Balerina Tangguh

Saat saya membaca info mengenai peluncuran buku disertai pementasan tari balet, saya pun penasaran ingin mengetahui seperti apa peluncuran buku tersebut. Keesokan harinya tanggal 6 Januari 2015 jam 14.30 saya menuju Gramedia Matraman untuk menghadiri peluncuran buku tersebut. Setibanya di sana jam, acara tidak langsung dimulai karena menunggu penulis yang sedang dalam perjalanan, namun tamu yang hadir dipersilahkan untuk mencicipi hidangan coffe break yang ada sambil menunggu acara dimulai.



Sebelum acara dimulai, saya sempat berfoto bersama dengan teman saya serta  mba Jetty Maika yang ternyata seorang balerina profesional. Tepat jam 16 acara peluncuran buku pun dimulai. Acara diawali sambutan dari MC, kemudian penyerahan simbolis buku dari editor mba Nana kepada mba Jetty, dan penampilan tari balet dari adik-adik sekolah balet Speranza.






Cerita di awali dari mba Nana yang melihat naskah pembuatan buku tentang mba Jetty yang ditolak dan ditaruh paling atas. mba Nana sendiri kebetulan pernah melihat pertunjukan tari balet mba Jetty di beberapa tempat dan kemudian mengontak mba Jetty melalui facebook agar menulis ulang naskah agar buku tersebut bisa diterbitkan. mba Nana pun mengusulkan agar mencari penulis baru dan editor baru sehingga tulisan yang dihasilkan bisa lebih baik.



Selanjutnya mba Gana yang merupakan teman dari mba Jetty pun mengusulkan agar mengontak mas Budi Maryono seorang penulis buku dan cerpen dari Semarang. Ketika pertama kali bertemu pun mas Budi memiliki keyakinan bahwa akan mudah untuk menceritakan kembali karena sifat mba Jetty yang mudah berbicara dengan orang lain bahkan dengan orang baru dikenal sekalipun. Mas Budi pun memiliki konsep bahwa untuk menulis buku semua harus dimulai dari awal dan wawancara. Proses wawancara pun dilakukan dengan jarak jauh antara Semarang dan Jakarta, mas Budi mengirimkan pertanyaan melalui tulisan, maka mba Jetty harus mengirimkan jawaban dengan suara agar lebih natural, lengkap dan apa adanya. Jawaban yang diberikan pun sangat banyak dan beragam bahkan ketika dituliskan jumlahnya menjadi sangat tebal sehingga membuat mas Budi menjadi dilema karena harus membuang beberapa cerita dan membatasi jumlah halaman hanya 120 halaman.

Sebelum mba Jetty memutuskan untuk membuat sebuah buku, ide membuat memoar berasal dari suaminya yang suka membaca buku dan melihat mba Jetty suka membaca buku biografi atau autobiografi yang menginspirasi. Setelah beberapa kali di dorong oleh suaminya dan mba Gana, akhirnya mba Jetty pun memberanikan diri untuk menerbitkan buku yang bersumber dari catatan harian mba Jetty selama menjadi balerina.

Buku ini merupakan perjalanan hidup dari kaca mata dan ingatan walaupun ada beberapa hal yang terlewat belum sempat dimasukkan dalam buku. Pendapat mba Jetty sendiri tentang perkembangan balet di Indonesia sendiri ada kemajuan dari segi teknis namun untuk kualitas masih belum dibandingkan negara lainnya di Asia.

Harapan terhadap diluncurkan buku ini adalah bisa menjadi inspirasi bahkan yang mengerti balet sekalipun, bisa menunjukkan bahwa dalam hidup butuh perjuangan tidak ada yang instan, serta bisa menjadi referensi buku tentang balet di Indonesia walaupun masih minim.



Dalam keluarga, kepiawaian mba Jetty dalam menari balet pun ternyata menurun kepada sang puteri Jemima Vaya yang juga lincah dan lentur dalam menari balet. Kedepannya mba Jetty ingin agar Indonesia bisa memiliki Ballet Company dan menjadikan balet bukan sekedar pelengkap kegiatan anak-anak namun bisa sesuatu yang ditekuni secara profesional.






Di akhir acara mba Jetty memberikan tanda tangan bagi tamu yang telah membeli buku dan berfoto bersama. Setelah menghadiri acara peluncuran buku tersebut saya menjadi mengetahui bahwa menjadi balerina bukanlah hal yang mudah dan cantik seperti kostumnya di atas panggung, namun dibutuhkan latihan yang konsisten dan pengorbanan yang tidak mudah. Maka saya jadi bangga dan mengapreasiasi kerja keras mba Jetty untuk menjadi balerina yang profesional dan berharap ada balerina dari Indonesia yang bisa berprestasi di tingkat internasional.



Comments

Popular posts from this blog

Lima Hal Yang Harus Dimiliki Pekerja Digital Masa Kini

ulasan film sokola rimba