Cerita Persahabatan Dalam Film HIJAB
Jika mendengar kata hijab, maka yang terlintas di benak saya atau orang lain ialah penutup kepala bagi perempuan agar sesuai dengan syariat Islam. Selain itu hijab juga dikaitkan dengan identitas bagi perempuan muslim. Namun dalam perkembangannya, hijab saat ini menjadi sebuah gaya baru dalam fashion dan munculnya komunitas hijabers di berbagai kota di Indonesia. Dari berbagai media yang saya lihat baik dari televisi, majalah, maupun internet banyak pengamat fashion Indonesia memprediksi jika Indonesia akan menjadi pusat trendsetter hijab dunia pada tahun 2020.
Saat saya menghadiri press screening dan press conference Film HIJAB di Epicentrum XXI 13 Januari 2015, terlihat dekorasi yang cerah dengan warna merah muda dan biru. Selain itu terdapat panggung untuk pemain band, stand beberapa sponsor antara lain Indosat, JNE, dan Mazaya Cosmetics. Zaskia Adya Mecca dan Haykal Kamil pun hadir selaku produser dan menjawab pertanyaan dari media sebelum film dimulai.
Film pun dimulai sekitar pukul 17.15, walaupun saya sempat melihat trailer film ini sehari sebelum menonton, ternyata banyak hal yang diceritakan dalam film ini bahwa hijab bukanlah film dakwah yang menggurui. Dalam film ini diceritakan bahwa ada empat perempuan yang bershabat yaitu Bia, Tata, Sari dan Anin. Ketiga perempuan tersebut selain Anin telah menikah dan mengenakan hijab dengan alasan dan gaya yang berbeda. Setelah ketiganya menikah, mereka pun memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga dan "ikut suami". Saat arisan bersama salah seorang suami yaitu Gamal berkata bahwa arisan ini adalah arisan suami karena uang arisan berasal dari para suami.
Para perempuan pun tidak nyaman dengan ucapan tersebut dan ingin memiliki bisnis yang tidak mengganggu kehidupan rumah tangga mereka dan memilih bisnis hijab secara online. Mereka pun mulai membagi tugas dari mulai membuat design, memposting melalui social media, dan meminta rekomendasi dari fashion blogger dari luar negeri. Lambat laun usaha mereka pun berkembang walaupun harus menyimpan rahasia dari suami mereka.
Ketika para suami mengalami kesulitan keuangan dan mengetahui kebohongan para istri, masalah mulai muncul. Para perempuan ini dihadapkan pada pilihan yang sulit karena mereka mendapat tawaran untuk tampil di pameran busana internasional atau memilih kembali ikut suami seperti sebelumnya.
Di sisi lain Anin pun mengalami dilema apakah akan melanjutkan hubungan dengan Chaki sang sutradara atau menerima perjodohan dari teman dekat ibunya yang besar di Paris. Anin sendiri sangat menyukai hal-hal yang berbau Perancis baik itu fashion, film, atau novel.
Sejak awal film hingga akhir, film ini berhasil membuat penonton tertawa karena akting para pemain yang terlihat natural. Selain itu cerita film mudah dicerna dan tidak terkesan menggurui karena cerita yang diutamakan ialah drama komedi tentang suka duka para perempuan yang menjalani bisnis hijab.
Saya sendiri tidak menyangka bahwa film HIJAB dapat menjadi film yang ringan, menghibur, namun memiliki pesan yang positif. Dalam film ini saya bisa menerima pesan tentang mengetahui potensi bisnis hijab, suka duka membangun bisnis pakaian, dan pentingnya komunikasi antara suami dan istri dalam rumah tangga.
Selesai menonton, hampir semua pemain dan sutradara langsung berkumpul di bawah untuk memberikan pernyataan dan menjawab pertanyaan dari rekan- rekan media. Ketika salah satu media bertanya bagaimana membangun chemistry sehingga tampak natural dalam film ini, para pemain pun menjawab dengan sering jalan bersama, main game bersama saat syuting, bahkan bikin grup whatsapp dengan nama yang dirahasiakan.
Sebelum meninggalkan bioskop, penonton mengantri keluar untuk menukarkan tiket dengan goodie bag yang berisi majalah, bolpen dan USB dari JNE. Saya merasa puas dengan panitia yang mengadakan acara pemutaran film karena tempat yang luas untuk menonton, memberikan makanan ringan bagi penonton dan cerita film HIJAB sendiri yang menghibur serta akting pemain yang sesuai dengan karakter yang diperankan.
Buat yang belum menonton, segera aja nonton di bioskop terdekat atau ikut nonton bareng tgl 17 Januari 2015 di pejaten village jam 12 - selesai dan tanggal 25 Januari 2015 di Pondok Indah Mall.
aduhhh pengen banget liatnya huaaa...ketemu BIA, Hanung, Kala, Sybil #duh :(
ReplyDeletewww.novawijaya.com
iya mba seru ikut nobar aja besok sabtu di penvil :)
DeleteAku blm nonton filmnya :)
ReplyDeletemulai tayang hari ini kok :)
Deletewaahhhh ternyata film tentang bisnis hijab yaa, tampaknya pengalaman pribadi zaskya nih
ReplyDeleteiya emang pengalaman pribadinya dia, pake brandnya dia juga di film, tapi ceritanya seru kok :)
DeleteEh btw dirimu jadi ikutan dateng ke pejatennya mbak?
ReplyDeletekayaknya gak deh soalnya banyak deadline minggu ini :)
DeleteSeru yah mba, di Medan seperti nya nggak pernah ada nonton bareng gitu, mba biasa dapat dimana info untuk nonton seperti ini?
ReplyDeleteiya seru mba, saya dapet infonya biasa dapet dari twitter mba coba aja mention ke @FilmHijab atau buka www.filmhijab.com :)
DeleteKayaknya asyik nih filmnya. Jadi pengin nonton
ReplyDeleteiya asyik kok gak nyesel deh liat filmya :)
DeleteBener nih mbak gak terlalu menggurui filmnya, soalnya seringkali ngebosenin kali filmnya begitu mah... Btw makasih infonya besok akhir pekan cuss JCM nonton Film ini deh
ReplyDeleteiya kok soalnya banyak komedinya dalam film ini dijamin ngakak sampe selesai deh :)
DeleteJadi pengen nonton :)
ReplyDeleteiya nonton aja :)
DeleteRame dan unik banget acara peluncuran film ini, saya punya buku Zaskia, selalu out of the box ya doi? :D
ReplyDeleterame mba acaranya iya punya konsep yang beda tentang hijab :)
DeleteWah, ceritanya unik dan perempuan2 masa kini banget :)
ReplyDeleteIya sesuai tren sekarang Mba :)
DeleteKeren ya Filmnya, mantap juga ulasannya he he he
ReplyDeleteiya keren mas, makasih hehehe :)
DeleteHmmm nonton gak ya. Makasih infonya :)
ReplyDeletenonton aja .. iya sama-sama :)
Delete