Rencanakan Keuangan Dengan Berinvestasi Untuk Ibadah Haji Dan Umrah
Dua bulan setelah hari raya Idul Fitri umat muslim akan merayakan Idul Adha baik dengan berkurban sapi dan kambing atau melaksanakan ibadah haji di Mekkah. Melaksanakan ibadah haji merupakan impian umat Islam untuk menyempurnakan rukun Islam.
Namun karena jumlah yang mendaftar untuk ibadah haji terus meningkat setiap tahun, maka waktu antrian semakin lama dan kuota dari pemerintah juga terbatas. Untuk itu agar ibadah haji dan umroh dapat berjalan lancar membutuhkan persiapan yang matang mulai dari fisik, waktu, mental dan biaya.
Masih banyak yang beranggapan kalau umroh atau haji hanya bisa dilakukan orang yang kaya atau lebih dalam finansial. Padahal siapapun bisa berangkat asalkan punya niat dan merencanakan dengan baik keuangan sejak dini.
Mas Muhammad Dzulfahmi Manager Angkat Koper (tour/travel haji dan umrah) mengatakan kita harus paham dulu perbedaan haji dan umrah baik waktu maupun tempat. Umrah dapat dilakukan kapanpun, hanya di Mekkah, tidak ada kuota, dengan biaya mulai dari Rp 23,5 juta.
Sedangkan untuk haji hanya dilakukan pada tanggal 8-12 Zulhijjah, dilaksanakan di Mekkah dan luar kota, ada kuota dan ada biaya mulai Rp 45 juta yang meliputi akomodasi, transportasi, makanan dan kebutuhan pokok selama beribadah.
Jamaah haji diminta menyiapkan biaya tambahan untuk persiapan seperti baju, pulsa, kenaikan kurs dollar, kelebihan bagasi, suntik meningitis, belanja oleh-oleh dan lainnya yang terkadang lebih besar dari biaya utama.
Melihat perlunya perencanaan keuangan yang baik agar bisa melaksanakan ibadah umrah atau haji, Anie Puspitasarai Chief Marketing Officer Narada Asset Management mengatakan sebaiknya menyiapkan dana dari sekarang sambil menunggu waktu tunggu keberangkatan ibadah haji.
Mengapa perlu perencanaan keuangan ? jawabannya ialah agar saat pensiun nanti, kita sudah memiliki dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari walaupun pendapatan yang diterima berkurang menjadi 70-80 %.
Seringkali orang bermasalah dengan tabungan membagi jumlah investasi dan membayar hutang atau kebingungan menabung atau belanja dahulu? Jawaban yang tepat ialah menabung dahulu baru belanja.
Idealnya dalam mengelola keuangan membagi ke dalam pos-pos pengeluaran misalnya 40 % konsumsi rumah tangga, 30 % cicilan utang, 20 % tabungan/asuransi/investasi dan 10 % sosial. Dengan adanya pembagian ini maka lebih teratur dalam membelanjakan uang dan menghindari pengeluaran yang tidak penting.
baca juga Kenalkan Investasi Pada Generasi Milenilal
Supaya dana yang disimpan bisa bertambah untuk keperluan umrah atau haji maka pilihlah instrumen investasi yang sesuai dengan profil resiko, jangka waktu dan kemampuan finansial. Salah satu jenis investasi yang bisa dipilih karena memberi manfaat lebih besar ialah reksadana.
Investasi di reksadana bisa dimulai dengan jumlah terjangkau yaitu Rp 100.000 dengan tingkat return antara 10-20 % untuk reksadana saham. Narada juga memiliki produk reksadana terbaru yang telah mendapat ijin OJK yaitu Reksadana Syariah yang akan diluncurkan bulan Mei 2019 dengan harga perdana NAB1000.
Produk ini menjadi jawaban bagi generasi milenial yang ingin melaksanakan ibadah haji atau umrah dengan biaya terjangkau, mendapat ijin resmi pemerintah dan return yang tinggi dibanding menabung di bank.
Melalui kampanye #investasibukanpunyaorangkayasaja dan #investasipunyasemuaorang Narada ingin mengajak masyarakat melek investasi dan bisa merencanakan keuangan dengan tepat. Semua orang kini memiliki kesempatan yang sama untuk berinvestasi dan menjalankan umrah atau haji.
Wah sebuah program yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia agar mengurangi gaya hidup konsumtif dan beralih menjadi investor. Senang bisa hadir pada blogger dan media gathering pada 21 Mei 2019 karena mengerti pentingnya investasi dalam mempersiapkan ibadah haji dan umrah. Info lebih lengkap mengenai investasi reksadana bisa klik www.narada-asset.com
Mengapa perlu perencanaan keuangan ? jawabannya ialah agar saat pensiun nanti, kita sudah memiliki dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari walaupun pendapatan yang diterima berkurang menjadi 70-80 %.
Seringkali orang bermasalah dengan tabungan membagi jumlah investasi dan membayar hutang atau kebingungan menabung atau belanja dahulu? Jawaban yang tepat ialah menabung dahulu baru belanja.
Idealnya dalam mengelola keuangan membagi ke dalam pos-pos pengeluaran misalnya 40 % konsumsi rumah tangga, 30 % cicilan utang, 20 % tabungan/asuransi/investasi dan 10 % sosial. Dengan adanya pembagian ini maka lebih teratur dalam membelanjakan uang dan menghindari pengeluaran yang tidak penting.
baca juga Kenalkan Investasi Pada Generasi Milenilal
Supaya dana yang disimpan bisa bertambah untuk keperluan umrah atau haji maka pilihlah instrumen investasi yang sesuai dengan profil resiko, jangka waktu dan kemampuan finansial. Salah satu jenis investasi yang bisa dipilih karena memberi manfaat lebih besar ialah reksadana.
Investasi di reksadana bisa dimulai dengan jumlah terjangkau yaitu Rp 100.000 dengan tingkat return antara 10-20 % untuk reksadana saham. Narada juga memiliki produk reksadana terbaru yang telah mendapat ijin OJK yaitu Reksadana Syariah yang akan diluncurkan bulan Mei 2019 dengan harga perdana NAB1000.
Produk ini menjadi jawaban bagi generasi milenial yang ingin melaksanakan ibadah haji atau umrah dengan biaya terjangkau, mendapat ijin resmi pemerintah dan return yang tinggi dibanding menabung di bank.
Melalui kampanye #investasibukanpunyaorangkayasaja dan #investasipunyasemuaorang Narada ingin mengajak masyarakat melek investasi dan bisa merencanakan keuangan dengan tepat. Semua orang kini memiliki kesempatan yang sama untuk berinvestasi dan menjalankan umrah atau haji.
Wah sebuah program yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia agar mengurangi gaya hidup konsumtif dan beralih menjadi investor. Senang bisa hadir pada blogger dan media gathering pada 21 Mei 2019 karena mengerti pentingnya investasi dalam mempersiapkan ibadah haji dan umrah. Info lebih lengkap mengenai investasi reksadana bisa klik www.narada-asset.com
Comments
Post a Comment