Dukung Imajinasi Dan Kreativitas Anak Melalui Festival Dongeng Internasional Indonesia

Dunia anak-anak merupakan dunia yang menyenangkan karena pada masa inilah kita bebas berimajinasi melakukan banyak hal tanpa harus takut salah. Masa anak-anak juga merupakan masa yang menentukan saat remaja atau dewasa nanti. Saya teringat pengalaman ketika masih anak-anak sering melihat cerita dongeng di televisi yang dibawakan oleh Pak Raden dan Kak Seto. 



Melalui dongeng pula lah nilai moral dapat diberikan tanpa harus menggurui karena disampaikan dengan cerita yang dekat dengan dunia anak-anak. Dahulu cerita si Unyil atau si Komo sangat populer disukai anak-anak padahal hanya menggunakan media yang sederhana yaitu boneka. Sayangnya tayangan seperti itu kini hampir tidak ada di stasiun televisi nasional.

Minimnya tayangan televisi yang edukatif untuk anak-anak membuat gadget lebih disukai. Akibatnya anak-anak sekarang lebih suka menatap layar berjam-jam dibandingkan bersosialisasi. Perubahan teknologi dan perilaku seperti ini membuat peluang baru tumbuhnya komunitas yang peduli dengan dongeng.



Salah satunya ialah komunitas Ayo Dongeng Indonesia yang diketuai kak Ariyo Zidni. Selain mengkampanyekan kegiatan dongeng ke seluruh Indonesia juga mengadakan kegiatan tahunan Festival Dongeng Internasional Indonesia (FDII) 2017 dengan tema #CeritaAjaib. Harapannya dengan cerita ajaib, anak-anak akan mampu berimajinasi dan mengembangkan kreativitasnya. Disinilah peran orang tua dan guru untuk menunjukkan keajaiban sebuah cerita pada anaknya.



Imajinasi dan kreativitas kini penting tidak hanya bagi anak-anak saja tapi juga bagi orang dewasa. Karena industri kreatif kini sedang menjadi perhatian pemerintah terbukti bisa membuka lapangan pekerjaan dan memberikan prestasi di tingkat internasional. Inilah mengapa imajinasi jika diarahkan dengan baik dapat menjadi kreativitas yang menghasilkan. 

Tahun ini FDII diadakan di Perpustakaan Nasional yang baru diresmikan presiden Joko Widodo beberapa bulan lalu. Kebetulan saya juga belum pernah ke perpustakaan yang baru ini, jadi dengan datang ke FDII juga membuat mengetahui gedung baru ini. Apalagi perpustakaan ini terdiri dari 27 lantai dan menempati lima lantai untuk kegiatan mendongeng.



FDII diadakan dua hari dari tanggal 4 dan 5 November dari jam sembilan pagi sampai jam empat sore. Saya memilih datang di hari pertama karena ingin melihat dongeng kejutan yang dibawakan Andien Aisyah. Jam sepuluh dongeng pun dibawakan oleh Andien yang bercerita tentang anaknya Kawa yang mendapat hadiah banyak es krim karena telah melakukan kebaikan. 

Walaupun Andien seorang penyanyi namun untuk mendongeng membuatnya ngos-ngosan karena harus bersuara dengan jelas dan mengajak anak-anak untuk ikut menyanyi. Durasi mendongeng cukup singkat hanya dua puluh menit tapi bisa membuat anak-anak terhibur dan mengetahui pesan moral yang disampaikan.



Selanjutnya saya mengikuti kelas dongeng di Taman Cerita di lantai 7. Di Taman Cerita dongeng dibawakan oleh Arthi Anand Navaneeth dari India. Walaupun dongeng dibawakan dalam bahasa inggris namun anak-anak bisa mengikuti dan bernyanyi bersama. Dalam ruangan Taman Cerita banyak anak-anak datang bersama orang tua membaca buku dan mengikuti dongeng.



Hal ini jarang saya temui karena biasanya anak-anak lebih suka jalan-jalan ke mall daripada membaca buku bersama orang tua. Dengan adanya festival dongeng, orang jadi lebih mengenal perpustakaan dan menjadikan kegiatan membaca buku menjadi menyenangkan. 

Dilihat dari peserta yang hadir, banyak anak-anak yang antusias hadir mengajak orang tuanya bahkan tiket beberapa special show terjual habis. Selain itu beberapa pendongeng internasional juga dilibatkan seperti Craig Jenkins (Inggris), Kiran Shah (Singapura), Tanya Batt (Selandia Baru), Seung Ah Kim (Korea Selatan) dan Uncle Fat (Taiwan).


Pendongeng dari Indonesia menghadirkan Papermoon Puppet Theater asal Jogja yang mempertunjukkan boneka berdasarkan permintaan penonton. Pada FDII juga terdapat bazaar yang menjual boneka tangan dengan harga terjangkau dan aneka pernak-pernik lainnya untuk anak-anak. Materi workshop pun tidak hanya mendongeng tapi juga membuat ilustrasi pada buku cerita anak yang juga terdapat pameran buku dan artist valley.



Sebelum menutup FDII di hari pertama, Ayo Dongeng Indonesia merilis buku kumpulan dongeng berjudul "Dongeng Ajaib". Buku ini berisi tiga belas cerita pilihan yang ditulis relawan selama kurang lebih dua bulan dari workshop, editing dan pembuatan ilustrasi. Dengan hadirnya buku ini selain menambah referensi dongeng pada anak, juga membantu operasional kegiatan karena hasil penjualan untuk membantu kegiatan Ayo Dongeng Indonesia.




Harga jual buku "Dongeng Ajaib" sekitar Rp 69.000 dan bisa dibeli di toko buku terdekat baik offline maupun online. Penutupan festival dongeng hari pertama diisi dengan menari dan menyanyi bersama agar suasana pun ceria dan anak-anak merasakan kegembiraan setelah mendengarkan dongeng. 

Kesan saya setelah menghadiri festival dongeng cukup puas karena tema dongeng yang beragam dan di perpustakaan yang baru saja diresmikan. Ini pengalaman kedua bagi saya karena sebelumnya di Perpustakaan Universitas Indonesia tahun 2013 ketika masih ada pak Raden. Kali ini penyelenggaraan acara lebih baik karena di dalam ruangan walaupun kapasitas yang masih terbatas.




Senang rasanya FDII disambut antusias masyarakat terutama anak-anak dan semoga kegiatan seperti ini bisa berjalan rutin serta diadakan di kota besar lainnya di Indonesia sehingga imajinasi dan kreativitas anak-anak makin terasah. 

Comments

  1. Aki juga suka dongeng, waktu kecil memang sih gak didongengin sm orangtua, aku baca sendiri ceritanya dan berimajinasi ttg dongeng2 itu.

    ReplyDelete
  2. Anakku suka banget dongeng. :D Kadang dia ngedongeng sendiri pakai boneka tangan.

    ReplyDelete
  3. Melalui dongeng, kita bisa membentuk karakter anak juga. :D Tentunya dengan dongeng yang baik2. Aku kurang tertarik sama dongeng princess2an. :'D

    ReplyDelete
  4. Hmm jadi teringat masa kecil yang selalu didongengin ayah sebelum tidur, memang betul dongeng itu manfaatnya banyak bagi jiwa anak, jadi penasaran nih mbak video pas Andien mendongeng :)

    ReplyDelete
  5. waaaa bagus yaaa acaranya.
    duh, PR aku mbaaaak. Belum rajin bacain buku cerita ke anak.
    kenal buku si udah doi, tapi kalau dibacain buru2 nutuplah dia bukunya :))))

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya acaranya bagus, pelan-pelan aja bacain buku cerita ke anak :)

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Lima Hal Yang Harus Dimiliki Pekerja Digital Masa Kini

ulasan film sokola rimba