Ungkapan Hati Remaja Jaman Now Dalam Film "My Generation"

Selama bulan Oktober bioskop Indonesia diramaikan dengan genre film horor baik dari sutradara lokal maupun asing. Kehadiran film horor pun disambut antusias penonton dengan jumlah penonton hingga jutaan dalam beberapa minggu. Film Indonesia yang diproduksi kini semakin beragam baik dari tema, pemain maupun jalan cerita. 



Salah satu tema film yang akan tayang besok tanggal 9 November remaja SMA dengan judul "My Generation". Sewaktu trailer film ini rilis di media sosial seperti youtube atau instagram, sempat menimbulkan pro kontra karena pakaian, dialog yang seolah-olah mengajak anak melawan orang tua atau guru di sekolah padahal trailer itu hanya cuplikan untuk masuk ke dalam inti filmnya. 

Saya pun menjadi penasaran seperti apa filmnya? apakah memang sevulgar itu? karena itu saya ingin melihat seperti apa cerita lengkap film dan tidak ingin menilai hanya dari trailer saja. Maka saya meluangkan waktu untuk datang di gala premier tanggal 2 November 2017 walaupun sempat terjebak macet tapi bisa sampai sebelum fim ditayangkan. Uniknya photobooth dibuat seperti poster filmnya seperti sofa merah lengkap dengan aksesoris seperti skateboard, in line skate, dan pistol mainan yang berwarna cerah. 





Sekitar pukul 17.00 film dimulai dibuka dengan beredarnya video keempat remaja yaitu Suki, Orly, Konji, dan Zeke. Pihak sekolah dan orang tua marah serta tersinggung karena video mereka mengkritik sistem pendidikan di Indonesia dan sikap orang tua mereka yang kurang relevan dengan kondisi masa kini. Keempat anak ini pun dihukum tidak boleh liburan sehingga mereka pun mencari cara mengisi liburan dengan gaya mereka. 

Masing-masing anak memiliki karakter dan permasalahan dengan  orang tua seperti kondisi remaja jaman now di kota-kota besar. Konji sebagai remaja pria lugu selalu diwanti-wanti tentang moral oleh ibunya dan ayahnya selalu membandingkan kondisi jaman dahulu yang lebih baik dibandingkan jaman sekarang. Zeke remaja pria yang ceria dan setia kawan ternyata menyimpan kepedihan karena orang tuanya mendiamkannya karena adiknya opname karena kecelakaan mobil.

Orly remaja perempuan yang pintar, suka sejarah dan peduli kesetaraan gender dibesarkan orang tua tunggal yang berpacaran dengan pria lebih muda. Suki remaja perempuan memiliki bakat bermain gitar memiliki depresi terpendam ditambah sikap kedua orang tuanya yang kurang peduli. Keempat remaja ini walaupun memiliki masalah pribadi tetap saling mendukung kekurangan temannya. 

Konflik dimulai saat Suki putus asa dan meminum pil depresi sampai dirawat di rumah sakit. Dari konflik inilah komunikasi anak dan orang tua yang sempat terputus mulai terjalin dan orang tua pun mulai sadar bahwa anak juga perlu didengar dan diberi kesempatan. Di sisi lain, keempat remaja pun menyadari bahwa dunia tak selamanya sempurna dan perlunya berdamai dengan diri sendiri. 

Kekhawatiran akan adegan yang vulgar atau ajakan negatif tidak saya temukan pada film ini. Justru saya mendapatkan pesan moral yang berkesan yaitu pentingnya saling memaafkan, berkomunikasi dan menerima lingkungan sekitar. Karena ada juga siswa cantik dan berbakat namun dibully karena dianggap aneh. Ia justru nyaman dengan keempat remaja ini karena tulus dan menjadi diri sendiri serta saling mendukung. 

Ada beberapa adegan yang membuat saya tertawa yaitu saat Joko Anwar dan Ira Wibowo sebagai orang tua masuk ke diskotik untuk mengajak Konji pulang. Saya menganggap lucu karena Ira Wibowo menganggap diskotik sebagai tempat maksiat padahal anaknya hanya berjoget menikmati musik dan merasa dipermalukan oleh pengunjung lainnya. 

Sebagian besar film ini menggunakan dialog bahasa inggris dan percakapan dengan bahasa remaja saat ini. Walaupun menceritakan remaja gen Z atau jaman now, sempat ada lagu anak 90an yaitu Bebas yang aslinya dibawakan Iwa K namun dengan aransemen sekarang. Dari film ini pun saya belajar untuk tidak menilai film hanya dari trailernya saja tapi dari isi dan proses pembuatan film. Jangan biarkan persepsi atau prasangka buruk membuat kita mudah menilai sesuatu. 



Saat gala premiere hampir seluruh pemain hadir mulai dari Joko Anwar, Ira Wibowo, Karina Suwandi, Indah Kalalo, Aida Nurmala, Surya Saputra, Lutesha, Alexandra Kosasie, Arya Vasco, dan Bryan Langelo. 

Alangkah baiknya kita menonton film baru bisa mengambil kesimpulan. Bagi saya hal positif dalam film ini adalah mengambil tema berbeda ditengah gempuran film horor yang sedang tayang. Selain itu tema remaja yang menceritakan  hubungan orang tua pada anak juga menarik sehingga tidak hanya berfokus pada percintaan. 

Saya salut kepada Upi sebagai sutradara wanita yang berani mengambil resiko dalam membuat film ini dengan riset selama dua tahun di social media tentang permasalahan remaja dan menggunakan empat pemain baru sebagai pemain utama. Di tengah berbagai kontroversi, tim My Generation juga melakukan kunjungan ke beberapa sekolah untuk mengajak masyarakat berpikir terbuka akan permasalahan remaja. 

Penasaran dengan akhir film dan ingin mencoba melihat permasalahan remaja dari sudut pandang yang berbeda? Tonton film "My Generation" di bioskop terdekat mulai besok dan dukung perfilman Indonesia dengan menilai secara bijaksana. 





Comments

  1. Uhuuyyy My Generation waktu tahun 2000an...hehe...yakin deh film mbak Upi nggak ada yg mengecewakan. Kalau yg ngerti film pasti bisa menilai dari berbagai sudut opini. Mau nonton banget film ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaa digarap dengan riset dan pesan moral yang kekinian :)

      Delete
  2. Ah..jadi penasaran pengen cepet nonton biar ngeliat ceritanya full

    ReplyDelete
  3. akhirnya rilis juga. Aku gerah lihat iklan trailernya wara-wiri. Kalau gini kan jadi jelas pesan moral keseluruhan film.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mba makanya perlu menonton filmnya supaya tahu pesan moral dalam filmnya :)

      Delete
  4. Film menarik buat anak remaja masa kini ya, orang tua mungkin bisa dapat pesan moral dari film ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya betul supaya tahu kondisi remaja masa kini :)

      Delete
  5. Film yang ngisi jagat timeline IG saya beberapa minggu ini. Jadi penasaran pengen nonton juga duh :(

    ReplyDelete
  6. Waaah photoboothnya kecee, belum sempet ke bioskop lagi nih. Aku ke bioskop terakhir nonton warkop DKI udah tahun lalu 😁😁

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Lima Hal Yang Harus Dimiliki Pekerja Digital Masa Kini

ulasan film sokola rimba

PopBox Loker Multifungsi Untuk Berbagai Kebutuhan