Dengan Meminum Teh Javana Membuat Bangga Jadi Orang Indonesia

Bangsa Indonesia dikenal dengan kekayaan alamnya yang beraneka ragam mulai dari tumbuhan, hewan, dan pemandangan yang indah. Kekayaan alam itulah yang membuat bangsa asing datang yang kemudian menjajah agar bisa mengambil kekayaan alam yang ada dan menjualnya ke luar negeri. Salah satu kekayaan alam kebanggaan Indonesia ialah teh yang terkenal hingga manca negara. Masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan meminum teh setiap harinya. Berbagai kalangan usia meminum teh dengan tujuan yang berbeda antara lain untuk pelepas dahaga.

Sebagai salah satu produsen minuman dalam kemasan "Wings Food" meluncurkan teh kemasan dalam botol yang berkualitas bagi masyarakat. Acara peluncuran minuman teh yang diberi nama Javana diselenggarakan pada 14 Januari 2015 di The Lounge Studio XXI. Sebelum memasuki ruangan rekan-rekan blogger dan media melakukan registrasi terlebih dahulu, kemudian bisa foto bersama dengan botol teh Javana yang berukuran besar.

Pintu The Lounge pun akhirnya dibuka sekitar pukul 12.00 dan telah tersedia beberapa meja panjang bagi rekan-rekan media dan blogger. Hidangan makan siang pun tersaji lengkap mulai dari makanan utama, salad, buah-buahan, kue dan minuman bersoda. Sambil menyantap makan siang, kami diiringi band yang menyanyikan lagu-lagu yang sedang populer saat ini. Tampak ornamen khas Indonesia yang menghiasi dinding seperti gunungan wayang dan wayang. Selain itu pakaian dari staf registrasi dan lainnya menggunakan pakaian adat Jawa seperti putri dari Keraton.

Acara dimulai pukul 13.00, yang dibuka oleh MC ternama Indi Barends dengan mengenakan pakaian yang mengandung ornamen Indonesia. Acara peluncuran ini juga dihadiri oleh Ibu Ratna selaku Ketua Bidang Promosi Teh Indonesia yang telah berkeliling lebih dari dua puluh negara untuk mempelajari tentang teh. Hadir pula Tohpati, yang menggubah lagu zamrud khatulistiwa karya Guruh Sukarno Putra menjadi jingle Javana dan Bapak Aristo Kristandyo, Grup Head Of Marketing Beverage Wings Food.

Ketiga orang tersebut kemudian diminta naik ke atas panggung untuk berbagi tentang teh Indonesia, jingle yang dipakai, dan keunggulan dari teh Javana. Ibu Ratna pun menceritakan bahwa teh telah dikenal 5000 tahun yang lalu dari Cina yang kemudian dibawa ke berbagai negara seperti Jepang, Korea dan Indonesia. Kemudian di abad ke 16 telah menjadi komoditas yang seksi karena di Eropa teh banyak dipakai oleh bangsawan hingga menjadi barang yang mahal. Karena teh tidak bisa ditanam di Eropa maka sekitar tahun 1830 orang Belanda mencoba menanamya di Jawa dan mengekspornya ke Eropa.

Yang menjadi ciri khas dari teh Indonesia adalah jika disajikan lebih kental dan memiliki aroma yang berbeda dibandingkan teh dari negara lain. Hal ini disebabkan Indonesia memiliki iklim yang tropis. Teh yang terdapat di Indonesia sebagian besar adalah teh hitam, dan teh hijau jika diseduh maka akan berwarna coklat kemerahan. Teh yang baik tidak hanya bisa dirasakan di mulut namun juga di tubuh. Dalam satu hari, Bu Ratna biasa meminum teh di pagi, sore dan malam hari. Beliau juga menambahkan teh hijau bisa berfungsi untuk meningkatkan konsentrasi dan memberikan energi jika diminum sore hari setelah seharian bekerja.

Selanjutnya mas Tohpati mengatakan jika lagu Zamrud Khatulistiwa merupakan lagu yang melegenda karena walaupun sudah diciptakan sejak lama namun musiknya masih relevan hingga sekarang. Ia sendiri sering memainkan lagu tersebut dan tertarik untuk mengangkat budaya Indonesia. Ia juga mengungkapkan keprihatinannya karena generasi muda lebih tertarik dengan budaya barat padahal budaya Indonesia sendiri sangat kaya. Dalam mengaransemen lagu tersebut, mas Tohpati tidak banyak melakukan perubahan hanya sedikit menambahkan sedikit elemen pentatonis.

Terkahir bapak Aristo mengatakan teh memiliki permintaan yang cukup tinggi, dengan pertumbuhan sekitar 15 % sejak tahun lalu. Selain itu dari 41.5 % makanan dan minuman kemasan di modern market, urutan kedua tertinggi yang biasa dibeli adalah minuman kemasan dalam botol. Keunggulan teh Javana sendiri ialah menggunakan teknologi Aroma Recovery System sehingga ketika membuka botol teh Javana, aroma teh yang diseduh pertama kali tetap akan terasa. Teh Melati dipilih karena minuman tersebut minuman khas dari Jawa. Dengan tagline "Cita Rasa Teh Indonesia" teh kualitas terbaik yang dahulu dipersembahkan untuk para raja dan diekspor kini  10 % nya dapat dinikmati semua kalangan Indonesia.

Untuk mengkampanyekan rasa bangga terhadap komoditas Indonesia, Wings Indonesia meluncurkan kampanye digital ManaIndonesiamu yang telah dimulai sejak Desember 2014. Kampanye menggunakan social media dari akun instagram @ManaIndonesiamu yang memiliki lebih dari 2000 follower, facebook manaIndonesiamu, dan twitter @manaIDmu. Mana Indonesiamu adalah gerakan untuk mengumpulkan foto, cerita, tulisan, dan video tentang potensi Indonesia agar generasi muda dapat bangga dan membagikannya ke dunia Internasional.

Dalam kampanye iklan televisi Javana menggandeng pelaku seni dan budaya yang memiliki prestasi di dunia internasional yaitu Tohpati, Maudy Ayunda, dan Raden Sirait. Sebelum diluncurkan di televisi, kemarin ditayangkan iklan Javana yang menampilkan Maudy Ayunda dengan pakaian khas Indonesia.

 

Acara peluncuran yang dinanti pun tiba, lalu beberapa orang mengenakan pakaian dengan adat Jawa membawa botol teh Javana yang berukuran besar, dan dibungkus dengan kain merah yang kemudian dibuka bapak Aristo sebagai tanda peluncuran teh Javana.

Saya terkesan dengan acara peluncuran teh ini, karena dipersiapkan dengan matang baik dari kostum, lokasi, ornamen dan pelaku seni budaya yang mengangkat tema Indonesia. Dengan meminum teh bukan sekedar melepas dahaga namun juga menujukkan kebanggaan sebagai orang Indonesia. Saya bangga karena teh merupakan komoditi yang terkenal di dunia dan banyak membiayai Indonesia. Kini meminum teh kualitas ekspor dapat dinikmati dengan harga terjangkau yaitu Rp.3000. Saya ingin segera mengupload foto atau cerita tentang kekayaan Indonesia di www.ManaIndonesiamu.com dan membagikannya ke seluruh dunia tentang kekayaan Indonesia