Mengenal Sisi Lain Sang Legenda Dalam Film Chrisye

Akhir November lalu saya dan teman datang menyaksikan konser musik 90an di Kemayoran. Bagi saya festival ini sebuah event yang layak ditunggu karena menghadirkan musisi yang berprestasi atau populer di tahun 90an. Selain terdapat musik era 90an juga banyak booth menarik seperti komunitas, permainan yang populer di masa itu.




Salah satu musisi yang berpengaruh dan berprestasi di era 90an adalah almarhum Chrisye. Karena beliau sudah wafat maka tidak bisa hadir, padahal banyak lagu yang populer di tahun 90an. Bagi saya lagu dan suara Chrisye sangat khas sehingga tidak mudah dibawakan penyanyi lain. Walaupun penampilannya sederhana, namun lagu-lagunya dicintai jutaan masyarakat Indonesia.

Beliau mampu berkarya dari tahun 70an sampai awal 2000an dengan puluhan album dan berkolaborasi dengan berbagai musisi ternama Indonesia. Maka wajar jika beliau disebut musisi legendaris karena karya dan prestasinya hingga manca negara. 



Sebagai bentuk apresiasi akan sosok Chrisye, sebuah production house membuat film tentang sosok almarhum dari sisi yang berbeda. Chrisye diperankan salah satu aktor berbakat Indonesia yaitu Vino G Bastian, Damayanti atau istri Chrisye diperankan Velove Vexia, Guruh Soekarno Putra oleh Dwi Sasono dan disutradarai oleh Rizal Mantovani. 



Film Chrisye merupakan salah satu film yang saya tunggu di 2017 karena penasaran dengan akting Vino dan jalan cerita film ini. Syukurlah kesempatan untuk menonton film ini dapat terlaksana pada tanggal 1 Desember 2017 saat pemutaran film bersama media di Epicentrum. 

Awalnya saya datang hanya ingin menikmati cerita film dengan deretan pemain yang sudah profesional. Namun ternyata saya mendapatkan lebih dari sekedar hiburan baik dari akting atau musik dalam film. Cerita berawal dari perjalanan karir Chrisye sebagai pemain bass tahun 1977 yang sempat ditentang orang tuanya karena profesi musisi yang tidak memiliki masa depan. 

Namun dukungan adiknya, ia bisa mewujudkan impian tampil sebagai band tetap di Amerika Serikat. Sayangnya ia harus kehilangan adiknya karena penyakit tumor. Di sinilah saya melihat sosok Chrisye sebagai seorang kakak yang sedih karena jauh dari keluarga saat adiknya meninggal. Setelah kembali ke Indonesia, Chrisye dipercaya menyanyikan lagu karya James F Sondah dengan judul Lilin Lilin Kecil.

Lagu itu diterima dengan baik di masyarakat dan semenjak itu Chrisye dikontrak oleh salah satu perusahaan rekaman Aquarius Musikindo. Meski populer di masyarakat, Chrisye tidak mudah dekat dengan wanita, saat itu wanita yang dekat dan bisa menerima profesi musisi ialah Yanti. Tak lama setelah ibunya Yanti meninggal, Chrisye mengajak Yanti untuk menikah dengan masuk agama Islam. 

Sebagai seorang suami dan ayah, Chrisye merupakan sosok yang penyayang dan sederhana. Ia tidak ragu makan di warung kaki lima bersama istrinya dan membantu membersihkan rumah sambil bermain bersama anak. Perlahan-lahan karirnya mulai naik dan dipercaya tampil di televisi yaitu TVRI. 



Dengan gaya yang cukup kaku untuk menari, Chrisye sukses membawakan Aku Cinta Dia. Lucunya saat ditayangkan di televisi, Chrisye malah memilih mendengarkan sambil membersihkan kamar mandi di rumah. Kesuksesan pun diraih mulai dari rumah yang besar, anak-anak yang lucu dan album yang sukses. Ia lalu bertemu dengan Jay Subiakto dan Erwin Gutawa yang kemudian mengusulkan konser tunggal di Balai Sidang Jakarta Convention Center.

Karena ini pertama kalinya musisi Indonesia mengadakan konser, banyak sponsor yang pesimis bahkan meminta Chrisye menyanyikan lagu band luar yang lebih populer. Dengan tegas Chrisye menolak dan lebih memilih tampil dengan karya sendiri bukan meniru gaya orang lain. Di tengah kepanikan belum mendapat sponsor menjelang konser, mendadak suara Chrisye hilang saat latihan. 

Untunglah saat konser semuanya lancar dan orang tua Chrisye pun bangga karena anaknya bisa membuktikan menjadi musisi bisa memiliki kehidupan yang baik secara finansial. Ternyata kesuksesan materi tidak membuat Chrisye bahagia. Ia merasakan kekosongan batinnya dan ingin menuliskan lagu tentang kebesaran Tuhan. Ia pun lalu mendatangi dan meminta Taufiq Ismail yang dikenal sebagai penulis puisi untuk menulis lirik lagu pada album Chrisye. 

Lagu tersebut kemudian diberi judul "Ketika Tangan Dan Kaki Berkata". Anehnya saat akan merekam lagu tersebut Chrisye menangis dan tidak sanggup untuk menyanyikan lagu walaupun ditemani oleh Yanti. Isi lagu tersebut menceritakan pengadilan hari akhir yang diambil dari surat yasin. Perlahan-lahan Chrisye bisa menyanyikan lagu tersebut dan menjadi salah satu lagu terbaik dengan makna yang mendalam. 

Adegan saat Vinno menangis membuat saya tersentuh karena emosi di balik proses rekaman lagu "Ketika Tangan Dan Kaki Berkata". Walaupun hanya satu lagu namun bisa menyampaikan pesan moral tanpa harus menggurui itulah cara Chrisye dalam menggambarkan kebesaran Tuhan dalam sebuah lagu. 

Sepanjang film saya bisa menikmati cerita mulai sedih, lucu, terharu karena jalan cerita dan akting pemain yang total. Vinno bisa menampilkan sosok Chrisye dengan baik mulai dari suara, bahasa tubuh, sampai muka dan rambut. Velove Vexia juga tampil berbeda menjadi sosok yang dewasa sebagai istri yang selalu mendukung Chrisye. 



Film ini dibuat berdasarkan cerita sang istri dimana menampilkan sosok Chrisye sebagai anak, kakak, ayah dan suami. Ada sisi lain yang ditampilkan dalam ini misalnya Chrisye bukan selebritis yang suka tampil glamour, ia lebih suka tampil sederhana walaupun tampil diatas panggung dihadapan ribuan orang. Ia pun berani mempertahankan prinsip walaupun tidak mudah dan diremehkan. 

Bagi saya film Chrisye layak untuk ditonton karena akting pemain yang total, jalan cerita sederhana yang mudah diikuti dan pesan moral yang kuat tanpa harus menggurui. Kekurangan film ini bagi saya yang harus diperbaiki ialah penampilan Velove Vexia yang berbeda saat anak-anaknya sudah beranjak dewasa. 

Mari dukung film yang menceritakan sisi lain sang musisi dengan menonton film Chrisye di bioskop terdekat. Apalagi film ini juga menampilkan beberapa lagu yang populer dan bisa menjadi nostalgia akan karya almarhum di industri musik Indonesia. Film Chrisye akan tayang serentak di bioskop tanggal 7 Desember 2017 dan cocok ditonton untuk usia diatas 13 tahun. 








Comments

  1. Ihiiyy ada aku di foto itu. Vino tuh memang total ya kalau berakting. Aku suka banget deh sama Duo V ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya salah satu aktor terbaik Indonesia yang total dalam berakting :)

      Delete
  2. duuuh jadi penasaran sama filmnyaaa.. kebayang bagus dan menyentuh adegan pas lagi take vocal lagu Tangan dan kaki Berbicara kayaknya bikin terharu banget yaa..aku juga paling suka sama lagu chrisye yang itu.... Thanks sharingnya kak Nisaa :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya filmnya bagus dan menyentuh ditambah akting vino g bastian sama-sama semoga bermanfaat :)

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Lima Hal Yang Harus Dimiliki Pekerja Digital Masa Kini

ulasan film sokola rimba

PopBox Loker Multifungsi Untuk Berbagai Kebutuhan